1.
Proses
pembuatan dengan cara mengurangi volume benda kerjaUntuk mendapatkan suatu
bentuk yang diinginkan, dilakukan penyayatan sehingga volume benda kerja
berkurang. Penyayatan tersebut dilakukan dengan cara :
2.
Proses
pembuatan dengan cara tanpa mengurangi volume benda kerja untuk
mendapatkan suatu bentuk yang diinginkan, dilakukan tanpa penyayatan sehingga volume
benda kerja tidak berkurang. Pembuatan benda kerja dilakukan dengan cara :
BAB II POWER
TOOLS
Uraian Materi
Yang
dimaksud (power tools) peralatan bertenaga adalah
peralà tan yang sumber tenaganya bukan
dari tenaga manusia, tetapi tenaga menggunakan listrik atau tenaga
pneumatis (gas).Alat-alat bertenaga atauPower tools seperti impact, drill, airhammer, dan diegrinderdigunakan
untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan. Butuh waktu lama
untuk melakukan pengeboran pada part, melepas
bolt, memperbesar ulir atau memasang part baru. Power toolsdapat menghemat banyak waktu apabila digunakan
dengan benar dan
berbahaya apabila penggunaannya salah.
Bor Listrik Portabel (Portable
Electric Drill)
|
Gambar 2.1.Portable Electric Drill |
Bor listrik portable atau
disebut juga bor tangan memiliki spesifikasi berdasarkan ukuran chuck, ukuran motor (hp), dan kecepatan (rpm). Portable drillumumnya
berbentuk pistol besar, dengan drillcover terbuat dari plastik atau logam.
Chuckberada
pada ujung drill. Chuckmembuka dan menutup sesuai dengan
ukuran mata bor (drill
bit) yang berbeda. Untuk mengatur ukuran chuck, dan mengencangkan sebuah chuck
key dimasukkan ke dalam lubang kecil pada chuck. Chuck
keydiputar searah jarum jamuntuk menutup,
berlawanan arah jarum jam untuk membuka.
Terdapat lubang udara kecil untuk inlet dan outlet pada rumah bor (drillcase)
sehingga memungkinkan udara mengalir melalui motor. Di atasnya terdapat sebuah plat serialnumber dengan informasi tingkat kecepatan (rpm).
Tombol
(trigger)terdapat pada handle
yang mengendalikan operasi bor. Tombol triggerlockterdapat di
permukaan bawah handle atau di dekat trigger. Tool
ini dibuat cukup ringan untuk dipegang dengan satu tangan dan mudah untuk
dioperasikan. Penggunaan utama adalah untuk membuat lubang. Bordapat digunakan digunakan untukreamer, mengamplas atau mengkilapkan permukaan. Jenis material yang akan dib or menentukan
jenis mata bor
(drill bit). Beberapa perlengkapan dan assesoris memungkinkan drill digunakan untuk banyak tujuan
lainnya.
Drill
yang baik memiliki Putaran balik (reverse variable speed). Kecepatan variable
membuat operator dapat memperlambat
kecepatan drill untuk memasukkan screw. Tombol trigger lockmenahan triggerdalam posisi
“on” ketika drill digunakan untuk
mengamplas, mengkilapkan atau membersihkan bagian yang kasar agar menjadi
halus.
Drill akan memberikan hasil yang lebih baik apabila
digunakan sesuai dengan kecepatan yang tepat. Pastikan untuk memegang drill dengan hati-hati sehingga tidak merusak drill bit atau perlengkapannya. Jagalah
agar area kerja bersih. Jangan menggunakan tool
dengan kemampuan kecil untuk melakukan
pekerjaan yang seharusnya dilakukan oleh heavy
duty tool.
Perawatan
Jagalah kebersihan drill dari kotoran dan oli.
Periksa kabel listrik apakah ada yang terkelupas dan mengalami kerusakan
lainnya. Pastikan bahwa semua bolt
dan fitting terpasang dengan kuat.
Periksa operasi triggerdengan melepaskan plug. Gunakan hanya chuck keyuntuk mengencangkan chuck.
Keselamatan Kerja
Pada gambar di atas, drill bit menggunakan keychuck.
Setelah mengencangkan drill bit di dalam chuck dengan key,
lepaskan keychuck sebelum mulai mengebor. Jika tidak melepaskan key,
maka key dapat terlempar dari chuck dan menyebabkan cidera.
Menggunakan Bor Angin (Air Drill)
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
§ Besarnya torsi yang dihasilkan air drill ditentukan oleh
tekanan sistem udara yang mengalirkannya.
§ Air
drill lebih kecil dan
berputar dengan kecepatan yang lebih tinggi daripada electric drill.
