TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF 2


Uraian Materi Belajar



Membicarakan sistem hidrolik berarti membicarakan teknologi yang berhubungan dengan penggunaan dan karakteristik/sifat-sifat cairan (liquid). Zat cair ini digunakan untuk melakukan gerakan segaris maupun berputar. Dengan ditemukannya hukum Pascal yang meng-hypotesa-kanbahwa tekanan yang diterima seluruh permukaan akibat cairan adalah sama, maka pemanfaatan cairan akan semakin beragam. Cairan bisa berfungsi sebagai penerus tenaga (transmitting power), melipatgandakan tenaga (multiplying force) juga bisa berfungsi untuk merubah gerakan (modifying motion). Sehingga pada jaman industri modern ini penggunaan sistem dan alat-alat hidrolik sudah semakin luas jangkauannya.

Beberapa keuntungan menggunakan tenaga hidrolik adalah:
·         Memindahkan tenaga yang besar dengan menggunakan komponen yang relatif kecil
·         Pengontrolan dan pengaturan lebih mudah
·         Mudah dipindahkan dalam arah kebalikan(Reversible)
·         Melumasi dan merawat sendiri (self lubricating) sehingga usia pakai lebih panjang
·         Rancangan yang sederhana (lingkages yang rumit digantikan oleh sedikit komponen-komponen pre-engineered)
·         Fleksibilitas (komponen-komponen hidrolik bisa dipasang pada kendaraan hanya dengan mengalami sedikit sekali masalah)
·         Kehalusan (sistem hidrolik beroperasi dengan halus dan tidak bising dan menimbulkan sedikit sekali getaran)
·         Kontrol (operator melakukan kontrol relatif sedikit atas berbagai macam kecepatan dan gaya)
·         Sedikit gaya yang hilang (gaya hidrolik bisa digandakan besar sekali dan disalurkan sepanjang badan kendaraan dengan sedikit gaya yang hilang)
·         Perlindungan atas beban berlebih (sistem hidrolik dilindungi terhadap kerusakan yang disebabkan oleh kelebihan beban (overload damage) dengan katup-katup yang bekerja secara otomatis)

Beberapa kelemahan yang ada pada sistem hidrolik, adalah:
·         Rawan terhadap kecelakaan akibat tekanan tinggi dari fluida (high pressure liquid)
·         Kebocoran kecil bisa berakibat fatal baik pada pemindahan tenaga maupun penyebab kecelakaan
·         Sistem hidrolik memerlukan bagian dengan tingkat presisi tinggi.
·         Membutuhkan perawatan yang intensif sehubungan dengan iklim atau cuaca supaya tidak mudah terkena karat, kotoran dan pencemaran oli.

Salah satu bentuk pemindahan energi (transfer of energy)dengan menggunakan sistem hidrolik secara skematis adalah sebagai berikut:


Gambar  1. Pemindahan Energi Pada Sistem Hidrolik
Pada sebuah piston dalam sebuah bejana yang memiliki luas permukaan sentuh ke cairan sebesar A m2  diberi gaya sebesar F Newton (N) maka cairan diseluruh bejana akan memberikan tekanan yang sama pada seluruh permukaan bejana sebesar P Newton/m2. Secara sederhana dapat dirumuskan
F dalam Newton (N)
A dalam m2
P dalam N/m2 ( Bar )
 

Keadaan fluida yang tidak bisa dimampatkan tersebut banyak digunakan untuk memindahkan energi maupun mengontrol sistem yang lebih besar.
Sistem pneumatis mempunyai prinsip yang mirip dengan sistem hirolik. Sistem ini menggunakan udara yang dimampatkan untuk mengontrol pemindahan energi.

Gambar  2. Bejana Hidrolik


Gambar  3. Rangkaian Pneumatis

Nama,fungsi dan cara kerja komponen hidrolik

Didalam sistem hidrolik komponen-komponen akan tersusun dalam suatu rangkaian yang memungkinkan terjadinya pemindahan energi dengan media hidrolik.

Dalam sebuah sistem hidrolis dibuutuhkan beberapa komponen pendukung, yaitu:

Pembangkit tekanan hidrolis
Pembangkit tekanan hidrolis ini akan mengubah energi mekanis manjadi tekanan. Komponen yang digunakan biasanya adalah pompa tekanan. Pompa ini akan menaikkan tekanan hidrolis sampai batas yang dibutuhkan oleh sebuah system. Energi mekanis bisa didapatkan dari engine, motor listrik, maupun tenaga manusia. Kemampuan untuk membangkitkan tekanan ini tergantung pula dari seberapa besar energi yang bisa dihasilkan oleh penggerak pompa.

Penyalur tekanan hidrolis
Secara umum, pipa elastis yang digunakan nuntuk menyalurkan tekanan hidrolis ini. Hal ini dikarenakan pipa elastis mudah untuk dilbengkokkan dan mempunyai kemampuan menahan tekanan yang baik. Apabila menggunakan pipa pejal, maka akan lebih sulit untuk dibentuk.

Pengubah tekanan hidrolis menjadi energi mekanis
Komponen ini bisa disebut juga dengan aktuator. Bentuk aktuator bermacam-macam disesuaikan dengan kebutuhan. Dari tekanan hidrolis yang dibangkitkan oleh pompa hidrolis, bisa diubah dalam bentuk gerakan rotasi (putar) maupun gerakan translasi (maju-mundur). Untuk mengubah menjadi gerakan rotasi dibutuhkan torque converter. Sedangkan untuk mengubah tekanan hidrolis menjadi gerakan traslasii dibutuhkan silinder hidrolis. Silinder hidrolis ini bisa menggunakan single action maupun double action.

Prinsip kerja pompa fluida
Kunci dari pada system hydraulic adalah pompa yang dapat mengubah dari energi mekanik menjadi energi hidraulik. Energi mekanik diperoleh melaluii tenaga manusia, elektrik motor ataupun engine.
Pada dasarnya pompa hidrolis akan bekerja untuk menaikan tekanan cairan hidrolis. Tinggi rendahnya tekanan yang dihasilkan tergantung dari beberapa hal, antara lain kekuatan pompa, kekuatan rangkaian, kekuatan penggerak pompa dan beban yang ditanggung.

Jenis-jenis pompa
Didalam sistem hidrolis ini, ada beberapa jenis pompa yang sering digunakan. Perbedaan penggunaan pompa ini tergantung dari konstruksi dan cara kerja sistem hidrolis tersebut. Beberapa jenis pompa yang sering digunakan adalah:


Pompa yang diperoleh melalui tenaga tangan dengan maksud emergensi untuk me-backup pompa utama dan untuk ground check dari system hydraulics. Dua langkahdari hand pump menghasilkan tekanan dan aliran cairan setiap langkah dan banyak dipakai pada pesawat terbang. Type ini terdiri dari silinder yang mempunyai check valve, batang piston, handle yang mempunyai check valve untuk lubang masuk cairan.

Cara kerja :
Handle ke kanan : Pada saat handle ke kanan maka piston rod juga ke kanan sehingga inlet check valve terbuka karena kevacuman saat gerakan piston ke kanan. Hal ini akan membawa cairan menuju ke chamber kiri, pada waktu yang sama inner check valve tertutup. Pada saat piston bergerak ke kanan cairan yang ada pada chamber kanan ditekan menuju system.

Gambar  4. Hand Operated Hydroulic Pump

Handle ke kiri : Pada saat handle ke kiri maka piston rod juga ke kiri sehingga inlet check valve tertutup karena karena tekanan saat gerakan piston ke kiri untuk menghindari cairan mengalir balik ke reservoir, pada  waktu yang sama cairan mengalir dari saluran masuk (inlet port) ke chamber kanan.
Cairan di dalam system : Aliran selalu ada pada setiap 2 (dua) gerakan handle ke kiri dan ke kanan akibat perbedaan tekanan antara chamber kiri dan kanan. Piston rod mempunyai peranan penting saat bergerak ke kiri untuk menekan cairan pada camber kiri menuju ke system.

Power Driven Hydraulics Pump
Power driven pump mendapat tenaga penggeraknya dari luar misalnya, engine atau yang lainnya. Tenaga mekanik ini dikonversi menjadi tenaga hydraulic yang menghasilkan tekanan pada system. Empat bagian penting dari power driven pump adalah gear, vane, diaphragm dan piston. Type piston dikategorikan 2 yaitu constant delivery dan variable delivery. Antara pompa dengan penggerak duhubungkan melalui drive coupling.
Pada bagian poros drive coupling (Shear Section) dikecilkan diameternya agar terbatas kekuatan tegangan gesernya untuk pekerjaan maksimumnya. Pada saat terjadi problem pada pompa yang yang macet karena kerusakan valve atau komponen lainnnya maka shear section ini akan patah sehingga kerusakan pompa dan penggerak lebih lanjut dapat dihindari.
Gambar  5. Drive Coupling

Constant Delivery Pump
Constant delivery pump menghasilkan masa cairan tertentu pada setiap putaran driven coupling tidak tergantung pada tekanan yang dibutuhkan. Kuantitas masa setiap menit tergantung dari putaran penggeraknya dalam setiap menit (RPM). Pada system diperlukan tekanan yang konstan sehingga pada pompa dilengkapi pula pressure regulator. Type constant delivery pump ada 2 yaitu angular dan cam.



Angular Piston Type
KontruksiAngular Type seperti pada gambar dibawah terdiri dari:

Bagian yang berputar (Coupling shaft, universal link, connecting rod, piston dan cylinder block).
Bagian yang diam (valve plate, pump case housing)
Dinding silinder  ditempatkan parallel dan mengelilingi poros pompa, untuk alas an inilah pistonnya disebut sebagai axial pump. Seal tidak diperlukan untuk membatasi kebocoran antara piston dan bore, tetapi mengandalkan kepresisian ukuran antara piston dengan bore. Clearance hanya diperlukan untuk pelumasan oleh cairan dan pemuaian piston maupun bore.
Pada saat drive coupling menyalurkan tenaga putar dari penggerak maka piston berputar searah dengan silindernya karena dihubungkan oleh universal line (Silinder) dan connecting road (Piston). Sudut (angular) antara poros drive coupling dengan poros pompa mengakibatkan piston bergerak axial terhadap bore selama penggerak memutar pompa melalui drive coupling.


Gambar  6. Angular Type Pump
Cara kerja :
Piston meninggalkan valve plat: Selama putaran setengah pertama dari pompa, silinder diletakkan pada inlet port pada valve plate. Pada saat itu gerakan piston meninggalkan valve plate dan menghisap cairan ke dalam silinder dari inlet port.
Piston Menuju valve plat:Selama putaran setengah kedua dari pompa, silinder diletakkan pada outlet port pada valve plate. Pada saat itu gerakan piston menuju valve plate dan menekan cairan di dalam silinder untuk keluar melalui outlet port.
Pada saat pompa bekerja terjadi overlap pada ruang inlet dan outlet yang menghasilkan tekanan yang halus dan rata karena tidak terjadi hentakan tekanan ( Nonpulsating pressure ) pada output pompa.


Stroke Reduction Principle: Panjang langkah efektif dari piston dapat diatur dengan mengubah sudut antara poros drive coupling dan poros pompa seperti terlihat pada gambar dibawah. Dengan menvariasikan  langkah piston akan menvariasikan pula banyaknya masa cairan yang mengalir setiap langkah. Perubahan sudut cylinder block dilalukan oleh sebuah yoke yang berputar pada sebuah pivot pin yang disebut pintle. Perubahan sudut ini secara otomatis dilakukan oleh compensator assembly yang tersusun dari control valve, pressure control piston dan mechanical linkage yang duhubungkan ke yoke.
Pada saat tekanan output pompa naik, maka pivot valve terbuka untuk mengalirkan tekanan cairan menuju pressure control piston yang bergerak menekan pegas dan melalui mechanical linkage memutar yoke menuju arah zero flow (zero angle). Kebalikan dari itu bila tekanan terlalu turun maka piston dikembalikan gerakannya oleh piston menuju arah semula sehingga yoke memutar pada posisi kea rah sudut full flow (full flow angle)

Gambar  7. Stroke Reduction

UNTUK MATERI LEBIH LENGKAP TEKNOLOGI DASAR OTOMOTIF 2

PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF 1


Kunci-Kunci (Spanner)

Dalam bengkel otomotif ataupun bengkel kerja bangku dikenal ada dua jenis alat bantu kerja yaitu alat tangan dan alat bertenaga (hand tools and Power tools).  Kedua jenis alattersebut dibedakan atas tenaga penggeraknya, alat tangan berarti alat yang dalam penggunaannya hanya mengandalkan tenaga mansia, sedangan power tools untukmenggerakkannya menggunakan tenaga bantu dari mesin, misalnya mesin gerinda untuk dapat berputar batu gerindanya harus di putarkan oleh motor listrik.
Kunci adalah alat untuk membuka dan mengunci, misalnya kunci pintu, kunci almari, kunci laci dan lain-lain. Kunci dalam arti peralatan perbengkelan memiliki fungsi yang sama yaitu untuk membuka dan mengencangkan (mengunci) sebuah baut terhadap murnya atau sebaliknya.

Sebutan mur/baut dalam hal ini adalah berdasarkan tinjauan bentuk kepala, bukan bentuk ulirnya. Kepala baut dimaksud dapat berbentuk segi enam, atau segi empat, sedangkan bentuk lain adalah berbentuk lubang persegi, atau bintang di tengah kepala baut, tetapi tidak tirus kearah dalam. Untuk kunci yang digunakan membuka baut dengan lubang ditengah kepala baut, penamaannya tergantung juga bentuk bentuk gagangnya. Jika diaplikasikan dengan gagang seperti obeng maka sering juga disebut obeng.

Kunci Pas (Open End Spanner)
Kunci pas dibuat dari bahan baja tensil tinggi yaitu logam paduan Chrome Vanadium, kunci ini mempunyai tangkai (shank) dengan kepala di masing-masing ujung yang membuat sudut 15 terhadap tangkainya. Pada disain khusus terdapat kunci pas dengan arah rahang 90dari tangkainya
Digunakan untuk melepas baut atau mur yang sudah dikendorkan dengan kunci socket atau ring. Kunci pas dapat melepas baut dengan cepat. Kunci pas tidak boleh untuk mengencangkan atau mengendorkan baut yang belum kendor, karena dapat merusak kepala baut/mur, mengingat bidang sentuhnya hanya sedikit.Umumnya ukuran kepala berbeda antar sisi misalnya 9 mm dan 10 mm.
Kunci Pas – Ring (Combinatin Spanner)
Dapat digunakan untuk mengencangkan atau mengendorkan baut/mur terutama pada bagian-bagian yang tidak terjangkau oleh kunci socket. Kunci pas-ring cukup praktis, karena bagian ring, dapat untuk mengencangkan/mengendorkan sedangkan bagian pasnya bisa untuk melepas dengan cepat. Hati-hati mengencangkan baut/mur ukuran kecil, karena dapat menyebabkan baut patah.

Kunci Ring (Offset Ring Spanner)
Sudut offset yang lazim adalah 45o, namun tidak selalu demikian. Sudut ini memungkinkan spanner dapat terpasang tepat pada mur/baut, dengan posisi yang sulit.  dan jika menggunakan spanner yang jenisnya lebih pipih akan terjadi kurangnya ruang antara yang cukup.Ujung persegi menutupi sudut mur/baut sepenuhnya, kemungkinan wrench untuk tergelincir sangat kecil. Ketika membuka bolt pada ruang terbatas, wrench dapat diangkat dan dimasukkan kembali.Jangan menggunakan extension pada wrench untuk meningkatkan torque. Wrench  tidak didesain untuk diberi extension karena tidak akan tahan dan dapat slip atau mengalami kerusakan yang dapat berakibat cidera
Kunci Nipel (Flare Nut Spanner)
Spanner ini digunakan untuk mengencangkan/melepas baut pada sambungan–sambungan pipa yang serupa dengan sambungan-sambungan yang digunakan pada injector lineatau pipa rem. Ferrule nut wrench/flare nut spanner memiliki bentuk yang serupa dengan standard box endwrench, hanya slot di bagian ujung dan jaw yang berbeda. Bagian-bagian ujung wrench  berbentuk miring 15 derajat dari shank dan ukurannya ditandai di bagian tengah shank. Wrench jenis ini dirancang untuk melonggarkan atau mengencangkan ferrule nut pada fuel line dan tidak boleh digunakan untuk tujuan umum atau aplikasi dengan torque tinggi. JANGAN menggunakan extension atau memukul dengan hammer untuk melipatgandakan kekuatan. Ferrule nut wrencah/flare nut spanner tidak dirancang untuk penggunaan seperti di atas dan dapat terlempar dari fastener atau patah, yang dapat menyebabkan cidera. Wrench dalam penggunaannya harus ditarik, hindari mendorong atau menekan. Jika harus ditekan, tekan dengan tangan terbuka.
Engkol Percepatan  (Speed Brace)
Alat ini digunakan untuk melepaskan dengan cepat baut atau mur yang sudah kendor. Dibutuhkan ruang yang cukup untuk dapat mengaplikasikan alat ini.
Ratchet
Ratchet adalah kelengkapan kunci socket yang digunakan untuk melepas/memasang baut yang dalam keadaan longgar, tanpa harus melepaskan kunci sock dari kepala baut atau mur. Selama proses melepas atau memasang cukup dengan cara menarik dan mendorong batang ratchetnya. Untuk mengubah arah  putaran kunci sock,  cukup dengan memutar kunci pembalik.Ratchet handle dan head dibuat dari besi tempa dengan drive pada salah satu sisi dan tuas pemutar yang memiliki pengatur arah putaran pada head. Standard rachet terdiri dari ukuran dan bentuk yang berbeda-beda untuk penggunaan yang berbeda-beda pula, terdiri dari  swivel head, long handle, short handle, dan bent handle swivel head. Ratchet dipasang dengan drive socket untuk melepas dan memasang komponen pengikat di semua penggunaan yang cukup ruang. Yakinkan socket terpasang dengan baik ke ratchet lug. Jangan pergunakan extension pada ratchet atau memukul dengan hammer karena dapat menyebabkan kerusakan tool atau cidera. Selalu menarik ratchet, jangan didorong.
Batang Geser T (Sliding ’T’ Bar) 
Sebuah ‘T’ Bar digunakan untuk mengendorkan sebuah mur atau baut yang sangat kencang. Alat ini menggunakan dua pegangan yang digunakan untuk memberikan tekanan pada arah yang berlawanan. 


Batang Universal (Breaker Bar)
Alat ini gagangnya bisa disambung dengan berbagai jenis penyambung untuk mengendorkan baut-baut yang sangat kuat misalnya baut kepala silinder



Batang Perpanjangan Sock (Socket ExtensionBar)
Alat ini digunakan bersama dengan ratchet atau Alat yang sama untuk menjangkau mur atau baut yang tidak terjangkau oleh spannerPastikan extension sejajar dengan headnut atau headbolt dan socket terpasang dengan aman serta tidak berada dalam posisi miring pada suatu sudut. Jika tidak maka extension dapat tergelincir sehingga menimbulkan kerusakan pada tool atau kemungkinan cidera. Berhati-hatilah ketika bekerja di dalam tempat yang tertutup di sekitar sambungan listrik misalnya pada starter atau battery.
Sambunga Sock Universal (Universal Socket Joint Wrench)
Sambungan sock universal digunakan untuk melepas atau memasang baut/mur pada posisi-posisi yang menyudul dan tidak terjangkau dengan batang perpanjangan saja.
Universal jointterdiri dari internal drive socket member, external lug memberdan pivot block di bagian tengah. Yokedipasang pada pivot block dan memberikan keduapivot point yang memungkinkan sambungan dibengkokkan.Universal jointdapat digunakan dalam aplikasi apa pun dimana ratchetatau extensionharus berada pada suatu sudut dengan socket.
Tool ini khusus digunakan untuk menjangkau area yang sulit. Yakinkan socket betul-betul pas dengan nut atau bolt, jika tidak maka dapat terjadi slip sehingga tool menjadi rusak dan beresiko timbulnya kecelakaan. Jangan pernah menggunakan standard atau power universal joint dengan impact wrench. Universal joint lebih keras dan lebih rapuh dibanding impact universal joint dan akan rusak atau pecah saat digunakan. 

Socket segi enam (Single Hexagonal)
Alat ini berdinding sangat tebal dan karena itu sangat kuat. Alat ini sangat cocok untuk digunakan dengan impact gun. Kunci sock secara umum memiliki bidang sentuh pada seluruh bagian  kepala baut/mur dan lebih luas dibandingkan dengan kunci ring, sehingga kemungkinan merusak kepala baut sangat kecil. Oleh karena itu dalam pengencangan yang extra disarankan menggunakan kunci sock terutama yang segi enam

Kunci sock segi enamganda(Double Hex Socket).
Alat ini berdinding tipis dan dibuat untuk digunakan dengan Alat penggerak yang dioperasikan dengan tangan. Alat ini sangat serbaguna karena cocok dipakai pada mur atau baut dalam 12 posisi yang berbeda-beda.



Kunci Busi (SparkPlug Socket).
Alat ini dipasang dengan sisipan karet yang tidak hanya mencegah porselin pada busi agar tidak pecah, melainkan juga menahan busi untuk memudahkan pelepasan dan pemasangan. Alat ini dibuat dengan bermacam-macam ukuran agar cocok dengan semua busi.



Kunci Roda (Wheel Brace)
Alat ini digunakan untuk melepaskan dan memasang kembali pelak(lug) ataun mur (nut) pada roda. Alat ini biasanya mempunyai 3 atau 4 ujung socket dengan ukuran yang berbeda-beda. Hal ini membuat sebuah wheel brace cocok untuk berbagai penggunaan pada kendaraan.