Kekuatannya sebanding dengan battery powered drill.
§ Tidak seperti battery power drill atau electricdrill,
air drill tidak memerlukan listrik untuk mengoperasikannya. Kedua jenis drill
ini lebih aman saat digunakan dalam lingkungan dimana terdapat material yang
mudah terbakar.
§ Airtool dipasang pada air supply melalui fitting
yang dapat dihubungkan dan dilepaskan dengan mudah. Lama-lama sambungan ini
menjadi aus dan menimbulkan kebocoran udara. Apabila kebocoran udara
berlebihan, output dari air tool akan berkurang.
§ Air
tool memerlukan
pelumasan. Kebanyakan workshopmemiliki
toolautomaticoileryang digabungkan dengan sistem air supply.
Apabila workshop tidak memiliki automaticoiler, maka air tool harus dilumasi setiap hari. Berikan beberapa tetes oli pada inlet dari air tool sebelum
digunakan.
Air Drill
|
Gambar 2.2. Air Drill |
Bor
angin (Air dril)l digunakan dalam lingkungan dimana electric
drill tidak aman untuk digunakan. Misalnya, percikan api dapat menyalakan
cairan yang mudah terbakar. Karena air drill bergantung pada udara
bertekanan maka drill ini tidak sekuat electric drill walaupun
berputar secepat electric drill.
Pakailah Safety Equipment
|
Gambar 2.3. Safety Equipment |
Pastikan memakai safety
equipment yang benar sebelum mulai bekerja. Kaca mata pelindung
(goggle)dan ear protector biasanya sudah mencukupi. Jika menggunakan sikat baja (wire brush) untuk membuang karbon, karat atau gasket yang rusak,
harus mengenakan full face protection untuk
melindungi diri dari partikel yang terlempar.
|
Gambar 2.4. Full Face Protection |
1.
Periksalah
Pelumasan
Apabila air drill
tidak memiliki sistem pelumasan otomatis, berikan beberapa tetes oli encer pada
inlet udara setiap hari.
Perawatan
Gunakan
hanya key chuckuntuk mengencangkan chuck.Air drill perlu
dilumasi dengan oli dan lubang olinya berada pada handle.
Bersihkan area kerja, kemudian bongkar air drill dan
simpan perlengkapan yang telah dibersihkan dengan aman.
Drill Bit
|
Gambar 2.5. Drill Bit |
Mata bor (Drill bit)yang berada di bagian ujung,
digunakan untuk memotong dan bitshank ditahan oleh jaw pada drillchuck.
Umumnya digunakan pada logam untuk
membuat lubang berbentuk cylinder. Drill bit jenis ini memiliki
ujung tajam dan dua sisi yang digunakan untuk memotong. Bagian pinggir yang
berbentuk spiral mengangkat serpihan logam dari lubang saat drill bit
berputar.
Diameter shank
sama besarnya dengan diameter tepian spiral.
Drill bit yang bukan merupakan twistdrill
bit adalah yang diameter
sisi potongnya lebih besar dibandingkan diameter bitshank, tidak dianjurkan untuk logam. Diameter drill bit yang paling umum digunakan pada kebanyakan portable drill adalah berkisar antara
1,6 mm hingga 13 mm. Angka pada drill
bit juga umum digunakan untuk mengenali ukuran dari drill bit.
Fungsi dari drill
bit ini adalah untuk membuat lubang bulat dalam
material, yang kerasnya bisa sama dengan mata
bor. Penggunaan mata bor khusus
untuk membuat lubang. Mata bor tidak
boleh digunakan sebagai chisel,
tapperatau prier.
Mata bor yang terbuat dari
baja karbon digunakan untuk kayu dan logam lunak. Mata bor HSS digunakan pada logam lunak dan baja lunak. Mata bor dengan ujung carbide atau tungstencarbide digunakan untuk memotong beton dan logam-logam
keras.
Selama
penggunaan, gunakan cairan pendingin untuk mencegah kerusakan mata bor akibat panas. Cairan yang umum
digunakan sebagai pendingin adalah oli dan air. Celupkan mata bor ke cairan pendingin ketika melakukan pengeboran logam.
Gunakan mata bor dengan sangat
hati-hati untuk mencegah kerusakan dan menghindari cidera pada operator. Jangan menggunakan mata bor sebagai chisel. Hal ini akan menyebabkan ujung mata bor patah. Pastikan bahwa bitshanktidak
memiliki bagian pinggir yang kasar yang akan menyebabkan tool rusak. Kebanyakan penyebab kegagalan pengeboran adalah
kerusakan pada shankbit.