Kunci Allen (AllensKeys)
Kunci allen, disebut juga kunci inbusdibuat dari baja heksagonal high tensile, seringkali dibengkokkan dengan sudut yang tepat dan berbentuk huruf ”L” dan ada yang berbentuk huruf ”T”. Ada juga kunci allen yang dioperasikan seperti kunci sock . Allen key digunalan untuk melepaskan dan mengganti mur/sekrup dengan tengah kepala berbentuk segi enam  (Allen headed cap).








Kunci Sock Bintang (Star Socket)
Sekilas kunci ini mirip kunci sock  segi enam ganda, namun berbeda jenis kepala baut yang dapat dibuka dengan kunci ini. Penggunaanya dan kelengkapan lainnya sama dengan kunci sock biasa.







Adjustable / Shifing Spanner .
Alat ini hanya digunakan bila spanner atau socket yang tepat untuk pekerjaan tersebut tidak tersedia.
Wrench  ini memiliki head dengan salah satu jaw tetap dan jaw yang lainnya bisa disetel.   Head memiliki sudut  22.50 terhadap shank atau handle. Adjustment screw yang di-knurling berguna untuk menggerakkan adjustable jaw dan berada ditengah-tengah head. Adjustable wrench secara umum dipergunakan pada  bolt atau nut ukuran tertentu (special) atau  hanya ketika open end, box end atau combination wrench tidak tersedia. Meskipun adjustable wrench dapat dipergunakan pada macam-macam ukuran, namun tidak dapat mencengkeramnut atau bolt seaman standard wrenchdan memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk slip dan merusak fastener.Wrench ini tidak dirancang untuk pekerjaan service yang berat dan tidak boleh digunakan di tempat yang memerlukan tenaga yang kuat. Selalu kencangkan jaw dengan aman pada fastener sebelum menggunakan wrench.Pastikan adjustable jaw menghadap ke si pemakai tool ketika menarik wrench. Hal ini akan menempatkan tenaga yang lebih besar pada stationary jaw dan membantu mempertahankan cengkeraman yang kuat pada fastener.HINDARI MENDORONG adjustable wrench, memukulnya dengan hammer, atau menggunakan extension.

Fungsi obeng adalah  untuk membuka atau mengencangkan sekrup. Yakni untuk membuka atau mengencangkan sekrup. Secara umum orang mengenal hanya ada dua jenis obeng yaitu obeng plus (Philips screwdriver) dan obeng minus (Slotte Screwdriver).Namun faktanya, jenisobeng bukan hanya bentuk plus atau minus karena masih banyak obeng yangdirancang untuk beragam kebutuhan. 

Satuan obeng
Umumnya banyak yang tidak mengetahui satuan ukuran obeng sehingga dapatdikatakan obeng hanya terbagi tiga ukuran: obeng kecil, sedang dan besar. Namuntak berbeda dengan peralatan kunci, obeng pun memiliki satuan ukuran.Obeng plus, memiliki ukuran berdasarkan ketumpulan mata. Sebagai contoh, 1 x 75 berarti mata plus lancip dengan panjang gagang 75 mm. 
Sedangkan 2x100 berarti mata obeng lebih tumpul dari contoh pertama dengan panjang gagang 100 mm. Sedangkan untuk obeng minus, satuan ukurannya lebih mudah. Misalnya ukuran 5 x 75 yang berarti lebar ujung obeng 5 mm dengan panjang obeng 75 mm.Penggunaan obeng harus memperhatikan kepresisian mata obeng dengan sekrup, agar kepala sekrup tidak mudah rusak. Panjang pendeknya obeng juga perlu disesuaikan dengan ruang yang tersedia. Obeng dengan gagang pendek sering digunakan untuk menyetel karburator atau bagian dengan ruang kerja terbatas.

Obeng ketok (Impact driver) 
Obeng ketok digunakan untuk mengencangkan atau melepas sekrup dengan kekencangan yang lebih.Diaplikasikan dengan cara metutar gagang obeng kearah mengencangkan atau mengendorkan kemudian menahan dengan tetap menekan, selanjutnya ujung gagang obeng dipukul dengan palu.

Mata obeng dapat diganti-ganti sesuai ukuran yang pas dengan kepala sekrup.









Skrap (Gasket Scraper)

Alat ini digunakan untuk melepaskan material gasket yang menempel pada komponen sebelum komponen dipasang kembali.









Thread Gaugeatau T.P.I.

Alat ini digunakan untuk mengidentifikasi threat pitch atau jenis ulir pada baut yang tidak diketahui.














Satu unit Feeler Gauge atau Pengukur Ketebalan ( Thickness Gauge).
Feeler Gauge digunakan untuk mengukur celah atau kerenggangan kecil di antara dua komponen. Misalnya jarak di antara valve stem dan lengan pemutus (rocker arm) yaitu tappet atau kerenggangan katup (valve clearance). Alat ini memiliki ukuran ketebalan yang tertera pada masing-masing lembaran, sehingga untuk menggunakanya tinggal menyesaikan kebutuhan sesuai spesifikasi.









Starting Punch.

Alat ini adalah sebuah punch yang dilancipkan/diruncingkan sehingga membuatnya menjadi lebih kuat dibandingka pin punch. Kegunaannya adalah sebagai pembuka awal sebuah dowel atau retaining pin sebelum menggunakan pin punch.







Pin Punch.

Alat ini mempunyai diameter yang sama dari ujung hingga kerangka/bodinya. Alat ini digunakan untuk melepaskan pin yang menahan komponen pada sebuah shaft dari tempatnya, yang sebelumnya telah diawali dengan starting punch.











Tang Potong (Side Cutting Plier)

Cutting jaw dibuat pada sudut di antara kedua pegangan/gagangan. Tang potong tersedia dengan berbagai macam ukuran dan yang paling sering digunakan dengan ukuran panjang 7 inchi. Pivot pin telah dikunci secara permanen dan tidak bisa diatur supaya tidak terjadi kelonggaran pada jaw.Jaw mempunyai dua permukaan pemotong, tanpa jaw datar ataupun gigi pencengkeram, dan bersudut sekitar 200 terhadap handleSudut jaw memberikan ruang gerak di antara handle pada pekerjaan di area tertutup. Penggunaan dasar diagonal plier adalah untuk memotong kawat, tetapi dapat juga digunakan untuk banyak tujuan lainnya. Tool ini dapat digunakan untuk melepaskan dan memasang cotter pin, memotong selang berdiameter kecil, pipa tembaga, baja berdiameter kecil, mengelupas isolasi dari kabel, dsb. Berhati-hatilah saat memotong kabel listrik. Pastikan rangkaian sudah dimatikan untuk mencegah agar tidak terjadi percikan api atau sengatan listrik. Ketika memotong pipa pastikan tidak terdapat tekanan di dalam saluran. Jangan menggunakan diagonal plier untuk melepaskan spring. Mencoba mencengkeram spring dapat menyebabkan spring terpotong dan terpental sehingga menyebabkan cidera. Jangan mencoba memotong benda-benda yang berukuran terlalu besar, misalnya kawat baja.
Perawatan
Jagalah kebersihan diagonal plier , bersihkan dari kotoran dan oli. Periksalah jaw secara berkala untuk mengetahui apakah terdapat kelonggaran secara berlebihan dan gantilah tool apabila ditemukan kondisi seperti ini. Apabila bagian cutting edge sudah tumpul atau rusak, gantilah tool ini. Mencoba menajamkan cutting edge akan mengakibatkan tool menjadi tidak sejajar.

Tang Kombinasi (Combination Plier)
Alat ini adalah jenis pliers yang paling berguna. Rahangnya mempunyai gerigi untuk memegang beda rata, gerigi untuk memegang pipa, pemotong samping (side cutter),dan dua sambungan atau pemotong kabel (wire cutter). Alat ini juga bisa digunakan untuk melilit dan memotong kabel, menggenggam komponen-komponen bulat berukuran kecil dan membengkokkan logam yang tipis. Alat ini dikeahui dapat digunakan untuk berbagai macam keperluan.


Tang Cucut (Long Nose Plier)
Rahangnya berukuran panjang dan diruncingkan dengan permukaan penggenggam yang bergerigi tajam. Alat ini digunakan dalam pekerjaan di ruangan-ruangan sempit, untuk membengkokkan dan membentuk kabel atau lembaran besi lunak

Tang Sambungan Slip (Slip Joint Pliers)
Salah satu pegangannya mempunyai lubang yang kecil dan pegangan lainnya mempunyai lubang pin yang bias digeser (pivot pin). Alat ini dapat digunakan untuk mencengkeram komponen-komponen kecil atau bisa diperbesar untuk mencengkeram komponen-komponen yang lebih besar.

Tang Air (Interlocking joint plier/Multi Grip)
Multi grip pliers mempunyai kelebihan yang sama seperti slip joint pliers namun dengan pemilihan ukuran jepitan yang lebih besar. Alat ini akan menjepit benda bundar atau bengkok dengan sangat kuat. Interlocking joint plier terdiri dari tiga bagian utama: stationary jaw, adjustable jaw dan pivot pin serta nut. Stationary jaw memiliki lima slot melengkung yang pas dengan curved teeth pada adjustable jaw. Jaw berada pada sudut 450 dengan handle untuk memberikan cengkeraman tambahan pada benda kerja ketika daya diaplikasikan untuk memutar bidang yang dikerjakan. 
Handle berukuran lebih panjang dibandingkan handle pada slip joint atau needle nose plier  untuk memberikan daya cengkeram yang lebih besar. Ukuran panjang 250 mm adalah yang paling umum dan dapat digunakan pada fastener dengan diameter hingga 1½”. Ukuran kecilnya juga sering ditemukan dan digunakan untuk servicing distributor dan pekerjaan-pekerjaan elektrik yang lain. Tidak seperti vice grip yang hanya berfungsi sebagai wrench pemegang, interlocking joint plier dapat juga digunakan untuk memutar fastener atau pipa karena memiliki gigi-gigi yang memberikan cengkeraman yang cukup, dan pengaturan memungkinkan jaw tetap sejajar. Plier ini dapat digunakan pada nut, bolt, fitting, pipa-pipa dan plat logam. Tool ini cocok untuk membengkokkan kabel, melepas dan memasang clip dan spring, dan cramping sambungan listrik. Untuk pemakaian pada fastener, pastikan bahwa kedua jaw sejajar dan bersentuhan dengan rata pada sisi-sisi nut atau bolt. Gunakan selalu gaya tarik pada adjustablehandle agar gigi plier menggigit ke dalam fastener saat diputar. Penerapan arah gaya yang salah akan menyebabkan plier slip dari fastener, menyebabkan cidera dan gigi-gigi plier jadi tumpul. Periksa terlebih dahulu sebelum digunakan untuk mencegah terlepasnya cengkraman jaw secara tiba-tiba saat dilakukan pemberian gaya.

Vice Grip atau Locking Pliers
Alat ini biasanya digunakan sebagai sekrup bangku (vice) portabel berukuran kecil untuk menahan komponen yang dilas, diruncingkan, dibor atau dipotong.Vice grip yang paling umum berukuran 250 mm, tetapi tersedia juga ukuran dan bentuk jaw yang berbeda. Jaw untuk multi grip yang berukuran 250 mm lebih panjang 25 mm dari pipe wrench atau slip joint plier dan mempunyai gripping teeth. Knurled adjusting screw terdapat di bagian ujung stationary handle dan release lever terdapat pada adjustable handle. Jaw yang bergerak dihubungkan dengan stationary jaw dengan pivot pin yang dibuka dan ditutup oleh adjustable jaw, yang terdapat pada pivot pin lainnya. Vice grip adalah tool pengunci yang dapat digunakan untuk menahan nut, bolt, pipefitting, plat besi. Jaw tidak selalu sejajar satu sama lain pada saat bukaan jaw semakin lebar. Pada saat digunakan untuk fastener, harus selalu memperhatikan ukuran vice grip untuk mencegah slip atau kemungkinan rusak. Untuk fastener seperti nut dan headbolt, harus digunakan vice grip dengan jaw lurus. Untuk pipa atau benda-benda bundar, harus digunakan vice grip dengan jaw melengkung. Pilihlah selalu ukuran vice grip yang memungkinkan jaw agar sedapat mungkin berada dalam posisi sejajar ketika menjepit fastener. Gunakan vice grip sebagai tool penahan saja, bukan sebagai wrench. Teeth tidak dimiringkan seperti pada pipe wrench dan cenderung kehilangan cengkeraman pada saat vice grip diputar. Pastikan bahwa vice grip terpasang dengan benar dan aman pada nut atau headbolt serta tidak berada dalam posisi miring pada suatu sudut. Bentuk geriginya tidak seperti pada pipe wrench dan cenderung lepas genggamannya pada saat vice grip diputar. Pastikan vice grip terpasang dengan baik dan aman pada nut atau bolt serta tidak longgar. Jangan pernah memukulnya dengan hammer atau menggunakan extension, karena hal ini dapat membuat penguncinya terbuka dan terlepas dari objek, mengakibatkan tool rusak atau cidera. Jika perlu, genggam kedua pegangannya untuk mengurangi kemungkinan penguncinya terlepas.

Tang Sirklip Dalam (Internal Circlip Pliers)
Alat ini digunakan untuk melepaskan atau memasang internal circlip yang digunakan untuk menahan beberapa gudgeon pin di dalam piston.Retaining ring pliertidak memiliki jaw teethatau gripping flatyang umum terdapat pada kebanyakan plier.Plierjenis ini memiliki jawtipis yang meruncing sampai ke ujung dan di setiap jaw pada bagian ujung tersebut terdapat bentuk bundaran kecil. Bagian-bagian ujung  ini dapat masuk dengan pas pada lubang-lubang dalam retaining ring untuk mengembangkan atau menyusutkannya.Kebanyakan retaining plier mempunyai tip yang permanen, tetapi ada juga tip yang dapat ditukar-tukar untuk berbagai ukuran sehingga memungkinkan penggunaan retaining plier dalam berbagai ukuran. Kebanyakan tipe retaining plier terbuat dari baja tempa tipis yang dihubungkan oleh pivot pin, tetapi dapat juga ditemukan tipe lain dengan feature tambahan dan bentuk yang berbeda. Retaining plier juga digunakan untuk membuka dan memasang internal dan eksternal retaining ring dan tidak ada penggunaan umum lainnya. Jangan pernah menggunakan retaining ring plier pada aplikasi lain yang mana tool ini tidak didesain untuk itu, seperti gripping, prying, dll. Yakinkan untuk menggunakan ukuran plier yang benar. Penggunaan yang ukurannya tidak sesuai akan mengakibatkan ring lepas dan terlempar sehingga mengakibatkan cidera, ataupun kerusakan pada plier itu sendiri. Jangan gunakan plier yang bengkok atau tip yang rusak, ataupun jaw yang terlalu longgar.

Tang Sirklip Luar (External Circlip Pliers)
Alat ini digunakan untuk melepaskan dan memasang external circlip seperti yang akan digunakan untuk menahan bearing pada shaft. Alat ini mempunyai gerakan ganda, sehingga pada saat tangan Anda menutup, jaw terbuka.


Macam-Macam Palu

Palu Konde (Ball Peen Hammer
Alat ini mempunyai bola di salah satu ujung dan permukaan yang rata pada ujung lainnya. Alat ini digunakan untuk membulatkan paku keling ( rivet ), membentuk logam, memukul dan pahat serta fungsi-fungsi lainnya yang sejenis




Palu Kuningan (BrassHammer) 

Alat ini digunakan untuk pemukulan berkekuatan sedang dan mencegah agar tidak rusak komponen-komponen yang dipukul








Plastic Hammer


Alat ini juga digunakan serupa dengan brass hammer namun ditujukan hanya untuk pemukulan ringan.





Palu Kulit (Rawhide Hammer) 
Alat ini dibuat dengan permukaan dari kulit. Alat ini digunakan untuk memukul permukaan-permukaan benda yang sangat halus atau bahan-bahan lunak tanpa mengakibatkan kerusakan.


Palu Karet (Rubber Mallet)
Bagian kepela dibuat dari karet yang keras yang membuatnya sangat cocok untuk pemakaian seperti pemasangan ban














Pembelajaran 2. Peralatan Kerja Bangku
Kerja bangku adalah segala aktivitas proses produksi yang dikerjakan secara manual, tanpa menggunakan mesin, dikerjakan di atas meja kerja. Kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam kerja bangku adalah :
a)    Proses pemotongan; yaitu proses penggergajian
b)    Proses meratakan permukaan, membuat chamfer ; dengan pengikiran
c)    Proses pelubangan : pengeboran
d)    Proses pembuatan ulir : pengetapan ( tap ) dan penyenaian ( snei )
e)    Penandaan dengan penitik dan penggores
f)     Pengukuran
Berdasarkan proses pembuatan benda kerjanya, kerja bangku dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu :
1.   Proses pembuatan dengan cara mengurangi volume benda kerjaUntuk mendapatkan suatu bentuk yang diinginkan, dilakukan  penyayatan sehingga volume benda kerja berkurang. Penyayatan tersebut dilakukan dengan cara :
a)      Pemotongan dengan gergaji tangan
b)      Pemotongan dengan kikir
c)      Penyayatan dengan tap tangan / snei tangan
d)      Penyayatan dengan pahat tangan
e)      Penyayatan dengan sekrap tangan

2.   Proses pembuatan dengan cara tanpa mengurangi volume benda kerja untuk mendapatkan suatu bentuk yang diinginkan, dilakukan tanpa penyayatan sehingga volume benda kerja tidak berkurang. Pembuatan benda kerja dilakukan dengan cara :
a)      Pembengkokan ( bending )
b)      Distempel ( stamping ), dll.

Peralatan Kerja Bangku
Gergaji Besi (Hacksaw)
Alat ini digunakan untuk memotng bemacam-macam logam campuran (alloy) dan baja dengan kadar karbon rendah – yaitu logam lunak.


Penitik (Centre Punch)
Ujungnya diruncingkan. Alat ini digunakan dengan hammer untuk membuat titik tanda pada sepotong baja sebelum menggunakan sebuah bor. Titik tanda tersebut mencegah bor agar tidak menyimpang dari posisi lubang yang diinginkan

Penggores (Scriber)
Penggores adalah alat tangan yang digunakan dalam pengerjaan logam untuk menandai garis pada benda kerja, seperti kayu atau logam yang akan dipotong. Proses menggunakan penggores hanya untuk menandai titik untuk selanjutnya dikerjakan oleh mesin. Hal ini digunakan untuk mengganti pensil atau tinta garis, karena tanda sulit dilihat, mudah dihapus, dan tidak akurat dengan garis yang tipis dan semi permanen.
Penggores (Scriber) terbuat dari baja cor yang telah mengeras yang diasah dengan sudut 30 derajat atau 40 derajat

Siku-Siku(Steel Square)
Siku-siku adalah sebuah alat ukur yang terdiri dari badan dan daun siku, dimana badan lebih tebal dan lebih berat jika dibanding dengan daunnya, hal ini berfungsi untuk ketepatan dan kemantapan pegangan sewaktu digunakan.
Fungsi siku-siku hampir sama dengan busur derajat yaitu untuk:
a)    Membuat garis sudut
b)    Memeriksa kemiringan atau kesikuan bagian suatu benda
c)    Memeriksa kerataan permukaan benda.

Ragum (Vice)
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang akan dikikir, dipahat,digergaji,di tap,di sney,dan lain lain.Dengan memutar tangkai (handle) ragum,Maka mulut ragum akan menjepit ataumembuka/melepas benda kerja yang sedang dikerjakan. Bibir mulut ragum harusdijagajangan sampai rusak akibat terpahat,terkikir dan lain sebagainya.
Memilih tinggi ragum yang sesuai
Cara memilih ragum yang sesuai dengan tinggi badan anda :
a)    berdiri tegak di ragum
b)    tempelkan kepalan tangan pada dagu
sukut harus berada diatas mulut ragum dan apabila lengan kita ayunkan,sikut jangan sampai menyentuh bibir mulut ragum.

Mesin Bor (Drilling)
Alat yang digunakan untuk mengebor/membuat lubang pada benda kerja seperti plat aluminium, besi dll. Untuk mengebor biasanya digunakan alat bantu tangan untuk member tekanan bor. Pada saat mengebor siswa diwajibkan menggunakan kacamata pelindung






Snei (Thread Die)
Thread die digunakan untuk membuat ulir  pada sepotong besi bulat atau untuk memperbaikai ulir yang sudah rusak.







Tap (Thread Tap)
Thread tap adalah Alat untuk memotong ulir agar cocok untuk baut pasangannya atau baut tanam. Alat ini dapat digunakan untuk memperbaiki mur atau Alat yang sama yang ulirnya tidak teratur (cross threaded).

Handle Senai (Die Stock Handle)
Alat ini digunakan untuk menahan thread die dengan kuat agar operator (mekanik) dapat memberikan tekanan yang merata dan tuas tidak miring.


Handel Tap (Tap Stoc Handle)
Alat ini digunakan untuk menahan thread tap dengan kuat untuk memungkinkan mekanik memberikan tekanan yang kuat  dan merata pada sistem tuas dan untuk memastikan bahwa sudut cut thread adalah 90° dengan komponen tersebut.



Sikat Baja(WireBrush).
Bulu-bulu sikat (bristle) biasanya adalah baja dengan high tensile. Alat ini cocok untuk menghilangkan karbon, bahan gasket yang lama dan kotoran atau karat dari permukaan-permukaan logam

Pahat (Cold Chisel)
Sebuah cold chisel sangat keras pada cutting end dan lunak pada striking end. Alat ini digunakan untuk memotong rivet head, baut, mur, dan lempengan logam yang ringan. Alat ini bisa digunakan untuk berbagai macam pakaian dimana komponen-komponen yang dipasang terlalu kencang harus dilepaskan.
Kikir Rata Dua Sisi (Flat Double Cut File)
Jenis yang paling umum disebut file bustard yang ideal untuk pemotongan yang cepat.






Kikir Rata Tunggal (Single Cut Mill File)
Alat ini digunakan untuk menyelesaikan permukaan pipih secara baik.



Kikir Bulat (Round File)
Alat ini seringkali dinamakan rat-tail dan mempunyai single cut tooth pattern. Alat ini umumnya digunakan untuk memperbesar lubang-lubang atau permukaan file bercekung kecil.



Meja Perata
Meja Perata ini berfungsi untuk menguji kerataan permukaan. Selain itu meja datar di gunakan untuk meletakkan benda kerja serta alat-alat menggambar. Biasanya meja perata (surface table) terbuat dari besi tuang, keramik atau batu granit. Alat ini dipergunakan sebagai landasan untuk memukul atau meratakan benda kerja yang bengkok. Harus diusahakan agar permukaan meja datar ini tidak rusak atau cacat, dan hasil lukisan atau pekerjaan yang dikerjakan tetap baik. 

Bolt Cutter
Bolt dan batang logam dapat dipotong dengan boltcutter . Boltcutter memiliki handle berukuran panjang dan gerakan doublelever yang menghasilkan keuntungan mekanis yang tinggi sehingga memungkinkan bolt dapat dipotong.

Tube Cutter
Tubecutter digunakan untuk memotong pipa kecil, misalnya pipa bahan bakar (Gambar 57). Tool ini dipasang pada pipa yang akan dipotong sehingga pipa tertahan di antara cuttingdisc dan sepasang roller. Tool kemudian diputar di sekeliling pipa dan perlahan-lahan dikencangkan sampai disc memotong pipa.


Flaring Tool
Ujung dari pipa-pipa berdiameter kecil terkadang harus dimekarkan agar dapat membentuk seal terhadap ujung pipa lain yang disambungkan.
Flaringtool memiliki lubang yang memungkinkan pipa dari berbagai ukuran dimasukkan di dalam tool tersebut (Gambar 58). Sebuah cone kemudian dimasukkan ke bagian ujung pipa sehingga memaksanya mengembang atau melebar. Lubang di dalam tool dibor sedemikian rupa (countersink) sehingga sesuai dengan bentuk cone.

Belt Dan Wad Punch
Belt dan wadpunch tersedia dalam satu set ataupun per unit (Gambar 59 dan Gambar 60). Tool ini digunakan untuk melubangi material serat, karet, gabus dan sejenisnya. Gunakan selalu tool ini 
diatas kayu yang keras.




Arbour Press
Arbour press memiliki tumpuan vertikal di sisi belakang. Pada bagian atas dipasangkan tuas lurus (tuas penekan) yang mempunyai rackgear. Press bar dipasang secara vertikal. Di dekat press bar terdapat peralatan adjustment. Ketika pengatur dioperasikan, press bar bergerak secara aksial ke atas dan ke bawah. Kebanyakan peralatan adjustment menggerakkan press bar dengan cepat dan yang lain menggerakkan tuasdengan lebih lambat tetapi lebih bertenaga. Di bagian bawah supportvertical terdapat supporthorizontal. Support ini akan menahan material saat dikerjakan. Arbour press terdiri dari berbagai ukuran. Arbour press dapat dipasang pada workbench atau lantai sesuai dengan ukurannya.

Tool ini digunakan untuk mendorong satu part ke dalam atau keluar dari part kedua, misalnya untuk mendorong shaft keluar dari gear atau bearing. Material yang akan dipasang atau dilepaskan dari shaft diletakkan di atas supporthorizontal. Shaft diletakkan sejajar dengan pressbar. Supporthorizontal memiliki lubang yang sejajar secara vertikal dengan pressbar. Lubang ini akan memberikan clearance antara shaft dan tumpuan horizontal. Press bar diturunkan sampai menyentuh shaft. Ketika sudah sejajar, press bar akan mendorong shaft ke posisi yang diinginkan. Tenaga operator dilipatgandakan dengan keuntungan mekanis arbour press.

Keselamatan
Berhati-hatilah untuk tidak membiarkan part menimpa operator ketika part tersebut didorong keluar oleh arbour press. Pastikan bahwa material ditahan dengan kuat sebelum press bar diturunkan. Jangan membiarkan material terjatuh di lantai workshop setelah arbour press bebas. 




BAB II  POWER TOOLS

Uraian Materi
Yang dimaksud (power tools) peralatan bertenaga adalah peralàtan yang sumber tenaganya bukan dari tenaga manusia, tetapi tenaga menggunakan listrik atau tenaga pneumatis (gas).Alat-alat bertenaga atauPower tools seperti impact, drill, airhammer, dan diegrinderdigunakan untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan. Butuh waktu lama untuk melakukan pengeboran pada part, melepas bolt, memperbesar ulir atau memasang part baru. Power toolsdapat menghemat banyak waktu apabila digunakan dengan benar dan berbahaya apabila penggunaannya salah.
Bor Listrik Portabel (Portable Electric Drill)
Gambar 2.1.Portable Electric Drill

Bor listrik portable atau disebut juga bor tangan memiliki spesifikasi berdasarkan ukuran chuck, ukuran motor (hp), dan kecepatan (rpm). Portable drillumumnya berbentuk pistol besar, dengan drillcover terbuat dari plastik atau logam.
Chuckberada pada ujung drill. Chuckmembuka dan menutup sesuai dengan ukuran mata bor (drill bit) yang berbeda. Untuk mengatur ukuran chuck, dan mengencangkan sebuah chuck key dimasukkan ke dalam lubang kecil pada chuck. Chuck keydiputar searah jarum jamuntuk menutup, berlawanan arah jarum jam untuk membuka. Terdapat lubang udara kecil untuk inlet dan outlet pada rumah bor (drillcase) sehingga memungkinkan udara mengalir melalui motor. Di atasnya terdapat sebuah plat serialnumber dengan informasi tingkat kecepatan (rpm).
Tombol (trigger)terdapat pada handle yang mengendalikan operasi bor. Tombol triggerlockterdapat di permukaan bawah handle atau di dekat trigger. Tool ini dibuat cukup ringan untuk dipegang dengan satu tangan dan mudah untuk dioperasikan. Penggunaan utama adalah untuk membuat lubang. Bordapat digunakan digunakan untukreamer, mengamplas atau mengkilapkan permukaan. Jenis material yang akan dib or menentukan  jenis mata bor (drill bit). Beberapa perlengkapan dan assesoris memungkinkan drill digunakan untuk banyak tujuan lainnya.
Drill yang baik memiliki Putaran balik (reverse variable speed). Kecepatan variable membuat operator dapat memperlambat kecepatan drill untuk memasukkan screw. Tombol trigger lockmenahan triggerdalam posisi “on” ketika drill digunakan untuk mengamplas, mengkilapkan atau membersihkan bagian yang kasar agar menjadi halus.
Drill akan memberikan hasil yang lebih baik apabila digunakan sesuai dengan kecepatan yang tepat. Pastikan untuk memegang drill dengan hati-hati sehingga tidak merusak drill bit atau perlengkapannya. Jagalah agar area kerja bersih. Jangan menggunakan tool dengan kemampuan kecil untuk  melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh heavy duty tool.
Perawatan
Jagalah kebersihan drill  dari kotoran dan oli. Periksa kabel listrik apakah ada yang terkelupas dan mengalami kerusakan lainnya. Pastikan bahwa semua bolt dan fitting terpasang dengan kuat. Periksa operasi triggerdengan melepaskan plug. Gunakan hanya chuck keyuntuk mengencangkan chuck.
Keselamatan Kerja
Pada gambar di atas, drill bit menggunakan keychuck. Setelah mengencangkan drill bit di dalam chuck dengan key, lepaskan keychuck sebelum mulai mengebor. Jika tidak melepaskan key, maka key dapat terlempar dari chuck dan menyebabkan cidera.

Menggunakan Bor Angin (Air Drill)
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
§  Besarnya torsi yang dihasilkan air drill ditentukan oleh tekanan sistem udara yang mengalirkannya.
§  Air drill lebih kecil dan berputar dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada electric drill. Kekuatannya sebanding dengan battery powered drill.
§  Tidak seperti battery power drill atau electricdrill, air drill tidak memerlukan listrik untuk mengoperasikannya. Kedua jenis drill ini lebih aman saat digunakan dalam lingkungan dimana terdapat material yang mudah terbakar.
§  Airtool dipasang pada air supply melalui fitting yang dapat dihubungkan dan dilepaskan dengan mudah. Lama-lama sambungan ini menjadi aus dan menimbulkan kebocoran udara. Apabila kebocoran udara berlebihan, output dari air tool akan berkurang.
§  Air tool memerlukan pelumasan. Kebanyakan workshopmemiliki toolautomaticoileryang digabungkan dengan sistem air supply. Apabila workshop tidak memiliki automaticoiler, maka air tool harus dilumasi setiap hari. Berikan beberapa tetes oli pada inlet dari air tool sebelum digunakan.
Air Drill
Gambar 2.2. Air Drill
Bor angin (Air dril)l digunakan dalam lingkungan dimana electric drill tidak aman untuk digunakan. Misalnya, percikan api dapat menyalakan cairan yang mudah terbakar. Karena air drill bergantung pada udara bertekanan maka drill ini tidak sekuat electric drill walaupun berputar secepat electric drill.
Pakailah Safety Equipment
        
Gambar 2.3. Safety Equipment
Pastikan memakai safety equipment yang benar sebelum mulai bekerja. Kaca mata pelindung (goggle)dan ear protector biasanya sudah mencukupi. Jika menggunakan sikat baja (wire brush) untuk membuang karbon, karat atau gasket yang rusak, harus mengenakan full face protection untuk melindungi diri dari partikel yang terlempar.
Gambar 2.4. Full Face Protection
1.    Periksalah Pelumasan
Apabila air drill tidak memiliki sistem pelumasan otomatis, berikan beberapa tetes oli encer pada inlet udara setiap hari.
Perawatan
Gunakan hanya key chuckuntuk mengencangkan chuck.Air drill perlu dilumasi dengan oli dan lubang olinya berada pada handle.
Bersihkan area kerja, kemudian bongkar air drill dan simpan perlengkapan yang telah dibersihkan dengan aman.
Drill Bit
 
Gambar 2.5. Drill Bit
Mata bor (Drill bit)yang berada di bagian ujung, digunakan untuk memotong dan bitshank ditahan oleh jaw pada drillchuck. Umumnya digunakan pada logam untuk membuat lubang berbentuk cylinder. Drill bit jenis ini memiliki ujung tajam dan dua sisi yang digunakan untuk memotong. Bagian pinggir yang berbentuk spiral mengangkat serpihan logam dari lubang saat drill bit berputar.
Diameter shank sama besarnya dengan diameter tepian spiral. Drill bit yang bukan merupakan twistdrill bit adalah yang diameter sisi potongnya lebih besar dibandingkan diameter bitshank, tidak dianjurkan untuk logam. Diameter drill bit yang paling umum digunakan pada kebanyakan portable drill adalah berkisar antara 1,6 mm hingga 13 mm. Angka pada drill bit juga umum digunakan untuk mengenali ukuran dari drill bit.
Fungsi dari drill bit ini adalah untuk membuat lubang bulat dalam material, yang kerasnya bisa sama dengan mata bor. Penggunaan mata bor khusus untuk membuat lubang. Mata bor tidak boleh digunakan sebagai chisel, tapperatau prier. Mata bor yang terbuat dari baja karbon digunakan untuk kayu dan logam lunak. Mata bor HSS digunakan pada logam lunak dan baja lunak. Mata bor dengan ujung carbide atau tungstencarbide digunakan untuk memotong beton dan logam-logam keras.
Selama penggunaan, gunakan cairan pendingin untuk mencegah kerusakan mata bor akibat panas. Cairan yang umum digunakan sebagai pendingin adalah oli dan air. Celupkan mata bor ke cairan pendingin ketika melakukan pengeboran logam. Gunakan mata bor dengan sangat hati-hati untuk mencegah kerusakan dan menghindari cidera pada operator. Jangan menggunakan mata bor sebagai chisel. Hal ini akan menyebabkan ujung mata bor patah. Pastikan bahwa bitshanktidak memiliki bagian pinggir yang kasar yang akan menyebabkan tool rusak. Kebanyakan penyebab kegagalan pengeboran adalah kerusakan pada shankbit.
Ukuran Drill

Gambar 2.6. Ukuran Drill








Metode-metode berikut digunakan untuk menentukan ukuran drill.
§  Berdasarkan diameter dalam satuan milimeter, yang berkisar dari 0,32 mm ke atas. Ukuran drill dalam satuan metrik meningkat dalam kisaran 0,2 mm. Satuan metrik sekarang merupakan kisaran drill yang paling umum digunakan.
Perawatan
Jaga kebersihan mata bor dari kotoran dan oli. Simpan mata bor di tempat yang kering untuk mencegah karat. Ketika mengasah mata bor, celupkan bagian ujung mata bor ke dalam air beberapa kali, jika tidak, bagian ujung akan menjadi lunak dan kehilangan kemampuan potongnya. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dari pabrik pembuat saat melakukan pengasahan.
Istilah-Istilah Twist Drill
Gambar 2.7. Twist Drill
§  SHANK memberikan dorongan
§  Diameter BODY agak taper dari ujung ke shank untuk memberikan clearence pada pembuatan lubang yang dalam
§  FLUTE memberikan ruang pengeluaran serpihan logam, memberikan sudut garuk dan memungkinkan coolant masuk ke cuttingedge.
§  CHISELEDGE berada pada poros drill dan diperlukan tekanan yang besar untuk mendorongnya masuk ke dalam logam yang sedang dibor.
Face adalah permukaan aktif dari flute. Serpihan logam bergerak melalui face setelah dipotong oleh cuttingedge. Kemiringan face ini menentukan sudut garuk. Selanjutnya, hal ini mengendalikan kecenderungan drill untuk membiarkan dirinya masuk ke dalam benda kerja dan dengan mudah masuk ke bagian yang dikerjakan.
Drillplategaugeterbuat dari plat baja yang dikeraskan dan mempunyai lubang dengan ukuran tertentu. Terdapat ukuran di atas diameter setengah inchi. Untuk menggunakan tool ini, cobalah mencocokkan drill ke dalam lubang drillgauge dengan ukuran di bawah diameter drill atau di atas diameter drill. Cobalah menggunakan drill yang masih memiliki ukuran dan belajarlah untuk merasakan ukuran drill sesuai dengan ukuran lubang yang benar pada gauge.
Gambar 2.8. Drill Gauge (Seri Huruf)
Untuk mata bor dengan ukuran kecil, drillgauge ini tidak cocok. Juga untuk drill yang berukuran lebih besar dari ½ inchi, drillgauge biasanya tidak digunakan. Dalam kasus seperti  ini, gunakanmicrometer untuk memeriksa ukuran drill.
 
Gambar 2.9. Micrometer
Untuk drill baru, diameternya diukur di sepanjang landsedekat mungkin dengan bagian ujung.
 
Gambar 2.10. Contoh Pengukuran
Untuk drill yang sudah aus, diameter diukur di sepanjang body dekat dengan bagian ujung flute.
Menggerinda Twist Drill
Untuk memastikan pemotongan yang benar, aturan berikut perlu diikuti :
1.    Sudut puncak harus benar, sudutnya adalah 1180.

2.    Bagian pinggir chiseledgeharus berada pada sudut 1200-1350

3.    Lipclearanceharus benar untuk ukuran drill. Jarak ini lebih besar untuk drill yang berukuran kecil. Clearancerata-rata adalah 80 hingga 120.

4.    Kedua sisi cutting edge harus memiliki panjang yang sama.
5.    Kedua sisi cutting edge harus berada pada sudut yang sama dengan poros drill.

Akibat Kesalahan Mengasah Mata Bor
Sudut puncak yang terlalu runcing, mengakibatkan lip menjadi cembung dan kehilangan efisiensi pemotongan.
Sudut puncak yang terlalu runcing,lip menjadi cekung dan kekuatan potong hilang terlalu banyak.
Cutting edge pada sudut yang tidak sama mengakibatkan  satu lip melakukan semua pemotongan sehingga menghasilkan lubang dengan ukuran yang berlebihan
Gambar 2.11. Hasil Kesalahan Mengasah Mata Bor
Lip Clearance Tidak Memadai Drill akan bergesekan dan tidak memotong dengan bagus.
Lip clearance berlebihan drill akan memiliki cuttingedgeyang lemah sehingga mudah patah dan aus

Sudut Pemotongan
Dua sudut utama adalah:
1.    Clearance angle
Pastikan agar cuttingedgebersentuhan dengan bidang yang dibor dan pastikan bahwa tekanan dipusatkan pada bagian cuttingedge.
2.    RakeAngle
Jagalah sudut puncak. Sudut yang kecil memungkinkan drill memotong ke dalam material dengan mudah tetapi drill yang memiliki dimensi seperti ini sangat lemah dan cepat rusak, misalnya chisel khusus untuk kayu tidak akan tahan lama apabila digunakan pada baja.
Sudut potong untuk hacksawblade dan file diatur oleh  pabrik pembuat tetapi terkadang harus diatur ulang jika tool harus diasah. Selain sudut potongnya harus benar, lipharus memiliki ukuran yang sama, ukuran yang tidak sama akan menyebabkan drill memotong terlalu luas dan akan bergetar jika digunakan.
Merupakan hal yang sulit untuk mengasah mata bor dengan tangan untuk memastikan bahwa semua sudut benar.
 
Gambar 2.12.
Drillgauge dapat dibuat dari plat baja dan merupakan tool pengukur yang berguna untuk memastikan bahwa penggerindaan sudut bagian ujung benar.

Portable Power Grinder
 
Gambar 2.13. Portable Power Grinder
Portable power grinder tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada lightweightgrinder, conewheelgrinder, horizontal grinder dan surface grinder. Bagian-bagian portable powergrinder adalah:
·         Body yang menahan motor atau drive unit.
·         Handlehingga ke tempat penyambungan power source.
·         Control lever untuk power.
·         Grinding wheel.
·         Attachment lain.
Body grinder dapat terbuat dari logam atau plastik. Ukuran gerinda diklasifikasikan berdasarkan kecepatan (rpm) dan ukuran grinding wheel yang digunakan. Portable powergrinder digunakan untuk menggerinda hasil pengelasan, menghaluskan permukaan dan membersihkan karat. Portable powergrinder digunakan di tempat yang tidak memungkinkan untuk mencekam benda kerja di pedestal grinder. Portable powergrinderdipegang dengan tangan dan dioperasikan di atas bidang yang dikerjakan.
Apabila portable powergrinderdigunakan untuk menghaluskan suatu permukaan, kualitas hasilnya tidak akan sama dengan hasil dari gerinda yang menggunakan mesin Gunakan hanya portable powergrinderdi tempat dimana permukaan akhir tidak terlalu penting. Periksalah grinding wheel apakah ada yang pecah atau retak sebelum digunakan. Apabila ada yang pecah atau retak, pasanglah grinding wheel baru. Selalu gunakan safety glass saat menggunakan portable powergrinder.
Pastikan kecepatan maksimum spindletidak melebihi kecepatan yang telah ditentukan. Cabut kabel listrik jika tidak digunakan. Apabila wheel guard telah dibuat untuk gerinda, pastikan pelindung ini digunakan. Ketika menggunakan gerinda, dekatkan gerinda secara perlahan dengan benda kerja. Jangan menggerinda di sekitar gas yang mudah terbakar, di sekitar campuran atau material yang mudah terbakar. Jangan terlalu menekan gerinda, jika terlalu banyak penekanan akan memperlambat motor dan menyebabkan benda kerja menjadi panas, dapat menyebabkan distorsi terhadap logam. Jangan menghidupkan gerinda dengan spindleterkunci atau dalam keadaan dibebani. Hal ini dapat menyebabkan motor terbakar.
Gambar 2.14. baigian-bagian Portable Power Grinder
Perawatan
Jaga kebersihan portable powergrinder dari kotoran dan oli. Jangan membiarkan kotoran masuk ke dalam ventilasi udara. Periksa kabel listrik apakah ada yang terkelupas dan kerusakan lainnya. Pastikan semua bolt, fitting kencang dan jagalah gerinda tetap dalam kondisi yang baik. Periksa mechanical operation dari control lever dengan melepaskan plug. Pelumasan yang baik akan memberikan daya pakai yang lama. Gerinda yang digunakan pada pekerjaan berat harus diinspeksi dan dilumasi.
Menggunakan Portable Angle Grinder
Hal-hal untuk Diperhatikan
§  Grinderdisc diputar pada kecepatan yang berkisar antara 5.000 rpm hingga 12.000 rpm.
§  Semakin kecil gerinda maka semakin tinggi putarannya. Sandingdisc dan wirewheeldapat dipasang pada gerinda, sehingga membuatnya menjadi electrictool yang serba guna.
§  Abrasive disc dipasang pada gerinda dengan flangedan nut. Nut dirancang khusus untuk disesuaikan dengan cerukan di bagian tengah padatau wheel. Nut dikencangkan dengan menggunakan wrenchyang ada pada gerinda ketika dibeli.
 