Ukuran Drill
|
Gambar 2.6. Ukuran Drill |
Metode-metode berikut digunakan untuk menentukan
ukuran drill.
§ Berdasarkan diameter dalam satuan milimeter, yang
berkisar dari 0,32 mm ke atas. Ukuran drill dalam satuan metrik
meningkat dalam kisaran 0,2 mm. Satuan metrik sekarang merupakan kisaran drill
yang paling umum digunakan.
Perawatan
Jaga
kebersihan mata bor dari kotoran dan
oli. Simpan mata bor di tempat yang
kering untuk mencegah karat. Ketika mengasah mata bor, celupkan bagian ujung mata
bor ke dalam air beberapa kali, jika tidak, bagian ujung akan menjadi lunak
dan kehilangan kemampuan potongnya. Pastikan untuk mengikuti petunjuk dari
pabrik pembuat saat melakukan pengasahan.
Istilah-Istilah Twist Drill
|
Gambar 2.7. Twist Drill |
§ SHANK
memberikan dorongan
§ Diameter
BODY agak taper dari ujung ke shank
untuk memberikan clearence pada
pembuatan lubang yang dalam
§ FLUTE
memberikan ruang pengeluaran serpihan logam, memberikan sudut garuk dan memungkinkan
coolant masuk ke cuttingedge.
§ CHISELEDGE
berada pada poros drill dan
diperlukan tekanan yang besar untuk mendorongnya masuk ke dalam logam yang
sedang dibor.
Face adalah permukaan aktif dari flute. Serpihan logam
bergerak melalui face setelah dipotong oleh cuttingedge.
Kemiringan face ini menentukan sudut garuk. Selanjutnya, hal ini
mengendalikan kecenderungan drill untuk membiarkan dirinya masuk ke
dalam benda kerja dan dengan mudah masuk ke bagian yang dikerjakan.
Drillplategaugeterbuat
dari plat baja yang dikeraskan dan mempunyai lubang dengan ukuran tertentu.
Terdapat ukuran di atas diameter setengah inchi. Untuk menggunakan tool ini, cobalah mencocokkan drill ke dalam lubang drillgauge dengan ukuran di bawah
diameter drill atau di atas diameter drill. Cobalah menggunakan drill yang masih memiliki ukuran dan
belajarlah untuk merasakan ukuran drill sesuai dengan ukuran lubang yang
benar pada gauge.
|
Gambar 2.8. Drill Gauge (Seri Huruf) |
Untuk mata bor dengan ukuran kecil, drillgauge
ini tidak cocok. Juga untuk drill
yang berukuran lebih besar dari ½ inchi, drillgauge
biasanya tidak digunakan. Dalam kasus seperti
ini, gunakanmicrometer untuk memeriksa ukuran drill.
|
Gambar 2.9. Micrometer |
Untuk
drill baru, diameternya diukur di
sepanjang landsedekat mungkin dengan bagian ujung.
|
Gambar 2.10. Contoh Pengukuran |
Untuk
drill yang sudah aus, diameter diukur
di sepanjang body dekat dengan bagian ujung flute.
Menggerinda Twist Drill
Untuk
memastikan pemotongan yang benar, aturan berikut perlu diikuti :
1. Sudut
puncak harus benar, sudutnya adalah 1180.
2. Bagian
pinggir chiseledgeharus berada pada sudut 1200-1350
3. Lipclearanceharus
benar untuk ukuran drill. Jarak ini
lebih besar untuk drill yang
berukuran kecil. Clearancerata-rata adalah 80 hingga 120.
4. Kedua
sisi cutting edge harus memiliki panjang yang sama.
5. Kedua
sisi cutting edge harus berada pada sudut yang sama dengan poros drill.
Akibat Kesalahan Mengasah Mata Bor
Sudut puncak yang terlalu runcing,
mengakibatkan lip menjadi cembung dan kehilangan efisiensi pemotongan.
Sudut puncak yang terlalu runcing,lip menjadi cekung dan kekuatan potong
hilang terlalu banyak.
Cutting
edge pada sudut yang tidak sama mengakibatkan
satu lip melakukan semua pemotongan sehingga menghasilkan lubang dengan
ukuran yang berlebihan
|
Gambar 2.11. Hasil Kesalahan Mengasah Mata Bor |
Lip
Clearance Tidak Memadai Drill akan
bergesekan dan tidak memotong dengan bagus.
Lip
clearance berlebihan drill akan
memiliki cuttingedgeyang lemah sehingga mudah patah dan aus
Sudut Pemotongan
Dua
sudut utama adalah:
1. Clearance angle
Pastikan
agar cuttingedgebersentuhan dengan bidang yang dibor dan pastikan bahwa
tekanan dipusatkan pada bagian cuttingedge.