Gambar 2.15. Abrasive disc
Gambar 2.16. Cara menggunakan gerinda
Menggunakan Gerinda
a)    Pastikan agar grinding disc berada pada sudut 150 dengan benda yang digerinda.
b)    Pastikan benda yang digerinda berada pada ketinggian pinggang saat proses penggerindaan.
c)    Hentikan penggerindaan pada interval tertentu untuk mengistirahatkan tangan dan lengan.
d)    Setelah selesai menggerinda, lepaskan power dan letakkan gerinda di atas bangku dengan disc menghadap ke atas. Jangan meletakkan gerinda dengan menghadap ke bawah sampai disc berhenti berputar.

Portable Impact Wrench
Gambar 2.17. Portable Impact Wrench
Portable impact wrench digunakan untuk memengendorkan baut/mur dengan sangat cepat, sedangkan yang berukuran besar digunakan juga untuk mengendorkan baut/mur yang sangat kencang.
Portable impact wrench tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk penggunaan yang berbeda. Dua jenis utama adalah pistol dan tuas. Jenis pistol mirip seperti portable electric drill yang memiliki tuas kontrol yang sama untuk power supply. Jenis tuas tidak memiliki handle terpisah dan tool dipegang di sekeliling penutup motor atau unit penggerak. Jenis tuas mengoperasikan kecepatan alat dan mengubah arah rotasi. Square driveunit beroperasi seperti socketwrench.
Spline drive unit memungkinkan socketmasuk. Penggantian chuckyang cepat memberikan berbagai macam output. Impactwrenchdiklasifikasikan berdasarkan jumlah tegangan yang diperoleh dalam waktu 5 detik, ukuran drive, kecepatan (rpm), ukuran bolt dan jenis daya (listrik atau udara). Beberapa impactwrenchmemiliki perlengkapan yang dapat mengatur torque agar sesuai dengan fastener yang diputar.
Portable impact wrench cukup ringan dan mudah dioperasikan. Keuntungan utama dari impactwrenchdibandingkan wrenchstandar adalah kecepatan untuk melonggarkan atau mengencangkan bolt dan nut. Operator juga tidak akan mendapatkan torque yang cukup dari hand tools yang lebih kecil dan akan membutuhkan impact wrench. Impact wrenchdigunakan untuk kebutuhan industri. Impact wrenchlistrik digunakan untuk pekerjaan yang lebih kecil karena electricimpactwrenchmemberikan torque yang lebih rendah daripada airimpactwrenchdengan ukuran yang sama. Air impact wrench digunakan di hampir semua kebutuhan industri. Electric impact wrench dan air impact wrench digunakan di workshop. Impact socketadalah satu-satunya socketyang digunakan dalam impactwrench. Cara mengetahui perbedaan antara impactsocketdan standardsocketadalah impactsocketberwarna hitam.
Kisaran tension pada impactwrenchadalah 2.250 hingga 33.760kg. Jangan mengoperasikan tool listrik tanpa terhubung dengan ground. Gunakan safety glass ketika menggunakan impactwrench. Lepaskan alat tersebut saat tidak digunakan. Gunakan hanya socketyang sesuai dengan impactketika menggunakan impactwrench.
Pastikan memegang wrenchdengan kuat sehingga sockettidak akan terlepas dari bolt atau nut. Jangan menggunakan impactwrenchtanpa pembebanan. Impactwrenchakan mengalami keausan lebih cepat jika tidak memiliki beban saat dioperasikan. Pastikan menggunakan ukuran impactwrenchyang benar dan socketyang sesuai dengan bolt dan nut. Pastikan bidang yang dikerjakan dipasang dengan kuat sehingga tidak akan bergerak.

Perawatan
Jaga kebersihan impactwrenchdari kotoran dan oli. Jangan membiarkan kotoran masuk ke dalam sistem ventilasi udara. Pastikan penutup logam atau plastik berada dalam kondisi yang baik. Periksa kabel listrik apakah ada yang terkelupas atau kerusakan lainnya. Periksa operasi mekanis control lever dari power supply dengan plugdilepaskan. Pelumasan yang baik terhadap impactwrenchakan meningkatkan usia pakai wrench. Kebanyakan impactwrenchmemiliki internal oli reservoir yang harus diperiksa setiap kali melakukan pekerjaan yang berat.
Menggunakan Air Impact Wrench
Hal-hal untuk Diperhatikan
§  Besar torque yang dihasilkan air impact wrench ditentukan oleh besarnya tekanan sistem yang menyuplainya. Karena besar tekanan ini bervariasi, maka sulit untuk menentukan berapa banyak torque sebuah impactwrench ketika diterapkan pada fastener, sehingga mudah terjadi overtorque maupun under tighten pada fastener.
§  Penggunaan airimpactwrenchyang baik adalah untuk melepaskan wheellugnut. Jangan menggunakan impactwrenchuntuk mengencangkan wheellugnut.
§  Setiap impactwrenchakan memiliki mekanisme kontrol sehingga impactwrenchdapat digerakkan pada dua arah.
§  Selalu gunakan six pointimpactsocket ketika menggunakan airimpactwrench. Impactsocketdibuat dari berbagai campuran material yang berbeda dan ketebalan yang lebih besar dibandingkan standardsocket.
§  Airtooldipasang pada air supply dengan menggunakan fitting yang memungkinkan air supply dihubungkan dan dilepaskan dengan mudah. Setelah beberapa lama sambungan ini menjadi aus dan udara menjadi bocor. Apabila terjadi kebocoran secara berlebihan, maka outputairtool akan berkurang.
§  Airtool memerlukan pelumasan. Kebanyakan workshop memiliki automaticoileryang dipasang di dalam sistem air supply. Apabila workshop tidak memiliki automaticoiler, airtool perlu dilumasi setiap hari. Masukkan beberapa tetes oli ke dalam inlet airtool sebelum digunakan.
Menggunakan Impact Wrench
Gambar 2.18. Menggunakan Impact Wrench
Gunakan impactwrench/rattlegun untuk melonggarkan dan melepaskan lugnutpada wheel. Tenaga dan getaran akan melonggarkan nut yang kencang karena torque yang dihasilkan oleh wrench.
Menyetel Arah dan Torque
Gambar 2.19. Menyetel Arah dan Torque
Atur arah putaran, forward atau backward dengan wrench lever. Putar valve untuk meningkatkan atau mengurangi torque.

Jangan Over Tighten
 
Gambar 2.20. Over Tighten
Jangan gunakan impact wrench untuk mengencangkan baut roda(wheelnut)karena dapat merusak mur/baut. Gunakan kunci roda (wheel brace) atau kunci momen.

Gunakan Special Socket
Gambar 2.21. Macam-macam Socket
Pastikan hanya menggunakan specialimpactsocket, extensiondan joint. Socketini adalah jenis segi 6 dan dapat menahan beban dengan baik.

Air Chisel
Gambar 2.22. Air Chisel
Hal-hal untuk Diperhatikan
§  Airchisel memiliki fungsi yang sama seperti jackhammer(tool pelubang beton),meskipun cycling rate lebih cepat.
§  Tempatkan mata bor kearah benda kerja sebelum menarik trigger.
§  Gunakan attachment yang benar untuk pekerjaan yang dilakukan. Penggunaan attachment yang tidak benar dapat mengakibatkan kerusakan yang besar dalam waktu yang singkat.
§  Airtool dipasang pada air supply melalui fitting yang memungkinkan supply dihubungkan dan dilepaskan dengan mudah. Lama-lama sambungan ini menjadi aus dan udara menjadi bocor. Apabila terdapat kebocoran udara yang berlebihan, outputairtool akan berkurang.
§  Air tool memerlukan pelumasan. Kebanyakan workshop memiliki automaticoiler yang dipasang di dalam sistem air supply. Apabila workshop tidak memiliki automaticoiler atau apabila automaticoiler tidak berfungsi, air tool perlu dilumasi setiap hari. Masukkan beberapa tetes oli ke dalam inletair tool sebelum digunakan.

Pilih dan Pasang Bit
 
Gambar 2.23. Macam-macam Bit
Pilihlah bit yang tepat untuk pekerjaan dan pasang ke dalam nozzle pada gun





Posisikan Chisel
 
Gambar 2.24. Gunakan Safety Equipment Gambar 2.25.Letak Chisel





Pakailah eye protection dan ear protection yang sesuai. Posisikan chisel sedemikian rupa sehingga chisel tidak mengarah langsung ke operator dan terpasang dengan benar pada benda kerja. Pastikan untuk TIDAK menarik trigger sebelum bit ditekan pada benda kerja yang akan dipotong.

Bekerjalah dengan perlahan
Gambar 2.26. posisi/letak Chisel
Berikan tekanan secukupnya dan tariklah trigger. Biarkan chisel bekerja, dan gerakkan perlahan di sekeliling headbolt
Air Blow Gun
Hal-hal untuk Diperhatikan
§  Tariklah trigger dengan perlahan dan atur modulasi udara yang melewati nozzle. Jika terlalu banyak udara, mengakibatkan partikel-partikel akan beterbangan dan tersebar di dalam workshop.
§  Air tool dipasang ke air supply melalui fitting yang memungkinkan supply dihubungkan dan dilepaskan dengan mudah. Setelah beberapa lama, sambungan ini menjadi aus dan udara menjadi bocor. Apabila terdapat kebocoran udara yang berlebihan, outputair tool akan berkurang.
§  Periksa sambungan antara hose udara dan tool connection setiap digunakan. Jika ada keausan yang tampak, ganti atau perbaiki sambungan yang kurang baik.

Air Duster
Gambar 2.27. Air Duster
Air tool paling sederhana adalah blowgun atau air duster. Air duster digunakan untuk menyemprotkan udara bertekanan melalui valve, yang dioperasikan oleh lever.
Memasang Tool
Pasang blowgun pada ujung hose udara. Pastikan bahwa fitting diikat dengan kuat.




Kotoran dan serpihan adalah berbahaya
 
Gambar 2.29. Gunakan eye protection dan ear protection Saat Menggunakan Air Gun
Airgun digunakan untuk membersihkan kotoran dan serpihan di ruangan yang terbatas. Untuk menghindari cidera, pastikan menggunakan eye protection dan ear protection, setiap kali menggunakan airgun.
Berhati-hatilah!
 
Gambar 2.30. Air Gun
JANGAN menggunakan air gun untuk membersihkan debu dari tubuh karena ini dapat menyebabkan cidera. Pastikan untuk mengarahkan semprotan udara menjauh dari operator, dan menjauh dari orang lain.



PEMELIHARAAN TOOL DAN  EQUIPMENT
Pemeliharaan Dalam Penggunaan Hand Tool
Handtool dapat menyebabkan cidera jika salah penggunaannya atau tidak pada tempatnya, demikian juga jika tool yang benar digunakan tidak hati-hati, atau tidak diletakkan dengan aman, maka dapat mengakibatkan cidera. Pastikan memilih jenis dan ukuran tool yang benar untuk suatu pekerjaan. Periksalah kondisi setiap tool sebelum menggunakannya. Jangan menggunakan tool yang sudah aus atau rusak. Jagalah agar tool tetap dalam kondisi baik dan ingat bahwa tool pemotong harus tajam dan harus aman. Pastikan menggunakan setiap tool dengan cara yang benar.
Tempatkan tool pada shadow board atau di tempat yang benar ketika tidak menggunakannya. Jangan menggunakan hammer untuk membantu memutar wrench. Jangan memanjangkan wrench dengan pipa atau cara lain untuk meningkatkan torque. Jangan memukul permukaan yang dikeraskan (ballrace, dsb) dengan hammer, karena satu atau kedua permukaan itu bisa pecah dan terpental. Jangan menggunakan wrench atau tool lain yang terlapisi oli atau grease. Jangan membawa screwdriver, chisel atau tool tajam di dalam saku baju kerja. Jangan menggunakan wrench sebagai hammer.

Pemeliharaan Dalam Penggunaan Mesin
Mesin dapat menyebabkan kecelakaan serius jika digunakan dengan tidak benar atau ketika orang secara tidak sengaja bersentuhan dengan bagian yang bergerak. Suatu hal penting yaitu hanya boleh menjalankan mesin jika telah ditraining untuk menggunakannya dan telah mendapat surat izin untuk menggunakannya. Jangan pernah takut untuk mengatakan “tidak tahu” cara menggunakan suatu mesin. Apabila tidak berani mengucapkan hal ini maka dapat berakibat fatal. Jauhkanlah tangan dari bagian yang bergerak dan patuhilah peraturan berikut.

Guard yang tidak berfungsi dengan benar harus segera dilaporkan dan mesin tidak boleh dioperasikan sebelum guard tersebut berfungsi kembali. Jangan melepaskan guard kecuali saat membersihkan, melumasi, mengatur atau memperbaiki mesin. Ketika guard dilepaskan saat akan melakukan perawatan atau pengaturan, guard harus dipasang kembali sebelum mesindihidupkan. Tool pelindung dan tool keselamatan tidak boleh dibiarkan dalam keadaan tidak berfungsi. Benda kerja yang akan dikerjakan dalam mesin harus dicekam dengan cara yang aman di dalam vice atau jig. Jangan mencoba memegangnya dengan tangan bahkan untuk drill kecil sekalipun.
Jangan menghidupkan grinding wheel sebelum memeriksa apakah pelindung dan wheel tersebut dalam kondisi yang baik serta benda kerja dicekam dengan baik. Jangan memakai sarung tangan saat bekerja dengan grinding wheel.
Jangan pernah mencoba membuang potongan atau geram dari mesindengan tangan. Gunakan brush atau pengait (hook), dan lakukan dalam keadaan tidak bergerak.Cabut / matikan semua sambungan mesin dan jangan membersihkan saat powersupply masih terhubung. Jika perlu untuk mematikan hubungan di titik supply, pastikan bahwa switch mesin dimatikan. Hal ini diperlukan untuk mencegah mesin hidup secara tiba-tiba ketika listrik dihidupkan kembali.

Perawatan dalam Penggunaan Portable Electric Power Tool
Portable electric power tool dapat menjadi sumber bahaya baik secara mechanical maupun electrical, kecuali jika dipelihara dan digunakan dengan benar. Electricalsafety dapat dicapai dengan beberapa metode. Salah satunya adalah menanamkan kabel ketiga (ground)ke dalam tanah. Kabel ini harus dihubungkan ke tool pada pinground yang merupakan salah satu dari three pin outlet. Saat plug ini dimasukkan ke pinground yang benar, maka casing dari tool itu telah terhubung dengan ground.Hal ini mencegah casingtool bertegangan, meskipun terjadi hubungan singkat.

Untuk portable electric power tool, gunakan hanya extensionlead yang terdiri dari tiga core. Lead semacam itu harus memiliki sirkuit yang dihubungkan ke ground dengan aman dan terus menerus. Seorang electrician yang baik harus memeriksa semua tool, fitting dan lead secara teratur. Sebagai pengaman tambahan, powertool yang dihubungkan ke ground dapat dihubungkan ke three pin outlet pada transformator yang memiliki isolating transformer. Hal ini akan memberikan perlindungan meskipun sistem ground dari tool tidak berfungsi. Jangan menghubungkan lebih dari satu tool pada isolating transformer. Cara alternatif untuk memberikan pengamanan tambahan bagi powertool yang dihubungkan ke ground adalah dengan menghubungkannya ke three pin outlet pada tool pelindung khusus.
Gunakan selalu pengaman tambahan apabila tersedia, misalnya, core balance earth leakage circuit breaker. Dalam metode lainnya, tooldibuat double insulated. Metode ini memiliki dua perangkat isolasi terpisah di antara part yang mengalirkan arus listrik dengan logam apa pun yang mungkin menyentuhnya. Metode ini diberi label “Do not earth”, “DoubleInsulated”.
Ada Peraturan Pemerintah, yang melarang penggunaan mesin berbahaya bagi orang di bawah umur (biasanya di bawah 18 tahun)seperti gergaji berputar (power driven circular saw). Sebelum menggunakan portable electric tool, periksalah bagian casing, brush cap, switch, lead dan plug untuk memastikan bahwa tool tersebut tidak rusak. Jangan menggunakan tool apa pun yang casing, brush cap, switch, lead atau plug sudah rusak, mengalami overheating atau bau terbakar. Pasanglah tag “Out of Service” pada tool tersebut. Seorang Electrician yang ahli akan memasang tag dengan benar pada kabel-kabel listrik, tool yang sudah perksa atau diperbaiki.
Jangan memberi beban yang berlebihan pada tool atau jangan menghubungkannya pada powersupply yang memiliki voltage  tidak sesuai. Bacalah name plate dengan seksama dan ketahuilah apa arti dari masing-masing item. Jangan membawa atau menggantung portabletool pada lead.
Peganglah tool dengan aman saat digunakan dan letakkan dengan hati-hati setelah tool berhenti berputar. Bagian yang akan dibor atau digerinda harus ditahan dengan aman pada posisinya dengan menggunakan clamp atau vice. Peganglah tool dengan kuat ketika berputar, karena tool cenderung bergerak saat dinyalakan. Juga bersiaplah untuk menahan gerakan putar dari portable drill yang besar saat mulai memotong atau menekan.
Pastikan ventilasi udara tidak tersumbat, bebas dari debu dan kotoran. Jagalah agar tool tidak basah dan lebih berhati-hatilah dalam situasi lembab (misalnya, jangan membiarkan lead terkena air, gunakan rubber soled shoes dan rubber glove). Bukalah extensionlead sepenuhnya dari gulungan sebelum menggunakannya.
Jika digunakan dalam kondisi masih tergulung, panas dapat timbul dan dapat merusak pembungkus kabel serta dapat menyebabkan kebakaran. Gunakan extensionlead dengan benar. Pastikan bahwa tool pada posisi “OFF” dan hubungkan ke extensionlead. Hubungkan extensionlead ke outlet listrik dan hidupkan power pada posisi “ON”. Operasikan tool dengan benar.
Pertimbangkan keselamatan orang lain ketika menggunakan tool ini. Berhati-hatilah untuk tidak membuat orang lain tersandung oleh lead. Periksa bagian belakang sebelum melakukan pengeboran.
Pastikan orang lain tidak akan terkena oleh percikan api yang beterbangan, logam panas, dsb (gunakan screen pelindung). Jangan meninggalkan tool dalam keadaan terpasang dalam sambungan listrik.
Grinding Wheel
Abrasive wheel yang dipasang pada gerinda bangku atau pedestal grinder digunakan untuk pekerjaan penggerindaan di workshop misalnya menajamkan drill, punch dan chisel. Grinder dapat digunakan untuk membersihkan jika dipasang bersama wire wheel brush.
Grinding wheel dan stone lainnya digunakan pada mesin valverefacing dan untuk penggerindaan valveseat. Abrasive stone, atau oilstone, digunakan untuk mengasah, menajamkan dan memperhalus. Disc  dan sheet yang dilapisi dengan abrasive juga digunakan, khususnya pada pekerjaan perbaikan body otomotive dan painting.
Gambar 2.31.Bentuk-bentuk Grinding wheel (a) Plain (b) Bevel (c) & (d) Cupped
Grinding wheel ini terdiri dari banyak bentuk dan ukuran (Gambar 266). Wheel pada gambar (a) plainwheel merupakan jenis yang digunakan pada benchgrinderdan pedestal grinder. Penggerindaan dilakukan pada permukaan depan (atau bagian pinggir) wheel. Wheel pada gambar (b) dibentuk untuk pekerjaan khusus. Wheel pada gambar (c) dan (d) dibuat seperti bentuk cangkir untuk menjadikan sisi wheel  sebagai permukaan untuk menggerinda.
Selain ukuran dan bentuk, grinding wheel diidentifikasi berdasarkan kode yang memberikan informasi mengenai konstruksinya:
1.    Abrasive. Dua jenis yang digunakan yaitu aluminium oxide yang digunakan untuk penggerindaan umum, dan silicon carbide yang digunakan untuk penggerindaan khusus.
2.    Ukuran grain. Ukuran ini berkisar antara kasar sampai sangat halus.
3.    Grade.Grade ini dipertimbangkan berdasarkan tingkat kekerasan, dari lunak ke keras. Kekerasan wheel bergantung pada jenis pengikatan (bond).
4.    Jenis bond. Partikel (grain)wheel diikat bersama dengan material pengikat. Jumlah, jenis dan kekuatan material pengikat akan menentukan tingkat kekerasan grinding wheel.