2. RakeAngle
Jagalah sudut puncak.
Sudut yang kecil memungkinkan drill
memotong ke dalam material dengan mudah tetapi drill yang memiliki dimensi seperti ini sangat lemah dan cepat
rusak, misalnya chisel khusus untuk
kayu tidak akan tahan lama apabila digunakan pada baja.
Sudut
potong untuk hacksawblade dan file
diatur oleh pabrik pembuat tetapi terkadang
harus diatur ulang jika tool harus
diasah. Selain sudut potongnya harus benar,
lipharus memiliki ukuran yang sama, ukuran yang tidak sama akan
menyebabkan drill memotong terlalu
luas dan akan bergetar jika digunakan.
Merupakan
hal yang sulit untuk mengasah mata bor
dengan tangan untuk memastikan bahwa semua sudut benar.
|
Gambar 2.12. |
Drillgauge
dapat dibuat dari plat baja dan merupakan tool
pengukur yang berguna untuk memastikan bahwa penggerindaan sudut bagian ujung
benar.
Portable Power Grinder
|
Gambar 2.13. Portable Power Grinder |
Portable
power grinder tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran.
Ada lightweightgrinder, conewheelgrinder, horizontal
grinder dan surface grinder.
Bagian-bagian portable powergrinder
adalah:
·
Body
yang menahan motor
atau drive unit.
·
Handlehingga ke tempat penyambungan power source.
·
Control lever
untuk power.
·
Grinding
wheel.
·
Attachment
lain.
Body
grinder dapat terbuat dari
logam atau plastik. Ukuran gerinda diklasifikasikan
berdasarkan kecepatan (rpm) dan ukuran grinding
wheel yang digunakan. Portable
powergrinder digunakan untuk menggerinda hasil pengelasan, menghaluskan
permukaan dan membersihkan karat. Portable
powergrinder digunakan di tempat yang tidak memungkinkan untuk mencekam
benda kerja di pedestal grinder. Portable powergrinderdipegang dengan tangan dan dioperasikan di
atas bidang yang dikerjakan.
Apabila portable
powergrinderdigunakan untuk
menghaluskan suatu permukaan, kualitas hasilnya tidak akan sama dengan hasil
dari gerinda yang menggunakan mesin Gunakan hanya portable powergrinderdi tempat dimana permukaan akhir tidak terlalu
penting. Periksalah grinding wheel apakah ada yang pecah atau retak
sebelum digunakan. Apabila ada yang pecah atau retak, pasanglah grinding
wheel baru. Selalu gunakan safety glass saat menggunakan portable powergrinder.
Pastikan kecepatan maksimum spindletidak melebihi kecepatan yang telah ditentukan.
Cabut kabel listrik jika tidak digunakan. Apabila wheel guard telah
dibuat untuk gerinda, pastikan pelindung ini digunakan. Ketika menggunakan
gerinda, dekatkan gerinda secara perlahan dengan benda kerja. Jangan
menggerinda di sekitar gas yang mudah terbakar, di sekitar campuran atau
material yang mudah terbakar. Jangan terlalu menekan gerinda, jika terlalu
banyak penekanan akan memperlambat motor dan menyebabkan benda kerja
menjadi panas, dapat menyebabkan distorsi terhadap logam. Jangan menghidupkan
gerinda dengan spindleterkunci atau dalam keadaan dibebani. Hal ini dapat
menyebabkan motor terbakar.
|
Gambar 2.14. baigian-bagian Portable Power Grinder |
Perawatan
Jaga kebersihan portable powergrinder dari kotoran dan
oli. Jangan membiarkan kotoran masuk ke dalam ventilasi udara. Periksa kabel
listrik apakah ada yang terkelupas dan kerusakan lainnya. Pastikan semua bolt,
fitting kencang dan jagalah gerinda tetap dalam kondisi yang baik.
Periksa mechanical operation dari control lever dengan melepaskan
plug. Pelumasan yang baik akan memberikan daya pakai yang lama. Gerinda
yang digunakan pada pekerjaan berat harus diinspeksi dan dilumasi.
Menggunakan Portable Angle Grinder
Hal-hal untuk Diperhatikan
§ Grinderdisc diputar pada kecepatan yang berkisar antara 5.000
rpm hingga 12.000 rpm.
§ Semakin kecil gerinda maka semakin tinggi
putarannya. Sandingdisc
dan wirewheeldapat dipasang pada gerinda, sehingga membuatnya
menjadi electrictool yang serba guna.
§ Abrasive disc dipasang pada gerinda dengan flangedan nut. Nut dirancang khusus untuk
disesuaikan dengan cerukan di bagian tengah padatau
wheel.
Nut dikencangkan dengan
menggunakan wrenchyang ada pada gerinda ketika dibeli.
|
Gambar 2.15. Abrasive disc |
|
Gambar 2.16. Cara menggunakan gerinda |
Menggunakan
Gerinda
a) Pastikan agar grinding
disc berada pada sudut 150 dengan benda yang digerinda.
b) Pastikan benda yang digerinda
berada pada ketinggian pinggang saat proses penggerindaan.
c) Hentikan penggerindaan pada interval tertentu untuk
mengistirahatkan tangan dan lengan.
d)
Setelah selesai menggerinda, lepaskan power dan
letakkan gerinda di atas bangku dengan disc menghadap ke atas. Jangan
meletakkan gerinda dengan menghadap ke bawah sampai disc berhenti
berputar.
Portable Impact Wrench
|
Gambar 2.17. Portable Impact Wrench |
Portable impact wrench digunakan untuk memengendorkan baut/mur dengan sangat
cepat, sedangkan yang berukuran besar digunakan juga untuk mengendorkan
baut/mur yang sangat kencang.
Portable impact wrench
tersedia dalam berbagai bentuk dan ukuran untuk penggunaan yang berbeda. Dua
jenis utama adalah pistol dan
tuas. Jenis pistol mirip
seperti portable electric drill yang
memiliki tuas kontrol yang sama untuk power
supply. Jenis tuas tidak memiliki handle
terpisah dan tool dipegang di
sekeliling penutup motor atau unit penggerak. Jenis tuas
mengoperasikan kecepatan alat dan
mengubah arah rotasi. Square driveunit
beroperasi seperti socketwrench.
Spline drive unit
memungkinkan socketmasuk. Penggantian chuckyang cepat memberikan
berbagai macam output. Impactwrenchdiklasifikasikan
berdasarkan jumlah tegangan yang diperoleh dalam waktu 5 detik, ukuran drive, kecepatan (rpm), ukuran bolt dan jenis daya (listrik atau
udara). Beberapa impactwrenchmemiliki perlengkapan yang dapat mengatur torque agar sesuai dengan fastener yang diputar.
Portable impact wrench
cukup ringan dan mudah dioperasikan. Keuntungan utama dari impactwrenchdibandingkan
wrenchstandar adalah kecepatan untuk melonggarkan atau mengencangkan bolt dan nut. Operator juga tidak
akan mendapatkan torque yang cukup
dari hand tools yang lebih kecil dan akan membutuhkan impact wrench. Impact wrenchdigunakan untuk
kebutuhan industri. Impact wrenchlistrik digunakan untuk pekerjaan yang
lebih kecil karena electricimpactwrenchmemberikan torque yang lebih rendah daripada airimpactwrenchdengan
ukuran yang sama. Air impact wrench digunakan di hampir semua kebutuhan
industri. Electric impact wrench dan air impact wrench digunakan
di workshop. Impact socketadalah
satu-satunya socketyang digunakan dalam impactwrench. Cara mengetahui perbedaan antara impactsocketdan
standardsocketadalah impactsocketberwarna hitam.
Kisaran
tension pada impactwrenchadalah
2.250 hingga 33.760kg. Jangan mengoperasikan tool listrik tanpa terhubung dengan ground. Gunakan safety glass
ketika menggunakan impactwrench.
Lepaskan alat tersebut saat tidak digunakan. Gunakan hanya socketyang
sesuai dengan impactketika menggunakan impactwrench.
Pastikan
memegang wrenchdengan kuat sehingga sockettidak akan terlepas
dari bolt atau nut. Jangan menggunakan impactwrenchtanpa pembebanan. Impactwrenchakan
mengalami keausan lebih cepat jika tidak memiliki beban saat dioperasikan.
Pastikan menggunakan ukuran impactwrenchyang benar dan socketyang
sesuai dengan bolt dan nut. Pastikan bidang yang dikerjakan
dipasang dengan kuat sehingga tidak akan bergerak.
Perawatan
Jaga
kebersihan impactwrenchdari kotoran dan oli. Jangan membiarkan kotoran
masuk ke dalam sistem ventilasi udara. Pastikan penutup logam atau plastik
berada dalam kondisi yang baik. Periksa kabel listrik apakah ada yang
terkelupas atau kerusakan lainnya. Periksa operasi mekanis control lever dari power supply dengan plugdilepaskan. Pelumasan yang baik terhadap
impactwrenchakan meningkatkan usia pakai wrench. Kebanyakan impactwrenchmemiliki
internal oli reservoir yang harus
diperiksa setiap kali melakukan pekerjaan yang berat.