(a) Wheel Lunak                                                   (b) Wheel Keras
Gambar 2.32.Struktur Grinding wheel
Sebuah gambaran perbesaran pada grinding wheel ditunjukkan pada Gambar 267. Struktur soft grade wheel terlihat pada gambar (a), dimana butir-butir abrasive (daerah abu-abu) disatukan oleh perekat tipis (daerah hitam). Daerah putih menunjukkan poros-poros kecil yang dibutuhkan untuk clearence pemotongan.
Struktur wheel yang lebih keras, yang memiliki ukuran partikel (grain) yang sama tetapi memiliki ikatan yang lebih berat dan lebih kuat diperlihatkan pada gambar (b).
Soft grade wheelakan lebih cepat aus daripada yang keras, tetapi tidak akan menyumbat dengan mudah. Meskipun struktur wheel yang lebih keras tidak akan aus dengan cepat, tetapi cenderung menyumbat saat digunakan pada logam yang lebih lunak.
Mengganti grinding wheel
Ketika grinding wheel baru akan dipasang pada gerinda, yang digunakan adalah wheel yang nomornya sesuai dengan nomor wheel lama. Sebelum melakukan pemasangan, wheel harus diperiksa apakah ada yang retak. Grinding wheel harus berbunyi ‘berdering’ apabila dipegang dan dipukul sedikit.
Mountingspindle dan flange harus dibersihkan agar wheel dapat masuk dengan mudah. Jangan dimasukkan dengan paksa. Gunakan blotterdisc bersih pada masing-masing sisi wheel terhadap flange. Kencangkan nut secukupnya untuk menahan wheel dengan kuat, kemudian pasanglah kembali guard dan atur benda yang akan dikerjakan sehingga dekat dengan wheel. Hidupkan grinding wheel, biarkan berputar sampai mencapai kecepatan penuh dan biarkan selama satu atau dua menit. Hentikan grinding wheel dan periksa kembali wheel sebelum menggunakannya.
Meratakan grinding wheel
Gambar 2.33. Dressing tool untuk Grinding wheel
Untuk mengasah grinding wheel, gunakan wheel dressing tool (Gambar 268). Tool ini terdiri dari handle dengan perangkat washer yang dipasang pada sebuah pin pada satu ujung. Beberapa washer berbentuk bundar dan yang lainnya memiliki ujung yang runcing.
Wheel dibiarkan dalam keadaan berputar dengan dressingtool yang bertumpu pada toolrest. Washer kemudian didekatkan secara perlahan pada wheel dan tool digerakkan secara perlahan di seluruh permukaan wheel untuk melakukan perataan. Operasi ini dilanjutkan sampai permukaan wheel rata.
Setelah diratakan, toolrest harus diatur sedekat mungkin dengan bagian sisi wheel untuk mencegah agar bidang yang diratakan tidak macet di antara wheel dan rest. Sangat berbahaya jika meggunakan grinder tanpa mengatur tool rest dengan benar. Benda kerja yang macet di dalam celah antara wheeldan rest dapat menyebabkan wheel rusak dan mengakibatkan cidera.

Menggerinda Tool
Untuk menggerinda toolkecil, seperti punch, chisel, bagian tajam tool harus ditempatkan berlawanan dengan arah putar wheel. Tool harus ditopang pada toolrest, dipandu dengan tangan kiri. Bagian ujung harus mengarah ke atas pada bagian pinggir wheel, sementara digerinda, tool harus digerakkan secara perlahan di seluruh wheel sehingga keseluruhan permukaan grinding wheel digunakan.
Gambar 2.34.Menggerinda Tool





Metode memegang tool yang benar pada grinding wheel saat melakukan pengasahan.





Gambar 2.35.Metode Memegang Tool pada Grinding Wheel
Metode yang tidak benar, tool dapat terjepit di antara rest dan grinding wheel.
Ketika menggerinda punch, punch harus diputar agar dapat digerinda secara merata di sekeliling punch. Benda-benda yang rata ditopang pada permukaan toolrest

Memperlihatkan metode penempatan tool yang salah saat pengasahan. 
Saat mengerinda, jangan memberikan terlalu banyak penekanan, tool jangan terlalu lama ditahan pada wheel sebelum dicelupkan di air. Penggerindaan dapat menyebabkan toolmenjadi panas dan panas yang berlebihan akan cepat berpengaruh pada bagian yang dikeraskan pada tool. Kelebihan panas akan terlihat dengan adanya perubahan warna pada logam.

Keselamatan Penggerindaan
Gambar 2.36.Bench Grinder
Patuhilah peraturan keselamatan berikut ketika menggunakan gerinda:
1.    Gunakan goggle atau face shield.
2.    Sesuaikan safety shield pada mesin.
3.    Pastikan bahwa rest  telah diatur dengan benar.
4.    Pastikan bahwa grinding wheel terpasang dengan aman.
5.    Perhatikan apakah ada kerusakan pada grinding wheel.
6.    Biarkan grinding wheel mencapai kecepatan penuh sebelum digunakan.
7.    Berdirilah di samping grinding wheel apabila memungkinkan.
8.    Jangan memberi beban berlebihan pada grinding wheel dengan menekan benda kerja terlalu kuat.
9.    Pakailah plier untuk memegang object yang kecil, jangan dengan tangan.
10.  Untuk penggerindaan yang berat, gunakan sarung tangan dari kulit.

Menggunakan Bench Grinder
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan:
§  Benchgrinder memutar abrasive wheel atau wirebrush wheel pada kecepatan tinggi. Wheel ini digunakan untuk membersihkan logam dari benda kerja, menajamkan tool dan membersihkan part.
§  Jenis wheelyang digunakan akan bergantung pada jenis dan tingkat kekerasan material.
§  Baik menggerinda atau mengkilapkan, gunakan wheelyang benar untuk material yang digerinda atau digosok.
§  Tanyakan kepada supervisor, untuk memperagakan perbedaan antara grinding wheel untuk material lunak atau keras dan wirebrush wheel.
§  Saat abrasive wheel menjadi aus, celah di antara wheeldan tool rest akan membesar.
§  Pastikan tool rest berada pada posisi sedekat mungkin dengan grinding wheel, tetapi tidak menyentuhnya. Lebar celah kira-kira 1/16 inchi (1,5 mm).
§  Bagian muka abrasive wheel harus dalam keadaan rata. Hal ini dilakukan dengan dressingtool, yang membersihkan sejumlah abrasive compound.
§  Apabila abrasive wheel tidak rata, mintalah supervisor untuk memperagakan cara menggunakan dressingtool.
§  Saat menggerinda tool, tool tidak boleh mengalami panas berlebihan. Panas yang berlebihan akan mempengaruhi tingkat kekerasannya. Apabila tool menjadi terlalu panas dan dibiarkan mendingin secara perlahan, maka tool akan menjadi lunak. Apabila didinginkan dengan cepat maka akan rapuh.
§  Saat membentuk logam, dinginkan logam tersebut ke wadah air yang dipasang di bagian bawah gerinda. Hal ini dimaksudkan untuk mencegah agar logam tidak terlalu panas.
§  Beberapa benchgrinder tidak disediakan dengan wadah air. Apabila terjadi hal yang demikian, wadah air harus disediakan di dekat gerinda sehingga dapat mendinginkan bagian yang digerinda.

Melakukan persiapan
Gambar 2.37.Persiapan Menggunakan Bench Grinder
Sebelum mulai menggunakan benchgrinder, sangat penting untuk mempersiapkannya dengan benar. Ketika beroperasi, abrasive wheel berputar pada kecepatan tinggi menghasilkan partikel dan percikan api yang panas serta berbahaya. Pastikan gerinda dimatikan dan dilepaskan dari powersupply sebelum mengaturnya.

Tindakan Pencegahan untuk Keselamatan
 
Gambar 2.38.Tindakan Pencegahan untuk Keselamatan

Gambar 2.39.Safety Regulations
Perlengkapan keselamatan HARUS terpasang sebelum mengoperasikan gerinda. Perlengkapan ini adalah wheelguard, safety shield yang transparan, toolrest, wadah air dan tool pelindung wajah yang lengkap.  

Gunakan grinding wheel yang benar
Gambar 2.40.Grinding Wheel
Gerinda mungkin memiliki abrasive grinding wheel untuk membersihkan logam, wirewheel untuk membersihkan part, atau keduanya. Pastikan grinding wheel yang digunakan sesuai dengan material yang dikerjakan.





Atur tool rest
Gambar 2.41.Tool Rest
Dengan grinding wheel yang terpasang pada gerinda, aturlah toolrest. Posisikan tool rest dengan jarak 1/16 inchi (1,5 mm) di antara wheel dan tool rest serta tingginya sama dengan titik pusat grinding wheel. Untuk mengatur toolrest, kendorkan bolt pengatur dan longgarkan tool rest dengan boxwrench. Atur tool rest dengan ketinggian dan jarak yang benar dari grinding wheel kemudian kencangkan bolt pengatur. Jika tidak yakin, tanyakan kepada supervisor.

Hubungkan ke power supply
 

Gambar 2.42.Menghubungkan Gerinda pada Power Supply

Hubungkan gerinda pada powersupply. Pakailah face shield, berdirilah di sisi grinding wheel dan hidupkan gerinda.
Setelah gerinda berputar sesuai dengan kecepatan, berpindahlah ke depan gerinda, tahan bagian yang digerinda dengan kuat pada toolrest, dan gerakkan dengan perlahan ke depan sampai bagian yang digerinda tersebut bersentuhan dengan grinding wheel.
Grinding wheel mengikis logam yang bersentuhan. Sekali-sekali celupkan logam yang digerinda ke dalam air untuk mendinginkannya.

Mematikan
Gambar 2.43.Tombol On Off pada Gerinda
Setelah selesai, matikan power dari gerinda.

Abrasive Cut Off Saw
Gambar 2.44.Abrasive Cut Off Saw
Abrasive cut off saw memotong material dengan cara memutar abrasive wheel yang tipis (Gambar 279). Kebanyakan material, kaca, keramik dan bahan logam lain (tetapi bukan aluminium, zinc atau logam lunak lainnya) dapat dipotong sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Hardened steel tidak perlu dilunakkan lagi sebelum dipotong.
Pemotongan abrasive dibagi menjadi dua bagian, kering dan basah. Pemotongan abrasive basah, meskipun tidak secepat pemotongan kering, menghasilkan permukaan yang lebih halus dan memungkinkan pemotongan dilakukan sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Dalam pemotongan kering, semakin banyak panas dihasilkan maka semakin cepat pemotongan diselesaikan. Jangan terlalu banyak mengurangi kecepatan karena usia pakai wheel akan berkurang. Pemilihan jenis abrasive wheel ditentukan oleh material yang akan dipotong.

Cold Circular Saw
Gambar 2.45.Cold Circular Saw

Cut Off Machine
Power Hacksaw
Reciprocating Power Hacksaw
Gambar 2.46.Reciprocatingpowerhacksaw
Reciprocatingpowerhacksaw digerakkan oleh engkol dan memiliki berbagai tipe dari mesin berkapasitas sedang dengan pengoperasian otomatis hingga mesin berkapasitas besar yang dioperasikan secara hydrolik(Gambar 284). Hacksaw ini merupakan mesin yang paling umum digunakan karena rancangan yang sederhana dan biaya operasi yang kecil. Gergaji jenis ini biasanya diletakkan di lantai bersama tanki air pendingindengan sebuah pump di dasarnya. Gerakan maju mundur blade  bersama rangka gergaji digunakan sebagai gerakan pemotongan dan terangkat saat gerakan mundurnya, untuk mengurangi gesekan mata gergaji.

Blade
Blade  untuk pemotongan umumnya berukuran 2,5 mm hingga 1,8 mm, 10 hingga 14 TPI, tetapi apabila diperlukan pemotongan material tertentu dalam jumlah besar, maka blade  yang sesuai harus dipilih dengan cermat. Ketegangan blade  adalah penting. Kencangkan bladeholder dengan kekencangan tangan dan berikan tegangan secukupnya pada blade untuk meletakkannya pada posisi yang benar pada pin dalam blade holder. Kemudian kencangkan clamp dengan kuat dan gunakan tegangan akhir yang cukup untuk mencegah agar blade  tidak melengkung saat pemotongan.
Beberapa mesin memotong pada saat gerakan maju dan yang lainnya pada saat gerakan mundur (push cut, draw cut).
Gambar 2.47.Blade
Selalu topang benda yang sedang dipotong apabila benda tersebut memanjang ke samping mesin.
Parts Washer





Gambar 2.48.Solvent tank
Solvent tank menggunakan larutan sebagai cairan pembersih. Ada banyak jenis solvent tank. Solvent tank dengan efisiensi rendah terdiri dari drum yang berisi larutan dan brush. Solvent tank dengan efisiensi tinggi menggunakan sink tank yang menutupi atas tank pencucinya dimana bentuknya seperti cylinder. Solvent berada di dalam tank dan sebuah pump digunakan untuk mengangkat solvent dari drum tank ke sink tank. Part dibersihkan di dalam sink tank.
Sebuah kontrol untuk lampu dan pump berada di bagian belakang cover. Lampu dihubungkan pada bagian belakang cover sehingga saat cover diangkat, lampu akan berada dalam posisi yang benar. Terdapat drain untuk solvent pada bagian bawah sink tank.
Solvent tank digunakan untuk membersihkan part berukuran kecil. Untuk menggunakan solvent tank berefisiensi tinggi, sambungan listrik harus dihubungkan pada powersupply. Part  dimasukkan ke dalam cleaningsink tank dan pump dihidupkan. Solvent mengalir melalui saluran flexible line yang posisinya diatur oleh operator. Operator menggerakkan part atau flexible line untuk membersihkan part.
Sering kali brush atau potongan kain digunakan untuk membersihkan larutan dari part. Sebuah plat logam yang berlubang-lubang di dalamnya (saringan) diletakkan di atas saluran drain untuk memastikan partikel kotoran berukuran besar agar tidak masuk ke dalam drum tank. Jika partikel-partikel besar masuk ke dalam drum tank, partikel tersebut dapat masuk ke dalam pump dan menyebabkan pump rusak.
Gunakanlah selalu safety glass saat menggunakan solvent tank. Pastikan memegang part dengan kokoh saat dibersihkan dalam solvent. Jaga agar flexible line tidak menyemprotkan solvent ke luar dari tank pembersih.
Jangan biarkan partikel besar atau pun kotoran menyumbat lubang pada saringan. Hal ini akan menghambat aliran solvent ke dalam drum. Jangan menggerakkan drum tank atau penutupnya jika lampu masih menyala dan solvent masih mengalir dari flexible line. Penggunaan rubber glove memang direkomendasikan tetapi tidak menjadi keharusan dalam memegang part di dalam solvent.
Perawatan
Pastikan agar solvent tank bebas  dari kotoran dan larutan. Bersihkan saringan setelah setiap kali digunakan. Periksalah kabel listrik apakah aus atau rusak dan pasanglah kabel listrik baru apabila diperlukan. Periksa cleaning sink tank dan drum tank dari kebocoran. Periksa kondisi pump yang berada di dalam drum tank pada interval waktu tertentu atau tergantung penggunaan.

Drill Press Atau Bench Drill

Gambar 2.49.Bench Drill
Benchdrilladalah machine berukuran kecil yang sangat bermanfaat, terdiri dari berbagai model dan kecepatan, dilengkapi dengan drillchuckatau morsetaperNo 1 atau 2 untuk pemasangan drill atau cuttingtool (Gambar 287). Kapasitas maksimum dari benchdrill adalah diameter 13 mm. Dilengkapi dengan meja yang memungkinkan benda kerja dapat dijepit, dengan memutar meja dan swivel pada shank memungkinkan benda kerja digeser di bawah mata drill tanpa melepaskan cekaman. Mesin dengan meja persegi biasanya dipusatkan pada tiang swivel, yang memungkinkan gerakan miringpada sudut tertentu untuk membuat permukaan menjadi vertikal. Beberapa dari mesin ini dapat memiliki shank yang lebih tinggi yang ditanamkan pada lantai dan umumnya disebut pedestal drilling machine.
Tujuan pengeboran adalah untuk membuang logam sebanyak mungkin dalam waktu tertentu tanpa harus menajamkan drill terlalu sering.
Hal ini membutuhkan:
§  Dimensi mata bor yang benar sesuai dengan logam yang sedang dibor.
§  Kombinasi kecepatan, pemakanan dan cairan potong yang benar.
Untuk mengembangkan aturan umum dalam pemilihan kombinasi yang sesuai, perhatikan hal-hal berikut:
1.    Kecepatan spindledapat divariasikan ketika menggunakan benchdrilling machine, mesin bubut, dsb.
2.    Cara kerja drill mirip dengan cara kerja mesin bubut. Rumus yang digunakan untuk menghitung kecepatan pemotongan pada mesin bubut dapat juga digunakan pada drill.

Kecepatan Drill
 
Gambar 2.50.Cutting Lip
Sudut luar adalah bagian cuttinglipyang paling berat bebannya pada saat pemotongan. Misalnya, dalam satu putaran sudut luar memotong dua kali lebih banyak logam daripada bagian tengah cuttinglip(Gambar 288).
Jenis material yang berbeda memiliki kecepatan potong yang berbeda dan kecepatan potong ini harus diaplikasikan pada rumus yang digunakan untuk mengetahui rpm saat pengeboran.
Kecepatan potong untuk suatu material dinyatakan dalam feet per menit atau dalam meter per menit. Tabel di bawah adalah petunjuk mengenai nilai yang berlaku bagi sejumlah logam dari jenis yang disebutkan.

Kecepatan Pemotongan untuk High Speed Steel Drill
Mild steel
Cast iron
Brass
Aluminium
80-100 ft/menit
60-100 ft/menit
125-200 ft/menit
200-300 ft/menit
25-30 m/menit
20-30 m/menit
40-60 m/menit
60-90 m/menit

Kecepatan yang dianjurkan untuk drill adalah kecepatan potong ideal untuk sudut luar sisi potongnya. Pilihlah berapa kecepatan (rpm) mesin yang harus digunakan sehingga memberikan kecepatan potong yang sesuai pada drill.

Kecepatan pemotongan dalam meter per menit = keliling drill dalam mm x putaran / menit
                                                                                                   1000
                                                                            = Ï€ x mm x putaran / menit
                                                                                                   1000

\Dibalik menjadi putaran / menit                     = kecepatan pemotongan dalam m/men x 1000
Ï€ x diameter drill dalam mm

Putaran / menit                                                   = kecepatan pemotongan dalam m/men x 1000
 3,14 x diameter drill dalam mm





Contoh
Hitunglah kecepatan pengeboran dalam rpm dari sebuah dril Æ 6 mm, dengan material baja lunak.
Kecepatan pemotongan dalam meter per menit = keliling drill dalam mm x putaran / men 1000
                                                                            = Ï€ x mm x putaran / menit
                                                                                               1000
\Dibalik menjadi   puataran / menit                   = kecepatan pemotongan dalam m/men x 1000
Ï€ x diameter drill dalam mm

                                                                            =  30 x 1000
                                                                                  3,14 x 6
                                                                            =  30000
                                                                                18,84
Kecepatan drill dalam rpm                                  = 1590 rpm




Gambar 2.51.Dampak kecepatan yang berlebihan
Tanda-tanda kecepatan yang berlebihan adalah:
§  Panas yang berlebihan pada drill.
§  Aus yang berlebihan pada sudut-sudut luar.
§  Aus yang berlebihan pada land(Gambar 289).
Kecepatan yang terlalu rendah dapat mengakibatkan drill patah akibat torque yang berlebihan, saat drill macet atau membentur bagian yang keras.
Feed pada drill
Feedmengacu pada kecepatan drill yang memotong benda kerja. Feeddinyatakan dalam satuan inchi atau milimeter per putaran.
Untuk logam tertentu feedyang diizinkan dibatasi oleh diameter drill. Drill HSS yang berputar pada kecepatan pemotongan yang benar dapat memiliki tingkat kecepatan feed0,02 mm/putaran per 1 mm diameter drill.
Tingkat kecepatan feeddikendalikan oleh:
a.    Feedcontrol yang dioperasikan tangan.
b.    Tekanan langsung dari portable drill.
c.    Tingkat kecepatan feedyang dihitung dan dikendalikan oleh feedotomatis pada drilling machine.
Gambar 2.52.sudut clearance
Karena sudut clearance harus dikurangi saat drill digunakan untuk memotong logam keras, feed untuk setiap diameter yang diberikan harus dikurangi jika mengebor logam keras(Gambar 290).


Gambar 2.53.Efek dari feed yang berlebihan
Tanda-tanda feedyang berlebihan adalah:
§  Sisi potong yang pecah
§  Bagian pinggir chiselyang aus
§  Panas yang berlebihan pada drill
Dengan feed yang terlalu rendah maka drill hanya mengikis, bukan memotong dan hal ini membuat drill bergetar sehingga membuat cuttinglip menjadi tumpul (Gambar 291).

Cutting Fluid dan Pelumas
Bagian dari energi  yang disalurkanke drill diubah menjadi panas, yang tercipta saat terpisahnya chip dari bidang yang dikerjakan dan saat terjadi gesekan drill dengan bidang yang dikerjakan. Pelumasan diperlukan untuk mengurangi timbulnya gesekan panas. Pendinginan diperlukan untuk mencegah agar suhu tidak berlebihan dalam drill dan bidang yang dikerjakan.
Cuttingfluiddiberikan untuk tujuan-tujuan berikut:
§  Untuk melumasi sehingga chip mudah keluar.
§  Untuk mendinginkan lip, chip dan material yang sedang dibor
§  Untuk membersihkan chip dari lip, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya penyumbatan pada flute
§  Memperhalus lubang hasil pengeboran.

Prosedur
Pilot Hole
Pilot hole sangat penting saat mengebor lubang berukuran besar karena bagian chisel pada ujung web lebih lebar yang menyebabkan drill menyimpang dari lubang center.
Pilot hole dapat dibuat dengan menggunakan drill dengan diameter kecil.
Ketika mengebor lubang besar, cara yang benar adalah memberi tanda lubang seukuran diameter lubang yang diperlukan, dilanjutkan dengan membuat lubang pada beberapa titik di sekeliling lingkaran lubang yang akan dibor.
Apabila drill tidak dapat mengebor dengan akurat, hal ini dapat dilihat sebelum pengeboran berlanjut terlalu jauh dan dapat diperbaiki.


Mengebor Sesuai dengan Layout yang Akurat
1.    Cekam material yang akan dibor di atas meja drill, posisikan material tersebut dengan mendekatkan ujung drill berdiameter kecil (centre drill) ke lubang yang sudah ditandai di tengah.
2.    Lubangilah meterial dengan drill berdiameter kecil (centredrill) sedikit masuk ke benda kerja.
3.    Pasang drill dengan ukuran yang benar pada chuck.
4.    Jalankan drill machine, buat lubang hingga kedalaman sekitar 1/2 atau 2/3 dari diameter drill.
5.    Hentikan pengeboran, periksa posisi lubang yang harus berada tepat di tengah lingkaran dan berukuran tidak lebih besar dari bagian dalam lingkaran pemandu (inner proof circle).
6.    Apabila sudah benar, lanjutkan pengeboran.
7.    Apabila belum benar, buatlah alur dengan round nose atau diamond point chisel ke arah dimana drill harus digerakkan.
8.    Hidupkan kembali mesin, pengeboran harus dilakukan dengan gerakan ditarik ke arah alur yang dangkal.
9.    Ulangi langkah 7 dan 8 sampai lubang berada di tengah-tengah, lalu lakukan pengeboran sesuai dengan kedalaman yang diinginkan.

Drawing Over Off Center Hole
Gambar 2.54. Drawing Over Off Center Hole
a.   Saat menandai lubang untuk pengeboran, lingkaran pemandu (proof circle) harus dibuat di tengah-tengah tanda lingkaran, untuk pengecekan apakah pengeboran telah dilakukan dengan benar atau tidak.
Kehati-hatian saat mempersiapkan dan menggunakan drill yang telah ditajamkan dengan benar akan mengurangi kecenderungan drill menyimpang. Akan tetapi, bagian yang memiliki permukaan keras dan tidak beraturan kadang-kadang menyebabkan lubang menyimpang dari bagian tengah.
b.    Lakukanlah pengeboran hingga lubang tepat mencapai bagian dalam dari lingkaran pemandu. Hentikan pengeboran dan bersihkan serpihan-serpihan. Apabila lubang tidak berada di tengah-tengah (un concentric), berarti pengeboran harus ditarik kembali ke bagian tengah. Periksalah terlebih dahulu bahwa drill telah diasah dengan benar dan disetel satu sumbu dengan titik yang akan dilubang.
c.    Gunakan round nosechisel atau yang berbentuk diamond untuk membuat alur-alur (grooves)  pada sisi lubang yang akan menjadi panduan. Semakin ke tengah lubang maka semakin banyak alur-alur yang diperlukan. Buatlah alur-alur ke tengah bagian yang rendah.
d.    Hidupkan drill. Masukkan drill ke dalam lubang secara perlahan. Periksalah apakah alur-alur sudah terpotong. Bila perlu, buat lebih banyak alur lagi dan ulangilah prosedur ini.
e.    Periksalah kembali saat mendekati lingkaran pemandu luar. Sebuah alur cukup untuk menggeser lubang dalam jarak yang dekat.
f.     Periksalah kembali sebelum drill memotong dengan diameter penuh.

Memasang Material pada Mesin Vice
Material yang rata dapat dipasang pada mesin vice. Agar menghasilkan pekerjaan yang akurat, pasanglah vice dengan bolt pada meja drill.


 
Gambar 2.55. Memasang Vice pada Meja Drill
§  Bersihkan bagian atas meja drill dan di sisi bawah vice dengan brush.
§  Posisikan slot penjepit vice sejajar dengan slot T pada meja.
§  Pasanglah T bolt dengan washer dan nut. Gerakkan vice sehingga jaw berada pada posisi yang benar. Kencangkan nut dengan tangan.
§  Bukalah jaw pada vice sesuai dengan lebar material yang akan dibor. Posisikan kedua jaw sejajar dengan ketinggian yang sama di antara kedua jaw pada vice.
§  Pastikan bahwa material yang akan dibor dalam keadaan bersih dan tidak memiliki burr. Tempatkan material yang akan dibor sejajar dan kencangkan jaw secara perlahan-lahan.
Gambar 2.56. Memasang Vice pada Meja Drill
§  Dekatkan ujung drill pada permukaan benda kerja. Gerakkan vice dan benda kerja sampai berada di tengah. Gunakan wrench untuk mengencangkan nut pada T bolt.
§  Pastikan bahwa jaw aman dari drill ketika dalam proses pengeboran. Apabila benda kerja yang dibor kemungkinan akan melenting, pastikan kedua jaw tidak terlalu lebar.
§  Pukullah material dengan soft tiphammer untuk menempatkannya pada posisi yang benar di antara jaw (Gambar 294).
§  Jepitkan vicejaw pada material yang akan dibor dengan mendorong handle removablevice dan sedikit dipukul menggunakan telapak tangan saja.
§  Pastikan bahwa benda kerja masih berada di tengah. Pastikan bahwa paralel blok tidak bisa bergerak.

2.1 Rangkuman
Ada beberapa jenis Power Tool yang digunakan di industri:
a.    Drill machine 10. portable pneumatic drill
b.    Grinding machine
c.    Kunci Pneumatic
d.    Bor portable (double insulated)
e.     Pneumatic Hammer
f.     Portable angle grinder
g.    Cutting off grinder
h.    Gergaji jig listrik

Mesin Bor (Drilling)

Alat yang digunakan untuk mengebor/membuat lubang pada benda kerja seperti plat aluminium, besi dll. Untuk mengebor biasanya digunakan alat bantu tangan untuk member tekanan bor. Pada saat mengebor siswa diwajibkan menggunakan kacamata pelindung.
Bor listrik portable atau disebut juga bor tangan memiliki spesifikasi berdasarkan ukuran chuck, ukuran motor (hp), dan kecepatan (rpm). Portable drillumumnya berbentuk pistol besar, dengan drillcover terbuat dari plastik atau logam.
Alat Bor Pneumatic Portable (portable pneumatic drill). Dioperasikan dengan menggunakan compressed air. Tipe bor ini digunakan untuk pengerjaan pesawat udara, automotive dan industri fabrikasi lembaran logam.
Fungsi dari drill bit ini adalah untuk membuat lubang bulat dalam material, yang kerasnya bisa sama dengan mata bor. Penggunaan mata bor khusus untuk membuat lubang. Mata bor tidak boleh digunakan sebagai chisel, tapperatau prier. Mata bor yang terbuat dari baja karbon digunakan untuk kayu dan logam lunak. Mata bor HSS digunakan pada logam lunak dan baja lunak. Mata bor dengan ujung carbide atau tungstencarbide digunakan untuk memotong beton dan logam-logam keras.
Portable powergrindertersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada lightweightgrinder, conewheelgrinder, horizontal grinder dan surface grinder.
Portable impactwrenchdigunakan untuk memengendorkan baut/mur dengan sangat cepat, sedangkan yang berukuran besar digunakan juga untuk mengendorkan baut/mur yang sangat kencang.
Penanganan dan Pemeliharaan
Portable Power Tools
1)    Jangan mengoperasikan di atas beban maksimal (overload)
2)    Bersihkan dan periksa peralatan secara berkala
3)    Periksa penyumbatan lobang ventilasi
4)    Ganti atau perbaiki tempat alat (casing) yang sudah rusak atau pecah.
5)    Jangan menggunakan power tool dengan kabel power suplai yang rusak.
6)    Beri tanda/label pada peralatan yang rusak
7)    Beri pelumasan pada power tool









BAB III WORKSHOP EQUIPMENT  


Mengidentifikasi Jenis-Jenis Car Lift


Dalam perbaikan kendaraan baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat, sering diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan hidrolik yang sering digunakan salah satunya adalah alat pengangkat mobil (car lift).
Car lift  merupakan alat pengangkat kendaraan secara keseluruhan, sedangkan dongkrak hanya mengangkat bagian tertentu saja. Dengan car lift memberikan keleluasaan yang lebih besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa di bawah kendaraan dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah kendaraan sehingga perbaikkan lebih mudah dilakukan .Car lift  pada umumnya hanya digunakan oleh bengkel-bengkel besar, karena di samping harganya cukup mahal juga membutuhkan tempat yang cukup luas. Jika ditinjau dari media penggeraknya car lift dibedakan menjadi beberapa  macam, yaitu;
a)    penggerak mekanik (poros berulir),
b)    penggerak hidrolik
c)    dan penggerak pneumatic
,Sedangkan jika tinjau dari bentuknya car lift terdiri dari beberapa jenis, yaitu ;
a)    single post car lift
b)    Two post  car lift
c)    four post car lift

i.        Tipe Single Post Car Lift
Gambar 3.1. Single Post Car Lift
Single post artinya hanya menggunakan satu tiang (kaki). Pada car lift tipe single post terdapat empat lengan penyangga yang terletak di ujung carlift dan dapat diatur sedemikian rupa, panjang-pendeknya serta arah lengannya, untuk menyesuaikan bidang tumpuan pada mobil sehingga mobil dapat terangkat dengan aman.
Jenis ini banyak digunakan untuk  pencucian kendaraan, karena dapat menjangkau beberapa bagian mesin dengan leluasa. Namun untuk perbaikan engine ataupun chasis tidak digunakan karena hanya menggunakan satu penyangga sehingga ketahanan terhadap goncangan akibat aktifitas perbaikan kurang baik. Apabila bekerja di bawah car lift jenis ini, perlu hati-hati ketika dibawah kendaraan jangan membuat mobil tergoncang.
Penempatan kendaraan pada penyagga harus benar-benar ditengah dan seimbang, dan dilakukan oleh orang yang sudah terlatih, karena hanya menggunakan satu tiang maka ketidakseimbangan dapat mengakibatkan terjatuhnya kendaraan dari car lift.
ii.        Tipe Two Post Car Lift
Gambar 3.2. Two Post Car Lift
    Two post artinya bahwa carlift tersebut memiliki dua tiang (kaki). Car lift jenis two post  juga memiliki landasan penyangga kendaraan yang dapat diatur untuk menyesuaikan dengan bodi/ rangka kendaraan. Car lift tipe ini cocok untuk perbaikan (servis) engine maupun chasis seperti rem, suspense, ball joint, tune up dan lain-lain.
   Sama halnya dengan jenis single post maka jenis ini penyangganya dapat diatur panjang pendeknya untuk mempermudah menjangkau dudukan pada mobil, akan tetapi hal ini dapat menyebabkan tidak seimbang. Saat penempatan mobil usahakan pada posisi tengah dan panjang penyangga yang seimbang.

iii.        Tipe Four Post Car Lift
Gambar 3.3. Four Post Car Lift
    Four post berarti memiliki empat tiang (kaki). Tipe four post car lift, memiliki tingkat keamanan yang paling baik karena mobil benar-benar berada di atas car lift dengan keempat rodanya menapak secara baik. Akan tetapi tidak cocok untuk perbaikan engine maupun chasis seperti rem, suspense, ball joint  dan lain-lain. Jenis ini paling banyak untuk pekerjaan spooring, walaupun dapat juga digunakan untuk perbaikan engine yang tidak perlu melepas roda.
Gambar 3.4. Scissor car lift
    Jenis car lift yang fungsinya sama dengan four post adalah jenis scissor car lift dan double scissor car lift. Jenis ini walaupun konstruksinya berbeda namun jumlah tumpuan tiangnya (kaki) adalah sama dengan four post, sehingga dalam pengelompokannya tergolong jenis four post.

Gambar 3.5. Double scissor car lift






 

Keamanan Pengoperasian Car Lift

Ketika mengoperasikan car lift dilarang ada penumpang atau ada orang di dalam kendaraan. Pintu kendaraanpun juga harus tertutup rapat atau lebih aman terkunci.
Pastikan car lift memiliki pengunci dan berfungsi dengan baik. Pengunci perfungsi untuk mengamankan agar car lift tidak turun secara tiba-tiba apabila terjadi kebocoran hidraulik atau kegagalan lain. Apabila dilengkapi dengan pengaman tambahan maka gunakan sebagai pengaman ketika sedang dioperasikan. Apabila peralatan tidak bisa berfungsi dengan sempurna, maka alat tersebut jangan digunakan. Lakukan terlebih dahulu perbaikan, termasuk jika alat sudah tidak bisa bekerja cepat seperti biasanya, mungkin minyak pelumas perlu dicek, atau terdapat kebocoran pada sistem.

Cara Menggunakan Car Lift

Bentuk konstruksi car lift yang digerakkan secara mekanik maupun hidrolik, hampir tidak dapat dibedakan, termasuk cara menggunakannya pun hampir sama. Dengan demikian, jika sudah bisa menggunakan car lift penggerak mekanik maka otomatis akan dapat menggunakan penggerak hidrolik. Cara menggunakannya adalah sebagai berikut :
Pindahkan kendaraan ke area car lift, dan atur posisi lengan penyangga pada tempat yang aman untuk diangkat,  hinga kendaran dapat diangkat dengan aman. Faktor keamanan yang harus diperhatikan adalah :
1)     Daya angkat car lift atau SWL (safe working load) harus diatas berat kendaraan
2)     Posisi kendaraan pada car lift  harus seimbang dan tepat pada dudukan yang aman, untuk menghindari kendaran terguling.
3)     Disekitar car lift  harus bebas dari barang-barang yang mungkin mengganggu pada saat kendaraan diangkat.
4)     Tekan tombol motor listrik hingga kendaraan terangkat setinggi yang diinginkan. Untuk car lift yang menggunakan lengan pengangkat, sebelum mobil terangkat, periksa dahulu lengan pengangkat apakah sudah tepat pada dudukan yang diharapkan dan terhindar dari komponen-komponen yang mungkin rusak.
5)     Jika car lift  dilengkapi dengan alat pengaman (umumnya penggerak hidrolik) maka pasanglah alat pengaman tersebut untuk mencegah kerusakan pada sistem hidrolik car lift dan sekaligus mencegah car lift turun secara tiba-tiba.

Perawatan Car Lift

1)     Lumasilah secara rutin bagian-bagian mekanik yang bergesekan yaitu tiang penyangga untuk penggerak hidrolik dan poros berulir pengerak mekanik.
2)     Tambahkan oli hidrolik pada car lift, jika oli berkurang pada tabung oli
3)     Periksa secara rutin kebocoran oli pada seluruh komponen system hidrolik.



Dongkrak (Jack)
Tujuan mendongkrak mobil umumnya adalah untuk mengganti ban, namun tujuan lain seperti melakukan inspeksi atau perbaikan sistem pengereman juga merupakan salah satu aktivitas yang membutuhkan dongkrak sebagai sarana pendukung.
Walaupun mengoprasikan sebuah dongkrak terkesan sederhana, tetapi ada beberapa prosedur yang perlu diketahui agar pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan alat tersebut tidak berujung pada bencana. Berikut ini adalah prosedur menggunakan dongkrak mobil dengan aman dan efektif :
1)    Pastikan bahwa Safe Working Load (SWL)  dongkrak lebih besar dari beban
2)    Parkirlah mobil diatas permukaan yang rata agar titik tumpu mobil pada dongkrak tidak bergeser.
3)    Pastikan agar mobil tidak dapat bergerak maju atau mundur, oleh karena itu lakukan dengan mengganjal ban.
4)    Gunakan dongkrak hanya untuk mengangkat mobil, bukan sebagai penopang untuk mempertahankan agar mobil tetap berada dalam kondisi terangkat, selama proses perbaikan, kecuali hanya ganti ban.
5)    Lihat buku manual untuk posisi titik tumpu dongkrak terbaik pada mobil. Langkah ini penting agar terhindar dari slip ketika  mendongkrak. Umumnya, titik terbaik untuk mendongkrak terdapat di antara batang gardan dekat suspensi, atau pada bagian bawah bodi yang menjadi rangka utama.
6)    Gunkan Jack Stand jika harus melakukan pekerjaan dikolong mobil. Mengandalakan dongkrak sebagai penopang sangat berbahaya dan dapat merenggut nyawa, karena dongkrak dirancang dengan tujuan utama untuk mengangkat beban, bukan untuk menopangnya dalam jangka waktu yang lama.
7)    Jangan pernah menggunakan Jack Stand tanpa mengganjal roda terlebih dahulu, karena mobil dapat menggelinding dan terlepas dari Jack Stand yang menopangnya. Gunakan potongan balok untuk mengganjal bagian ujung roda yang tidak ditopang Jack Stand.
8)    Setelah pekerjaan selesai, turunkan kembali posisi dongkrak secara perlahan. Jika menggunakan Jack Stand, maka tambahkan ketinggian posisi mobil dengan dongkrak untuk dapat mengeluarkan Jack Stand dari kolong mobil, baru kemudian turunkan posisi dongkrak secara perlahan.
9)    Sebelum dan sesudah melakukan kegiatan yang berkaitan dengan dongkrak, pastikan selalu bahwa dongkrak berada dalam kondisi semestinya dan dapat berfungsi dengan baik
 
Gambar 3.6. Dongkrak (Jack)


Macam-macam dongkrak :
Gambar 3.7. Dongkrak Buaya (Crocodile jack)
1.   Crocodile jack / dongkrak buaya paling banyak digunakan di bengkel-bengkel ataupun digarasi kendaraan sekarang ada yang ukuran kecil sehingga dapat di bawa di mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah digunakan karena gampang menggesernya ke arah posisi yang diinginkan, di samping itu, waktu yang dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman.
Di dalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan dan berputar di atas empat roda, terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan oleh tuas panjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk mendorong atau menarik dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang pengangkat kira-kira 20:1Disekeliling rumah dan diatas pompa diisi dengan minyak encer (SAE-10).
Gambar 3.8.Dongkrak Botol (Bottle jack)


2.               Bottle jack / dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle jack karena bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama seperti crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan pada ketinggian tertentu untuk dapat melakukan perbaikan pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya adalah penggunaan bottle jack dapat dimasukkan ke dalam kendaraan sebagai perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan untuk mengganti roda (ban) sewaktu ban kempis/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah kendaraan, dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya tidak menjadi bengkok.
Jangan sekali-kali bekerja di bawah  kendaraan yang hanya ditopang dengan dongkrak saja. Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang)
Sebelum mengoperasikan dongkrak Anda harus mengecek hal-hal sebagai berikut:
·         Periksalah sistem hidrolik, pastikan tidak ada kebocoran cairan.
·         Apakah dongkrak tersebut mampu mengangkat beban yang diinginkan.
·         Sadelnya berputar dengan bebas, dan bertahan pada posisinya pada waktu mendongkrak
Apabila dalam  pemeriksaan tersebut ada masalah/ kerusakan, segera lakukan servis/ perbaikan sesuai SOP (Standard Operational Prosedurs)

Dongkrak Pantograf dan penggunaannya
Dongkrak pantograf digunakan untuk mengangkat beban ringan dan mudah dibawa di dalam kendaraan. Dongkrak jenis ini biasanya tidak digunakan di bengkel namun dongkrak bawaan mobil, sehingga setiap mobil biasanya dilengkapi dengan dongkrak pantograf.
Gambar 3.9. Penggunaan dongkrak Pantograf
Pemeliharaan :
Jagalah kebersihan dongkrak, periksalah bila terdapat kebocoran cairan, berikan cairan hidrolik sampai batas atas bila diperlukan. Teteskan sedikit oli pada roda troli.
Dalam penggunaan dongkrak, jangan menahan beban terlalu lama. Gunakanlah jack stand sebagai pengganti dongkrak
Simpanlah dongkrak pada lokasi yang aman di lantai bengkel
Pelajarilah buku manual servis, sebelum menggunakan

Penopang (Jackstand)
Gambar 3.10. Jack Stand
     Jack stand adalah penopang vertikal yang kuat, yang dapat disetel sesuai dengan ketinggian yang berbeda-beda. Ada dua komponen utama dari jack stand. Komponen pertama adalah assembly bagian bawah (base). Base digunakan sebagai penopang yang kuat yang ditempatkan di tanah atau lantai workshop. Komponen kedua adalah penopang vertikal lurus (tube). Tube ditahan secara vertikal dan pada ketinggian khusus oleh base. Pada bagian atas tube dapat ditambahkan sebuah fixture (sadel) untuk memberikan kontak yang lebih baik di antara tube dan kendaraan. 
Kapasitas maksimum akan berkisar hingga 18 ton. Kapasitas maksimum untuk jack stand tertentu dapat ditemukan pada jack stand base. Setiap dongkrak hidraulik memiliki kapasitas maksimum yang telah ditentukan. Jangan menggunakan dongkrak hidraulik untuk mengangkat beban melebihi kapasitas maksimum dongkrak tersebut.
Jangan pernah bekerja di bawah beban yang ditahan oleh dongkrak hidraulik. Gunakan jack stand atau penahan balok kayu untuk menahan beban saat sedang bekerja. Alat ini digunakan sebagai penopang untuk beban berat. Aplikasi yang lazim digunakan adalah untuk menahan kendaraan setelah dongkrak digunakan untuk mengangkatnya. Sebuah kendaraan yang ditahan pada jack stand memiliki komponen-komponen kerangka penopang, ban dan banyak komponen lainnya yang siap dilepaskan dan dipasang. Dalam aplikasi normal, dongkrak digunakan untuk mengangkat kendaraan. Jack stand kemudian ditempatkan pada posisinya di bawah badan kendaraan.
Petugas service akan mengangkat jack stand tube pada posisi sedekat mungkin dengan bagian bawah badan kendaraan. Lock pin assembly kemudian menahan tube pada posisi tersebut pada jack stand base. Dongkrak kemudian diturunkan sampai kendaraan ditahan oleh jack stand. Kendaraan sekarang siap untuk dikerjakan. Stand, Collar dan Silinder Hidraulik dapat digunakan untuk mengangkat maupun menahan kendaraan.
Gambar 3.11. Cara Kerja Jack Stand
Jangan sekali-sekali bekerja di bawah beban yang hanya ditahan oleh dongkrak. Tempatkan jack stand di bawah beban dan turunkan beban sampai semua bobotnya tertahan oleh jack stand. Pastikan bahwa beban ditahan dengan kuat pada jack stand tube atau saddle. Semua fitur pengunci (lock ficture) harus berada dalam posisinya pada jack stand sebelum beban diletakkan di atasnya.
Perawatan
Pastikan jack stand selalu dalam keadaan bersih. Bersihkan kotoran dan oli. Periksa semua komponen jack stand secara teratur untuk memastikan bahwa komponen-komponen tersebut berada dalam kondisi baik. Jangan menggunakan jack stand yang sudah retak atau komponen-komponen yang sudah rusak.
Jack stand dan lift stand  dirancang untuk menggabungkan fungsi sebuah dongkrak (alat pengangkat) dan stand (alat penopang).
Saat ini Caterpillar menggunakan istilah Lift Stand untuk menggambarkan kisaran jack stand yang ada sekarang, bukan dengan istilah yang digunakan sebelumnya yaitu “Jack Stand.”
Pengangkatan dilakukan dengan memberikan tekanan pada spring return hydraulic cylinder yang berfungsi sendiri.
Sebuah perangkat pengunci yang terdiri dari ring berulir pada tabung silinder berulir (threaded cylindrical tube) di dalam case pada Caterpillar Lift Stand yang digunakan saat ini atau pin tunggal atau ganda melalui tube atau column extension pada Jack Stand digunakan untuk menopang beban (misalnya mesin) setelah dinaikkan pada posisi yang diingnkan.