Menggunakan Air Impact Wrench
Hal-hal untuk Diperhatikan
§
Besar torque yang dihasilkan air impact wrench ditentukan oleh
besarnya tekanan sistem yang menyuplainya. Karena besar tekanan ini bervariasi,
maka sulit untuk menentukan berapa banyak torque
sebuah impactwrench ketika diterapkan
pada fastener, sehingga mudah terjadi
overtorque maupun under tighten pada fastener.
§ Penggunaan
airimpactwrenchyang baik adalah untuk melepaskan wheellugnut. Jangan menggunakan impactwrenchuntuk
mengencangkan wheellugnut.
§ Setiap
impactwrenchakan memiliki mekanisme kontrol sehingga impactwrenchdapat
digerakkan pada dua arah.
§ Selalu
gunakan six pointimpactsocket ketika
menggunakan airimpactwrench. Impactsocketdibuat dari berbagai campuran material yang berbeda dan ketebalan yang
lebih besar dibandingkan standardsocket.
§ Airtooldipasang pada air supply dengan menggunakan fitting
yang memungkinkan air supply dihubungkan dan dilepaskan dengan mudah.
Setelah beberapa lama sambungan ini menjadi aus dan udara menjadi bocor.
Apabila terjadi kebocoran secara berlebihan, maka outputairtool akan berkurang.
§ Airtool memerlukan pelumasan. Kebanyakan workshop
memiliki automaticoileryang dipasang di dalam sistem air supply.
Apabila workshop tidak memiliki automaticoiler, airtool perlu dilumasi setiap hari. Masukkan beberapa tetes oli ke dalam inlet
airtool sebelum digunakan.
Menggunakan
Impact Wrench
|
Gambar 2.18. Menggunakan Impact Wrench |
Gunakan
impactwrench/rattlegun untuk
melonggarkan dan melepaskan lugnutpada wheel. Tenaga dan getaran
akan melonggarkan nut yang kencang
karena torque yang dihasilkan oleh wrench.
Menyetel
Arah dan Torque
|
Gambar 2.19. Menyetel Arah dan Torque |
Atur
arah putaran, forward atau backward dengan wrench lever. Putar valve untuk meningkatkan atau mengurangi torque.
Jangan
Over Tighten
|
Gambar 2.20. Over Tighten |
Jangan
gunakan impact wrench untuk mengencangkan baut roda(wheelnut)karena dapat merusak mur/baut. Gunakan kunci roda (wheel
brace) atau kunci momen.
Gunakan
Special Socket
|
Gambar 2.21. Macam-macam Socket |
Pastikan hanya menggunakan specialimpactsocket, extensiondan joint.
Socketini adalah jenis segi 6 dan dapat menahan beban dengan baik.
Air Chisel
|
Gambar 2.22. Air Chisel |
Hal-hal untuk Diperhatikan
§ Airchisel memiliki fungsi yang sama seperti jackhammer(tool pelubang
beton),meskipun cycling
rate lebih cepat.
§ Tempatkan mata
bor kearah benda kerja sebelum
menarik trigger.
§ Gunakan attachment
yang benar untuk pekerjaan yang dilakukan. Penggunaan attachment yang tidak benar dapat mengakibatkan kerusakan yang
besar dalam waktu yang singkat.
§ Airtool dipasang pada air
supply melalui fitting yang
memungkinkan supply dihubungkan dan
dilepaskan dengan mudah. Lama-lama sambungan ini menjadi aus dan udara menjadi
bocor. Apabila terdapat kebocoran udara yang berlebihan, outputairtool akan berkurang.
§ Air
tool memerlukan
pelumasan. Kebanyakan workshop
memiliki automaticoiler yang dipasang
di dalam sistem air supply. Apabila workshop tidak memiliki automaticoiler atau apabila automaticoiler tidak berfungsi, air tool perlu dilumasi setiap hari.
Masukkan beberapa tetes oli ke dalam inletair
tool sebelum digunakan.
Pilih
dan Pasang Bit
|
Gambar 2.23. Macam-macam Bit |
Pilihlah bit
yang tepat untuk pekerjaan dan pasang ke dalam nozzle pada gun
Posisikan
Chisel
|
Gambar 2.24. Gunakan Safety Equipment Gambar 2.25.Letak Chisel |
Pakailah eye
protection dan ear protection yang sesuai. Posisikan chisel sedemikian rupa sehingga chisel
tidak mengarah langsung ke operator dan terpasang dengan benar pada benda
kerja. Pastikan untuk TIDAK menarik trigger
sebelum bit ditekan pada benda kerja
yang akan dipotong.