Hydraulic Press
Gambar 3.12. Hydraulic Press
   Hydraulicpress terdiri dari channelbeam baja. Dua channelbeam vertikal dihubungkan di bagian atas dengan dua channelbeam horizontal. Channelbeam bagian atas menahan press bar yang ditahan secara hydraulic. Dua channelbeam horizontal lagi digunakan sebagai support di bawah hydraulicpressbar.
   Bagian ujung support ini ditahan oleh dua channelbeam vertikal dengan lockpin. Support horizontal bagian bawah dapat digerakkan ke atas dan ke bawah dan ditahan pada posisi yang berbeda dengan lockpin. Sebuah lever pada sisi hydraulicpress digunakan untuk menggerakkan support horizontal ke atas dan ke bawah.
    Ada juga shank baja tempaan untuk digunakan sebagai support material, pada saat material tersebut dikerjakan pada hydraulicpress. Hydraulicpress bar adalah cylinder hydraulic. Cylinder hydraulic ini dapat digerakkan secara horizontal ke posisi mana pun di antara dua channelbeam vertikal.
    Tool ini digunakan untuk mendorong suatu part ke dalam atau keluar dari part kedua yang telah terpasang dengan kuat. Hydraulicpress digunakan dengan jenis aplikasi yang sama dengan arbour press. Perbedaan utamanya adalah bahwa lebih banyak tenaga dapat digunakan pada hydraulicpress.
    Gerakan oli ke cylinder hydraulic disebabkan oleh sebuah pump. Pump digerakkan oleh tangan, electric motor, atau udara bertekanan. Perlengkapan khusus dapat dipasang pada press bar untuk membantu dalam pekerjaan khusus. Gerakan horizontal cylinder hydraulic memungkinkan operator melakukan pelurusan (alignment) akhir dengan mudah pada press bar dan material yang akan dikerjakan.
Keselamatan
Jaga tangan agar tetap jauh dari press bar selama hydraulic press itu dioperasikan. Jaga semua peralatan peringatan safety pada posisinya. Hati-hati, jangan biarkan part terlepas dan mengenai operator saat tertekan keluar oleh hydraulicpress. Pastikan operator mempunyai pelindung jika bahan yang dikerjakan pada hydraulicpress dapat patah. Material harus ditahan dengan kuat pada penyangga datar sebelumpress bar diturunkan.
Periksa lockpin dan lubang-lubang apakah ada yang rusak dan aus sebelum hydraulicpress digunakan. Jangan membiarkan part terjatuh ke lantai ketika komponen didorong oleh hydraulicpress. Ikutilah prosedur keselamatan untuk sistem hydraulic.
Perawatan
Jagalah kebersihan hydraulicpress dari kotoran dan oli. Ikutilah petunjuk perawatan untuk hydraulicpress yang digunakan.


Forklift/garpu pembawa material
Forklift dapat berupa forklift dorong atau forklift kendaraan. Alat ini digunakan untuk membawa atau memindahkan material dari tempat satu ke tempat yang lain.
Gambar 3.13. Penggunaan forklift dorong
1)    Tali/tambang, seling dan hook.
Tali/tambang, seling dan hook digunakan untuk mengikat atau menahan material yang akan diangkat. Pemasangan tali/seling pada engine:
a)    Tali atau seling ditempatkan pada bagian bawah engine supaya tidak merusak engine saat diangkat.
b)    Upayakan tali/seling dapat menahan beban secara merata.
c)    Pusat pengangkatan sedekat mungkin dengan titik keseimbangan engine.
d)    Gunakan alat khusus bila ada.
Gambar 3.14. Pemasangan tali atau seling pada engine.
Pemasangan seling dan hook
Pada blok engine biasa dipasang pengait/hook untuk memasang tali atau seling sewaktu akan mengangkat engine guna perbaikan. Prosedur pemasangan hook:
a)    Bautkan hook pada sudut-sudut blok  paling  ujung   secara silang agar didapat keseimbangan.
b)    Kaitkan pengait  pada  seling  dengan  hook  secara   tepat, sehingga kaitan antara seling dan hook benar-benar kuat.
c)    Pastikan   bahwa   kaitan   benar - benar  mati / kuat, baru melakukan pengangkatan engine. 
Seling
 
Gambar 3.15. Pemasangan seling dan hook





Gambar 3.16. Pemasangan alat khusus pengangkat engine










2)    Kerek/kran dan Takel
     Kerek/kran dan Takel adalah alat untuk mengangkat material/part atau komponen. Pada bengkel otomotif alat ini biasa digunakan untuk mengangkat engine, transmisi sewaktu akan diperbaiki dan memasangkan kembali sewaktu perbaikan sudah selesai. Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Kran ataupun Takel:
a)    Memeriksa sumber tenaga yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan pengangkat.
b)    Takel pengangkat harus benar-benar terpasang baik pada tempatnya.
c)    Jika pekerjaan tidak dapat dilakukan sendiri, perlu dilakukan secara tim.
d)    Upayakan jangan ada orang lalu-lalang dibawah alat  pengangkat.
e)    Upayakan material/komponen/part jangan sampai tergantung terlalu lama pada alat pengangkat.
f)     Upayakan perlahan-lahan dan berhati–hati sewaktu menurunkan material/komponen/part.
 
Gambar 3.17. Kran lantai dan kerek/takel

Gambar 3.18. Pengangkatan engine dengan Kran lantai

Penyetel Lampu Kepala (Headlamps Adjustment)
Alat ini digunakan untuk menyetel dan memeriksa lampu kepala. Pemeriksaan meliputi titik jatuh cahaya dan tingkat pencahayaan. Lampu Kepala (headlamp) sangat penting sekali untuk keamanan dan kenyamanan berkendara. Terkadang ketinggian sinar dari head lamp tidak tepat. Settingan headlamp yang terlalu tinggi dapat mengganggu dan bahkan membahayakan pengendara lain. Sedangkan bila settingan headlamp terlalu rendah malah justru mengganggu penglihatan sopir.

Gambar 3.19. Penyetel Lampu Kepala (Headlamps Adjustment)


Engine Stand
 
Gambar 3.20. Small Engine Stand
   enginestand hanya mempunyai satu vertical support dan digunakan untuk engine empat atau enam cylinder. Pada satu ujung adapter tube terdapat handle untuk memutar adapter tube. Selain itu terdapat sebuah lockpin untuk menahan adapter tube pada posisinya.
    Ujung lainnya dari adapter tube memiliki plat rata yang merupakan tempat engine ditahan dengan bolt. Plat adapter harus digunakan di antara engine dan enginestand. Support vertikal ditahan dengan dua boxsectionbeam horisontal. Beam ini dilengkapi dengan tiga roda. Satu roda dapat ditarik untuk memastikan agar enginestand tidak bergerak saat digunakan.
Tool ini digunakan sebagai support untuk engine dengan empat atau enam cylinder saat engine dalam proses rebuild. Engine dapat dibersihkan, dibongkar dan dipasang sambil ditahan oleh enginestand. Plat adapter harus dikencangkan dengan bolt pada engine. Plat adapter kemudian dikencangkan dengan bolt pada enginestand. Saat berada di atas enginestand, engine dapat diputar dan ditahan dalam delapan posisi.
Keselamatan
Pastikan bahwa plat adapter terpasang kuat pada engine dengan empat buah bolt. Jangan menggunakan bolt yang sudah rusak. Adapter tube harus dipasang sedekat mungkin dengan titik berat engine untuk meminimalkan pemindahan berat keseimbangan saat engine diputar.
Perawatan
Jagalah kebersihan enginestand dari kotoran dan oli. Periksalah adaptortube dan adapter plate, gantilah apabila sudah retak atau aus.

Grease Gun 
Gambar 3.21. Grease Gun
Grease gunterdiri dari tabung berukuran panjang 300 mm dan diameter 62 mm dengan flexible nozzleserta handle berukuran 300 mm yang menggerakkan pump assembly. Flexible nozzleterdiri dari selang karet berukuran 200 mm dengan fitting pada bagian ujung dan dihubungkan ke pipa baja berdiameter kecil 100 mm yang memanjang dari bagian head gun. Grease cartridgeberdiameter 57 mm dengan panjang 9 inchi dan dimasukkan ke dalam tabung.Grease gun digunakan untuk perawatan pada semua model mesin dan workshoptool.

Pompa Pengisi Grease (Grease Gun Filler pump)
 Alat ini digunakan untuk mengisikan grease ke ball joint, tie rod dan komponen lain yang menggunakan pelumas grease dan dilengkapi nipel.
 
Gambar 3.22. Pompa Pengisi Grease (Grease Gun Filler pump)









Penampung Oli (Oil-Collecting)
Kelengkapan ini digunakan untuk menampung oli langsung dari mesin saat menguras oli untuk diganti. Penggunaan penampung oli ini menuntut posisi mobil terangkat tinggi sehingga dibutuhkan carlift.
 
Gambar 3.23. Penampung Oli (Oil-Collecting)






BAB IV  SPECIAL SERVICE TOOLS (ALAT-ALAT KHUSUS)
Materi Pembelajaran
Special Service Tools dan Penerapannya
I Pendahuluan
Pemilihan alat dalam servis kendaraan sebaiknya disesuaikan dengan tingkat kesulitan kerja. Seorang mekanik akan menggunakan alat-alat tangan (basic hand tools) pada pekerjaan yang relatif mudah dikerjakan, sedangkan menghadapi pekerjaan yang sukar, mekanik dapat menggunakan alat-alat khusus yang disebut special service tool (SST). Dengan menggunakan SST, pekerjaan servis kendaraan di bengkel dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, dan efisieen tanpa merusak bagian-bagian yang dikerjakan. Pemilihan SST dalam kerja servis kendaraan di bengkel sagat ditentukan oleh jenis kendaraan dan model serta spesifikasi kendaraannya. Jenis pekerjaan yang dimaksudkan adalah pekerjaan pembongkaran, pekerjaan perakitan, penyetelan, dan sebagainya.
Alat pembongkar (remover) adalah alat khusus (SST) yang dipakai untuk melepas atau membongkar komponen seperti bearing, sil oli (oil seal), bushing, dan sebagainya. Contoh SST pembongkar adalah bearing remover, puller, bearing separator, dan sebagainya. Sedangkan replacer adalah alat yang dipakai untuk memasang atau mengganti. Kedua kategori alat tersebut dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan ukuran bagian yang akan dikerjakan.
 A. Deskripsi
Pada Bab IV  ini dipelajari tentang peralatan-peralatan khusus atau special service tools. Alat-alat khusus dimaksud adalah untuk pembongkaran maupun pemasangan komponen-komponen otomotif yang tidak dapat dilakukan dengan kunci-kunci biasa.
B. Prasyarat
Untuk dapat mempelajari bab ini siswa harus sudah menyelesaikan bab-bab sebelumnya dalam buku ini.

C. PetunjukPenggunaan
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :
a.    Bacalah dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat bertanya pada guru.
b.    Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini :
1)    Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2)    Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3)    Sebelum melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan yang diperlukan dengan cermat.
4)    Gunakan alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5)    Untuk melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru.
6)    Setelah selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
7)    Jika belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru.

D. Tujuan Akhir
1.    Siswa memahami pengertian special service tool yang digunakan di bengkel otomotif
2.    Siswa memahami perbedaan special service tools dengan peralatan biasa
3.    Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis special service tool beserta fungsinya
4.    Siswa dapat mendemonstrasikan penggunaan special service tools sesuai jenisnya
5.    Siswa mampu  menerapkan K3 dalam menggunakan sepecial service tools
.
E.  Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
3.4  Mengidentifikasi jenis-jenis special service tools sesuai fungsinya
4.4  Menggunakan special service tools sesuai prosedur
F.  Cek Kemampuan Awal
Guru meminta penjelasan siswa tentang pengertian SST.
Guru menunjukkan beberapa gambar-gambar SST yang digunakan di bengkel otomotif, siswa menyebutkan nama peralatan dan fungsinya.


Pembelajaran : Special Service Tools dan Penerapannya

A. Deskripsi
Pada Bab IV  ini dipelajari tentang peralatan-peralatan khusus atau special service tools. Alat-alat khusus dimaksud adalah untuk pembongkaran maupun pemasangan komponen-komponen otomotif yang tidak dapat dilakukan dengan kunci-kunci biasa. Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan special service tools adalah pekerjaan pembongkaran, pekerjaan perakitan, penyetelan, dan sebagainya.
B. Kegiatan Belajar
a.      Tujuan Pembelajaran
1)    Siswa memahami pengertian special service tool yang digunakan di bengkel otomotif
2)    Siswa memahami perbedaan special service tools dengan peralatan biasa
3)    Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis special service tool beserta fungsinya
4)    Siswa dapat mendemonstrasikan penggunaan special service tools sesuai jenisnya
5)    Siswa mampu  menerapkan K3 dalam menggunakan sepecial service tools


C. Uraian Materi
Alat-alat khusus
Pemilihan alat dalam servis kendaraan sebaiknya disesuaikan dengan tingkat kesulitan kerja. Seorang mekanik akan menggunakan alat-alat tangan (basic hand tools) pada pekerjaan yang relatif mudah dikerjakan, sedangkan menghadapi pekerjaan yang sukar, mekanik dapat menggunakan alat-alat khusus yang disebut special service tool (SST). Dengan menggunakan SST, pekerjaan servis kendaraan di bengkel dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, dan efisieen tanpa merusak bagian-bagian yang dikerjakan. Pemilihan SST dalam kerja servis kendaraan di bengkel sagat ditentukan oleh jenis kendaraan dan model serta spesifikasi kendaraannya. Jenis pekerjaan yang dimaksudkan adalah pekerjaan pembongkaran, pekerjaan perakitan, penyetelan, dan sebagainya.
Alat Pembongkar
Alat pembongkar (remover) adalah alat khusus (SST) yang dipakai untuk melepas atau membongkar komponen seperti bearing, sil oli (oil seal), bushing, dan sebagainya. Contoh SST pembongkar adalah bearing remover, puller, bearing separator, dan sebagainya. Sedangkan replacer adalah alat yang dipakai untuk memasang atau mengganti. Kedua kategori alat tersebut dalam penggunaannya harus disesuaikan dengan ukuran bagian yang akan dikerjakan.

Bearing pullerattachment
Bearing Splitter adalah puller khusus yang didesain untuk melepas bantalan yang berada pada posisi tidak dapat dijangkau oleh kaki puler biasa. Bantalan ini dapat dilepas dengan cara bearing spliter dipasang sedemikian rupa hingga memisahkan bantalan ini. Keraskan baut pengikat bearing spliter hingga mendesak bantalan lepas dari tempatnya.
Bearing pullerattachment terdiri dari dua bagian, yang dihubungkan oleh dua bolt. Kedua bagian ini memiliki bentuk setengah lingkaran dengan bagian tengahnya dibuat lebih tipis. Bagian pinggir yang tipis ini dipasang di bawah bearing dan diatur peletakannya oleh dua bolt. Setiap bagian memiliki  lubang yang digunakan untuk memasang pushpuller.
Attachment juga memiliki groove di dalamnya sehingga puller dengan dua jawdapat dihubungkan. Bearing pullerattachment memiliki banyak ukuran sesuai dengan diameter bearing terbesar, yang dapat dilepaskan dengan aman. Bearing pullerattachment digunakan untuk melepaskan bearing, yang telah ditekan masuk di dalam shaft. Attachment ini harus digunakan dengan sejumlah puller lainnya, baik puller dengan dua atau tiga jawatau dengan pushpuller.
Bearing pullerattachment ditempatkan pada posisinya di bawah bearing dan diatur agar dapat terpasang dengan pas. Puller dengan dua atau tiga jawkemudian dihubungkan untuk menarik bearing dari shaft. Apabila pushpuller digunakan, pasanglah armdari pushpuller pada bearing pullerattachment sebelum dihubungkan ke cross blockpada pushpuller. Untuk semua aplikasi puller, selalu gunakan safety glass. Pastikan untuk menggunakan bearing pullerattachment dengan diameter yang cukup untuk bearing.
Bentangan (spread)puller harus disetel sehingga armberada pada posisi tegak lurus dengan part yang akan ditarik. Pastikan bahwa bagian ujung armdipasang dengan aman pada bearing pullerattachment. Untuk pushpuller, diameter puller shaftminimal setengah dari diameter shaftyang akan ditarik. Pastikan bahwa bolt yang digunakan untuk pengaturan telah mengencangkan attachment pada bearing sebelum menariknya.
Perawatan
Jagalah kebersihan attachment dari kotoran dan oli. Periksa apakah ada bagian pinggir permukaan dalam yang aus. Setelah selesai melakukan pemeriksaan pada tool, simpanlah di tempat penyimpanan yang aman.

 
Gambar 4.1. Bearing puller attachment

Puler Perapat Oli (Oil Seal Puller)
Puller jenis ini berfungsi melepas perapat oli pada transmisi, poros belakang (pada kendaraan roda empat) dsb. Kaki (jaw) puller jenis ini dibuat dengan bentuk khusus untuk dapat menegeluarkan perapat oli (oil seal)yang dipasangkan.Puller dimasukkan pada tempat pemasangan perapat oli, atau kaki (jaw) puller pada posisi yang benar, kemudian lepas perapat oli.


 
Gambar 4.2. Puler Perapat Oli (Oil Seal Puller)

Puller  Bantalan Pilot (Bearing Cup Puller)
        Bearing cuppulleratau disebut juga pilot bearing puller digunakan untuk menaribearing dari bagian tengah bearing atau bearing yang terpasang pada lubang/silinder.
          Bearing cuppuller mirip dengan puller dua jaw namun jaw pada bearing cuppuller ditahan oleh adjusting screw. Jaw menahan di dua tempat. Jaw dari bearing cuppuller dapat bergerak ke luar dan ke dalam sepanjang rod. Jaw dihubungkan melalui celah pada brace ke bawah ujung jaw. Brace / cross block, adalah sebuah balok logam dengan dua celah untuk tempat jaw. Forcing scew  menembus bagian tengah cross block.
       Lubang pengatur untuk boltjaw memberikan tiga posisi pengaturan yang berbeda. Jangkauan puller dapat diubah apabila menggunakan ukuran jaw yang berbeda. Bearing cuppuller digunakan untuk melepaskan part dari lubang dan di tempat dengan ruang terbatas dimana puller lain tidak dapat digunakan. Bearing cuppuller melepaskan part, yang telah ditekan dalam posisinya.
        Puller dipasang setelah jawdiatur sesuai dengan part. Adjusting screw diputar untuk menahan jawdi tempatnya dan step plateatau centring platedigunakan sebagai permukaan kontak untuk forcingscrew. Putarlah forcingscrewsampai permukaan jawyang dicengkeram terpasang kuat pada part. Pasang wrenchpada driveunitdan putarlah clockwise. Saat forcingscrewdiputar, bearing cuppuller akan menarik bearing atau part.
         Untuk semua aplikasi puller, gunakan selalu safety glass. Pastikan untuk menggunakan puller dengan jangkauan dan bentangan yang benar. Bentangan yang terlalu kecil dapat menyebabkan jawterlepas dari komponen dan menyebabkan kerusakan pada tool atau komponen atau bahkan menimbulkan kemungkinan terjadinya cidera terhadap operator. Bentangan harus sama atau lebih besar dibandingkan dengan ukuran part yang akan ditarik. Jangkauan harus diatur sehingga jawdapat mencengkeram dengan pas. Pastikan bahwa jawberada dalam posisi yang baik untuk penarikan secara lurus.


Perawatan
Bersihkan puller dari kotoran dan oli. Periksa apakah terdapat keausan yang berlebihan pada bagian ujung jawdan pada driveunitdari forcingscrew. Gantilah jawapabila sudah terlalu aus demi penggunaan yang aman. Periksalah nut dan bolt apakah aus. Setelah selesai memeriksa puller, simpan di tempat penyimpanan.

Gambar 4.3. Puller  Bantalan Pilot (Bearing Cup Puller)



  1. Universal Puller
    Puller dengan tiga jaw memiliki jarak yang sama. Masing-masing arm dipasang pada suatu bagian logam, yang digunakan untuk menghubungkan arm dengan bagian tengah. Bagian tengah dikenal sebagai ”ear.” Engsel pada kedua ujung ear dihubungkan ke arm dan bagian tengah. Screw(forcing screw) menekan bagian tengah ini.
   Sebuah head segi empat di ujung luar forcing screw dapat diputar dengan menggunakan wrench. Ujung lainnya dari forcingscrew biasanya memiliki ujung kecil. Bagian ujung kecil ini menahan forcingscrew tetap berada di tengah shaft selama digunakan. Jaw pada puller melengkung di bagian ujung agar dapat mencengkeram komponen dengan lebih baik. Kedua ujung pada beberapa jaw melengkung agar jaw memiliki bidang aplikasi yang lebih luas. 
      Puller diklasifikasikan berdasarkan jangkauan dan bentangan. Jangkauan (reach) adalah jarak forcingscrew dapat dipanjangkan dari atas ke bawah. Bentangan (spread) adalah jarak jaw dapat melebar dan masih dapat menahan komponen. Puller dengan dua atau tiga jaw dapat digunakan untuk menarik komponen dari suatu shaft atau menarik komponen dari suatu counterbore apabila sudah ditekan di tempatnya. Jaw pada puller dapat diputar sehingga dapat digunakan untuk aplikasi puller di bagian dalam atau luar. Pada penggunaan puller untuk menarik komponen dari  shaft, letakkan jaw di bawah sisi  komponen yang akan ditarik.
     Spacer biasanya diletakkan di antara ujung forcingscrew dan shaft. Spacer mencegah agar shaft tidak rusak oleh forcing screw. Putarlah forcingscrew sampai permukaan jaw berada pada posisi yang kencang dengan komponen yang akan ditarik. Pasang wrench di squaredrive pada forcing screw dan putarlah searah dengan jarum jam. Saat forcingscrew diputar, puller akan menarik gear dari shaft.
   Pada semua aplikasi puller, pastikan untuk menggunakan safety glass. Pastikan untuk menggunakan puller dengan jangkauan dan bentangan yang cukup. Bentangan yang terlalu kecil dapat menyebabkan jaw terlepas dari komponen dan menyebabkan kerusakan pada tool atau komponen yang sedang ditarik atau bahkan bisa menimbulkan cidera kepada pengguna. Jangkauan harus sama atau lebih besar dibandingkan ukuran bidang yang dikerjakan. Bentangan harus sama atau lebih besar dibandingkan lebar komponen yang ditarik.
    Untuk puller dengan forcingscrew, diameter forcingscrew harus lebih besar dibandingkan dengan setengah diameter shaft benda kerja. Pastikan agar jaw berada dalam posisi yang benar untuk melakukan penarikan lurus.

Perawatan
    Jagalah kebersihan puller dari kotoran dan oli. Jagalah kebersihan ulir pada forcingscrew agar bebas dari kotoran, lindungilah bagian ujung jaw dan squaredrivescrew (forcingscrew). Gantilah jaw apabila sudah aus. Periksalah semua nut dan bolt yang menghubungkan jaw dengan ear. Apabila tool tidak digunakan, simpanlah di tempat penyimpanan.
Gambar 4.4. Universal Puller

Clutch Aligning Tool

     Clutch Aligning Tool digunakan untuk meluruskan atau memposisikan kanpas kopling (clutch disc) agar benar-benar ditengah sebelum baut plat penekan (pressure plate) dikencangkan. Hal ini dilakukan agar pemasangan transmisi atau input shaft transmisi mudah masuk ke dalam clutch disc.
 

Gambar 4.5. Clutch Aligning Tool
Sliding Hammer
    Slide hammerpuller adalah shank logam dengan sebuah handle di salah satu ujungnya dan sebuah attachment untuk memegang part di ujung lainnya. Attachment dapat dilepas sehingga dapat diganti dengan attachment lain. Di antara handle dan pemegang attachment, terdapat hammer berat yang dapat sliding sepanjang shaft. Ujung slidehammer berbentuk kerucut, yang akan mengontrol pengaturan attachment, dan sebuah bola yang berada di dekat handle di dekat ujung shaft. Kerucut dipasangkan pada shaft dan dapat diputar untuk membuka dan menutup jawattachment.
     Slide hammerpuller tersedia dalam banyak ukuran. Pengelompokan ukuran sesuai dengan bobot hammer dan panjang shaft. Panjang puller standar 750 mm dan bobot hammer 1,125 hingga 2,25 kg. Slide hammerpuller digunakan untuk membuka part yang telah ditekan ke dalam lubang. Slide hammer dibutuhkan jika tidak ada permukaan yang bisa digunakan untuk penekanan balik bagi forcingscrew. Hammer memberikan gaya yang dibutuhkan untuk menarik part keluar dari lubang.
   Jaw yang dapat diputar, digunakan untuk menarik bagian part keluar dari shaft meskipun ada permukaan yang dapat didorong. Pullingattachment diletakkan dalam posisinya dan kemudian hammer dipukulkan dengan cepat pada ballstop. Ballstop mengirim gaya dari hammer ke pemegang attachment dan part akan terlepas.
Perawatan
     Besihkan kotoran dan oli dari puller. Periksa apakah terdapat keausan pada perlengkapan penarik dan gantilah apabila sudah terlalu aus. Oleskan oli pada shaft untuk meningkatkan gerakan hammer dan untuk menjaga agar shaft berada dalam kondisi yang baik. Setelah selesai menggunakan tool, simpanlah di tempat penyimpanan.

 
Gambar 4.6. Sliding Hammer
 
Ring compressor
Piston ring compressor adalah alat yang dipakai untuk menekan ring piston pada waktu pemasangan ring piston dan pisto ke dalam silinder. Piston ring compressor dibuat dalam berbagai ukuran, menyerupai silinder linear yang telah dilengkapi dengan penyetel. Penyetel berfungsi menyesuaikan diameter piston ring compressor (membesar dan mengecil) ketika digunakan.


Gambar 4.7. Ring compressor
  
Tang Ring Torak (Piston Ring Plier)
     Tang ring torak  adalah alat untuk membantu melepas dan memasang ring torak. Alat ini digunakan untuk memudahkan pemasangan ring torak, menghindari kerusakan atau cacat pada torak ataupun ring torak.
Gambar 4.8. Tang Ring Torak (Piston Ring Plier)


Gambar berikut menunjukkan cara penggunaan tang ring torak.

Gambar 4.9. Penggunaan Tang Ring Torak



a.    Pengukur Tekanan kompresi Compression Tester)
Untuk mengukur tekanan kompresi silinder digunakan Compression tester. Alat ini dibedakan menjadi pengukur tekanan kompresi untuk motor bensin dan pengukur tekanan kompresi motor diesel. Manometer pada alat ini berfungsi untuk menunjukkan besar tekanan kompresi silinder ketika dilakukan pengukuran.
 
Gambar 4.10. Compression Tester

Di dalam manometer terdapat jarum penunjuk dan skala tekanan kompresi dalam beberapa satuan ukuran. Gambar model alat pengukur tekanan kompresi ddan cara penggunaan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
 
Gambar 4.11. Pengukuran tekanan kompresi


Prosedur pengukuran tekanan kompresi adalah sebagai berikut :
-       Lepaskan busi dari rumahnya, masukkan ujung slang compression tester pada rumah busi
-       Starter mesin beberapa saat sampai mesin berputar 200 rpm, lalu baca besar tekanan kompresi pada manometer
-       Tekanan kompresi yang rendah menunjukkan ring piston yang aus, kebocoran pada packing, dan penyetelan celah katup yang terlalu renggang.

Diesel Injector tester
     Alat ini berfungsi untuk mengetahui tekanan penyemprotan nozzle, kebocoran nozzle dan  bentuk penyemprotan (pattern).

Gambar 4.12. Diesel Injector tester

Valve Spring Copressor
      Valve spring compressor digunakan untuk melepas dan memasang pengunci katup pada tapper. Tanpa alat ini sangat sulit melepas atupun memasang katup pada kepala silinder.

 
Gambar 4.13. Valve Spring Copressor

Kunci Filter Oli (Filter Strap Wrench)
    Filter strap wrench terdiri dari base, yang dibuat melengkung untuk disesuaikan dengan bentuk filter,rotating retaining pin yang terletak di dalam base dan sabuk nilon berukuran 600 mm x 50 mm. Retaining pin memiliki sebuah slot dimana ujung sabuk bisa dimasukkan dan mempunyai dua lubang penggerak berukuran ½ inchi untuk ratchet.
     Wrench digunakan untuk melepaskan dan memasang fuelfilter dan oil filter jenis spin on.Wrench ini mampu mengaplikasikan torque tinggi pada filter berukuran besar tanpa menyebabkan rusak pada tabung filter. Bersihkanlah grease dan oli yang berlebihan dari filter untuk mencegah agar wrench tidak tergelincir. Jauhkan tangan dari posisi yang dapat mengakibatkan cidera apabila wrench tiba-tiba slip.

Perawatan
Jagalah kebersihan filter strapwrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara berkala terhadap strap untuk mengetahui apakah ada yang sobek atau terdapat bagian-bagian yang lemah dan gantilah filter strapwrench apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.
 
Gambar 4.14. Kunci Filter Oli (Filter Strap Wrench)


Pelindung Sil Oli ( Oil Seal Protector Sleeve)
     Saat memasang sil oli, terkadang bias cacat karena gesekan atau terkena bagian yang tajam dari komponen.  Oil seal protector sleeve adalah alat yang digunakan untuk menghindari cacat saat pemasangan sil oli dan juga mempermudah proses pemasangan. 




Gambar 4.15. Pelindung Sil Oli ( Oil Seal Protector Sleeve)

Penekan Piston Rem Cakram (Disc Brake Piston Compressor)
      Kanvas rem yang sudah tipis tentunya harus diganti dengan yang baru dan masih tebal. Kondisi ini berarti piston rem terdorong ke depan sehingga kanvas rem yang tebal tidak bisa dipasangkan. Untuk dapat memasang caliper maka butuh mendorong piston ke dalam. Disc Brake Piston Compressor adalah alat penekan atau pendorong piston ke dalam, atau dapat juga digunakan untuk memasang piston disc brake saat mengganti seal piston.


Gambar 4.16. Penekan Piston Rem Cakram (Disc Brake Piston Compressor)

Penekan Pegas Coil (Coil Spring Compressor)
     Sesuai namanya alat ini digunakan untuk menekan pegas coil  sock absorber. Penekanan ini akan memperpendek pegas dan menghilangkan gaya tekan terhadap sock absorber sehingga dapat dilakukan pembongkaran dan pemasangan sock absorber.


  Gambar 4.17. Penekan Pegas Coil (Coil Spring Compressor)

Traker Ball Joint (Ball Joint Seperator)
     Traker ball joint memiliki beberapa bentuk yaitu ball joint splitter puller, splitter scissor, dan drafter ball joint splitter (fork). Ketiga macam tracker tersebut fungsinya adalah sama yaitu untuk memisahkan ball joint dari dudukanya.
      Alat ini diperlukan karena pertautan antara ball joint dan dudukanya berbentuk tirus, sehingga saat dikencangkan oleh mur penguncinya, bagian batang tirus menjadi sangat erat terhadap dudukanya. Jika tidak menggunakan treker ball joint maka dibutuhkan getaran dengan jalan memukul-mukul dudukan ball joint agar ball joint lepas. Hal ini akan dapat merusak atau merubah bentuk ball joint.

Gambar 4.18. Macam-macam Traker Ball Joint
 

Gambar 4.19. Penggunaan Traker Ball Joint (Ball Joint Seperator)


 

Hidrometer
     Hydrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis elektrolit dalam aki. Ketika aki digunakan untuk starter, lampu, dan sebagainya, terjadi reaksi pengosongan atau baterai mengeluarkan arus listrik yang menyebabkan asam sulfat (H2So4) sedikit demi sedikit berubah menjadi H2O. Akibatnya berat jenis turun karena konsentrasi elektrolitnya berkurang. Bentuk sebuah hidrometer lengkap dengan pengukur aero dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

 
Gambar 4.20. Hidrometer

    Untuk mengukur berat jenis baterai, masukkan hidrometer ke dalam sel baterai, lalu hisaplah elektrolit ke dalam tabung gelas hidrometer sampai pelampung tidak menyentuh tabung gelas. Bacalah hasil berat jenis elektorlit setinggi mata
Berat jenis elektrolit yang diijinkan untuk aki antara 1,220 – 1,229. bila aki dalam keadaan isi penuh, berat jenisnya harus 1,26 sampai 1,28 pada suhu 20°C. Jika ditemukan berat jenis elektrolit dari hasil pengukuran kurang dari 1,220, maka hal yang perlu dilakukan adalah aki perlu diisi atau di-charge sampai penuh. Namun bila berat jenis aki melebihi batas maksimum atau di atas 1,290 maka tambahkan air suling untuk menurunkan berat jenis aki sampai kondisi normal.
   Kondisi Accu, dapat diukur dengan suatu alat yang men-simulasikan besar beban yang masih mampu diterima oleh accu, atau dengan cara sederhana dengan menggunakan Battery Hydrometer. Cara penggunaan Hydrometer adalah dengan  mencelupkan ujung alat ini pada air Accu, kemudian menyedotnya.

Jika permukaan air accu berada pada bidang HIJAU , berarti kondisi air accu sangat baik.

Jika permukaan air accu berada pada bidang Putih, berarti kondisi air accu  masih relatip  baik.

Jika permukaan air accu berada pada bidang MERAH , berarti proses recharge kurang baik atau ada kerusakan pada alternator.

Magnetic Pick-up Tool Telescopic

     Tool ini terdiri atas magnet silindris berdiameter 12 mm dengan panjang 90 mm yang dihubungkan dengan handletelescopik. Panjang handle dapat diatur dari 400 mm hingga  650 mm. Magnet terpasang pada handle dengan screw berfungsi sebagai pivot point
 
Gambar 4.21. Magnet pic-up Telescopic

     Magnet assembly ini umumnya digunakan untuk mengangkat benda-benda kecil seperti screw, nut, dan bolt yang jatuh ke tempat yang sulit dijangkau. Magnet assembly ini juga digunakan untuk mencegah kehilangan fastener kecil ketika bekerja di area sempit dengan menempatkan didekatnya sehingga ketika jatuh akan tertarik ke arahnya.

Adjustable C Spanner / Fixed C Spanner


Gambar 4.22. Adjustable C Spanner / Fixed C Spanner


    Fixed C spanner menyerupai box endwrench yang terpotong. Pada ujung grippingjaw terdapat sebuah drivepin yang dimasukkan ke dalam drivehole pada spannernut.
      Adjustable Cspanner serupa dengan fixedCspanner, kecuali tool ini memiliki dua bagian yaitu handle dan jaw. Jaw memiliki serangkaian lubang, yang memungkinkan spanner untuk diatur. Sebuah nut dan bolt berfungsi sebagai pivot point di antara handle dan jaw yang dapat dilepas dan dipasang dalam lubang jaw yang berbeda untuk mengubah ukuran spanner.
     C spanner digunakan untuk melepas dan memasang spannernut, cylinder rodhead pada hydraulic cylinder, sprocket retainingnut pada beberapa mesin, dsb. Pastikan bahwa drivepin terpasang dengan kuat pada lubang drivepin di nut yang mau dibuka, dan spanner  ini tidak miring (tegak lurus terhadap benda). Periksa lubang drivepin pada nut dari keausan dan kerusakan, dan tetap berhati-hati jangan sampai spanner ini slip karena hal ini dapat terjadi kapan saja.
  JANGAN memukul wrench dengan hammer, gunakanlah extension. Penyalahgunaan tool ini dapat menyebabkan kerusakan pada tool atau kemungkinan terjadinya kecelakaan apabila spanner  ini terlepas dari fastener.
Perawatan
Jagalah kebersihan Cspanner, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan secara berkala pada drivepin untuk mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan gantilah jaw atau wrench apabila ditemukan kondisi seperti ini.

Clamp G


Gambar 4.23.Clamp


     G clamp memiliki ukuran yang berbeda-beda dari 25 mm hingga lebih dari 300 mm. Gclampdiberi nama karena bentuk badannya seperti huruf G dan terbuat dari baja tuang atau tempa. Screw pengencang terdapat pada bagian ujung clamp bodydan dapat diputar untuk melonggarkan atau mengencangkan benda-benda yang dijepit antara screw dan bidang rata di ujung clamp bodylainnya.
    Bagian kecil dan rata pada ujung screw pengencang mencegah agar benda yang dijepit tidak rusak. Penggunaan utama G clamp adalah untuk menahan benda secara bersama-sama ketika diikat atau dibentuk, mengamankan benda pada meja saat dikerjakan dengan mesin, dan memberikan pegangan yang dapat dicengkram untuk meningkatkan safety.
Screw Extractor
    Beberapa teknisi sering dipusingkan bila mendapat kasus baut patah, karena pekerjaan yang mungkin cukup sederhana bisa menjadi lama karena hal yang satu ini.
   Ada beberapa cara untuk membuka baut yang patah, salah satunya menggunakan screw extractor. Screw extractor adalah suatu alat bantu untuk mengeluarkan baut yang patah, terutama patah di dalam lubang.
Gambar 4.24. Berikut  cara penggunaan screw extractor yang benar.

 

Cara penggunaan :

Digunakan untuk mengeluarkan baut ulir kanan (mengencangkan kearah jarum jam) yang patah.
Bor baut yang patah, sebaiknya lubang bor tepat di tengah diameter baut.
Ukuran diameter bor maximum 0.5x ukuran diameter baut yg patah (contoh : diameter baut patah 10mm, max diameter bor 5mm)
Pilih screw extractor yang sesuai dengan lubang bor tadi.
Setelah itu masukkan pahat screw extractor ke lubang, dan pukul perlahan dengan palu, sehingga ulir screw extractor mencengkram lubang baut yang patah.
Sebaiknya dibantu dengan semprotan cairan anti karat, agar karat pada ulir baut yang patah dapat sedikit lunak/terkikis.
Pastikan cengkraman pahat screw extractor sudah terpasang dengan kuat, putar perlahan pahat screw extractor dengan tap handle, ke arah berlawanan jarum jam.
Lakukan tahapan di atas dengan penuh perasaan, terutama tahapan No.5 ketika memukul pahat screw extractor dengan palu, bila terlalu keras, diameter baut akan semakin membesar sehingga lebih sulit baut patah untuk keluar.

Kunci momen (Tension Wrench)
Kunci momen (torgue wrench) digunakan untuk mengukur gaya punter pada baut dan mur agar mencapai momen kekencangan tertentu. Jenis kunci momen yang ada terdiri atas model deflecting beam (batang jarum), model dial indicator, dan model setting micrometer. Kunci momen model deflecting beam, menunjukkan besar ukuran momen kekencangan oleh sebuah batang penunjuk. Batang oenunjuk akan bergerak dan menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momen pengencangan yang dilakukan. Pada model lain, momen kekencangan yang diinginkan dapat diatur dengan cara menyetel ukuran kekencangan (setting micrometer) pada tangkai kunci momen. Kunci shock dengan ukuran tertentu mengencangkan baut atau mur.
Agar kunci momen dapat digunakan sesuai fungsinya, pada tahap awal pengerasan sebuah baut atau mur gunakanlah kunci biasa seperti kunci ring, pas atau shock. Kunci momen hanya dipakai pada pengerasan akhir serta mengetahui besarnya momen kekencangan yang diharapkan sesuai spesifikasi kekencangan baut atau mur. Contoh penggunaan kunci momen misalnya pada penyetelan baut kepala silinder dan baut-baut pada unit differensial (pada mobil). Penyetelan momen kekencangan baut/mur yang baik dilakukan secara bertahap sampai diperoleh momen kekencangan yang sesuai.
Cara menggunakan kunci momen adalah kepala kunci momen ditahan agar kunci shock tetap pada posisi yang benar sambil menarik gagang kunci momen searah jarum jam.
Setiap kunci momemn memiliki momen maksimum (maximum torque), yang merupakan batas tertinggi kekencangan yang dapat diukur oleh kunci momen. Agar penggunaannya sesuai dengan fungsinya dan supaya alat ini tetap awet, gunakan kunci momen dengan ukuran kekencangan di bawah batas maksimum momen kekencangannya. Untuk ukuran kekencangan baut atau mur yang lebih besar, mekanik dapat menggunakan kunci momen lain dengan momen maksimum lebih besar.
 
Gambar 4.25 Kunci Momen   (Tension Wrench)



    Pada ujung kunci momen (dekat dengan handle kunci momen) terdapat angka-angka yang menunjukkan nilai kekencangan dari mur atau baut yang ingin dikencangkan.


Gambar 4.26. Macam-macam skala kunci momen


Jenis kunci momen
·      model deflecting beam (batang jarum),

 
Gambar 4.27. Macam deflecting beam (batang jarum)


    Kunci momen model deflecting beam, menunjukkan besar ukuran momen kekencangan oleh sebuah batang penunjuk. Batang penunjuk akan bergerak dan menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momen pengencangan yang dilakukan.

·         model dial indicator,


Gambar 4.28. model dial indicator


     Kunci momen model dial indicator, menunjukkan besar ukuran momen kekencangan oleh sebuah indicator. Jarum  penunjuk akan bergerak dan menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momen pengencangan yang dilakukan

·         Model Click Torque Wrench
Kunci momen model ”Click” merupakan yang paling banyak digunakan karena sangat praktis. Cara menggunakanya cukup dengan menyetel sesuai ukuran kekencangan yang diinginkan, kemudian maka kunci momen akan member tanda bunyi clik saat kekencangan baut mencapai ukuran kekencangan sesuai penyetelan.
 
Gambar 4.29. Model Click Torque Wrench



Catatan: Tidak untuk melepas baut/mur


 
Gambar 4.30 Penyetelan kunci momen















































































Diberdayakan oleh Blogger.

Pages - Menu

Blogger templates