Bekerjalah
dengan perlahan
|
Gambar 2.26. posisi/letak
Chisel
|
Berikan tekanan secukupnya dan tariklah trigger. Biarkan chisel bekerja, dan gerakkan perlahan di sekeliling headbolt
Air Blow Gun
Hal-hal untuk Diperhatikan
§ Tariklah trigger
dengan perlahan dan atur modulasi udara yang melewati nozzle. Jika terlalu banyak udara, mengakibatkan partikel-partikel akan
beterbangan dan tersebar di dalam workshop.
§ Air
tool dipasang ke air supply melalui fitting yang memungkinkan supply
dihubungkan dan dilepaskan dengan mudah. Setelah beberapa lama, sambungan ini
menjadi aus dan udara menjadi bocor. Apabila terdapat kebocoran udara yang
berlebihan, outputair tool akan
berkurang.
§ Periksa
sambungan antara hose udara dan tool connection setiap digunakan. Jika
ada keausan yang tampak, ganti atau perbaiki sambungan yang kurang baik.
Air
Duster
|
Gambar 2.27. Air Duster |
Air
tool paling sederhana
adalah blowgun atau air duster. Air duster digunakan untuk menyemprotkan udara bertekanan melalui valve, yang dioperasikan oleh lever.
Memasang
Tool
Pasang blowgun
pada ujung hose udara. Pastikan bahwa
fitting diikat dengan kuat.
Kotoran
dan serpihan adalah berbahaya
|
Gambar 2.29. Gunakan eye protection dan ear protection Saat Menggunakan Air Gun |
Airgun digunakan untuk membersihkan kotoran dan serpihan di
ruangan yang terbatas. Untuk
menghindari cidera, pastikan menggunakan eye
protection dan ear protection,
setiap kali menggunakan airgun.
Berhati-hatilah!
|
Gambar 2.30. Air Gun |
JANGAN menggunakan air gun untuk membersihkan debu
dari tubuh karena ini dapat menyebabkan cidera. Pastikan untuk mengarahkan
semprotan udara menjauh dari operator, dan menjauh dari orang lain.
PEMELIHARAAN TOOL DAN
EQUIPMENT
Pemeliharaan Dalam Penggunaan Hand Tool
Handtool dapat menyebabkan cidera jika salah penggunaannya atau tidak pada tempatnya, demikian juga
jika tool yang benar digunakan tidak hati-hati, atau tidak diletakkan
dengan aman, maka dapat mengakibatkan cidera. Pastikan memilih jenis dan ukuran tool yang benar untuk suatu
pekerjaan. Periksalah kondisi setiap tool sebelum menggunakannya. Jangan
menggunakan tool yang sudah aus atau rusak. Jagalah agar tool
tetap dalam kondisi baik dan ingat bahwa tool pemotong harus tajam dan
harus aman. Pastikan menggunakan setiap tool dengan cara yang benar.
Tempatkan tool pada shadow board atau di tempat
yang benar ketika tidak menggunakannya. Jangan menggunakan hammer untuk
membantu memutar wrench. Jangan memanjangkan wrench dengan pipa
atau cara lain untuk meningkatkan torque. Jangan memukul permukaan yang
dikeraskan (ballrace, dsb) dengan hammer, karena satu atau kedua
permukaan itu bisa pecah dan terpental. Jangan menggunakan wrench atau tool
lain yang terlapisi oli atau grease. Jangan membawa screwdriver, chisel
atau tool tajam di dalam saku baju kerja. Jangan menggunakan wrench
sebagai hammer.
Pemeliharaan Dalam Penggunaan Mesin
Mesin dapat menyebabkan kecelakaan serius jika digunakan
dengan tidak benar atau ketika orang secara tidak sengaja bersentuhan dengan
bagian yang bergerak. Suatu hal penting yaitu hanya boleh menjalankan mesin
jika telah ditraining untuk menggunakannya dan telah mendapat surat izin untuk
menggunakannya. Jangan pernah takut untuk mengatakan “tidak tahu” cara
menggunakan suatu mesin. Apabila tidak berani mengucapkan hal ini maka dapat
berakibat fatal. Jauhkanlah tangan dari bagian yang bergerak dan patuhilah
peraturan berikut.
Guard yang tidak berfungsi dengan benar harus segera dilaporkan
dan mesin tidak boleh dioperasikan sebelum guard tersebut berfungsi
kembali. Jangan melepaskan guard kecuali saat membersihkan, melumasi,
mengatur atau memperbaiki mesin. Ketika guard dilepaskan saat akan
melakukan perawatan atau pengaturan, guard harus dipasang kembali
sebelum mesindihidupkan. Tool pelindung dan tool keselamatan
tidak boleh dibiarkan dalam keadaan tidak berfungsi. Benda kerja yang akan
dikerjakan dalam mesin harus dicekam dengan cara yang aman di dalam vice
atau jig. Jangan mencoba memegangnya dengan tangan bahkan untuk drill
kecil sekalipun.
Jangan menghidupkan grinding wheel sebelum memeriksa
apakah pelindung dan wheel tersebut dalam kondisi yang baik serta benda
kerja dicekam dengan baik. Jangan memakai sarung tangan saat bekerja dengan grinding
wheel.
Jangan pernah mencoba membuang potongan atau geram dari
mesindengan tangan. Gunakan brush atau
pengait (hook), dan lakukan dalam keadaan tidak bergerak.Cabut /
matikan semua sambungan mesin dan jangan membersihkan saat powersupply masih
terhubung. Jika perlu untuk
mematikan hubungan di titik supply, pastikan bahwa switch mesin dimatikan. Hal ini diperlukan untuk
mencegah mesin hidup secara tiba-tiba ketika listrik dihidupkan kembali.
Perawatan dalam Penggunaan Portable Electric Power
Tool
Portable electric power tool dapat menjadi sumber bahaya baik
secara mechanical maupun electrical, kecuali jika dipelihara dan
digunakan dengan benar. Electricalsafety dapat dicapai dengan beberapa
metode. Salah satunya adalah menanamkan kabel ketiga (ground)ke dalam tanah.
Kabel ini harus dihubungkan ke tool pada pinground yang merupakan
salah satu dari three pin outlet. Saat plug ini dimasukkan ke pinground
yang benar, maka casing dari tool itu telah terhubung dengan ground.Hal ini mencegah casingtool bertegangan,
meskipun terjadi hubungan singkat.
Untuk portable electric power tool, gunakan hanya extensionlead
yang terdiri dari tiga core. Lead semacam itu harus memiliki
sirkuit yang dihubungkan ke ground dengan aman dan terus menerus.
Seorang electrician yang baik harus memeriksa semua tool, fitting
dan lead secara teratur. Sebagai pengaman tambahan, powertool
yang dihubungkan ke ground dapat dihubungkan ke three pin outlet
pada transformator yang memiliki isolating transformer. Hal ini
akan memberikan perlindungan meskipun sistem ground dari tool
tidak berfungsi. Jangan menghubungkan lebih dari satu tool pada isolating
transformer. Cara alternatif untuk memberikan pengamanan tambahan bagi powertool
yang dihubungkan ke ground adalah dengan menghubungkannya ke three
pin outlet pada tool pelindung khusus.
Gunakan selalu pengaman tambahan apabila tersedia,
misalnya, core balance earth leakage
circuit breaker. Dalam metode lainnya, tooldibuat
double insulated. Metode ini memiliki
dua perangkat isolasi terpisah di antara part
yang mengalirkan arus listrik dengan logam apa pun yang mungkin
menyentuhnya. Metode ini diberi label “Do not earth”, “DoubleInsulated”.
Ada Peraturan Pemerintah, yang melarang penggunaan
mesin berbahaya bagi orang di bawah umur (biasanya di bawah
18 tahun)seperti gergaji berputar (power
driven circular saw). Sebelum
menggunakan portable electric tool, periksalah bagian casing, brush cap, switch, lead dan plug untuk memastikan bahwa tool
tersebut tidak rusak. Jangan menggunakan tool
apa pun yang casing, brush cap, switch,
lead atau plug sudah rusak,
mengalami overheating atau bau
terbakar. Pasanglah tag “Out of Service”
pada tool tersebut. Seorang Electrician yang ahli akan memasang tag
dengan benar pada kabel-kabel listrik, tool
yang sudah
perksa atau diperbaiki.
Jangan memberi beban yang berlebihan pada tool atau jangan menghubungkannya pada powersupply yang
memiliki voltage tidak sesuai. Bacalah name plate dengan
seksama dan ketahuilah apa arti dari masing-masing item. Jangan membawa atau
menggantung portabletool pada lead.
Peganglah tool
dengan aman saat digunakan dan letakkan dengan hati-hati setelah tool berhenti berputar. Bagian yang akan
dibor atau digerinda harus ditahan dengan aman pada posisinya dengan
menggunakan clamp
atau vice. Peganglah tool dengan kuat ketika berputar, karena
tool cenderung bergerak saat
dinyalakan. Juga bersiaplah untuk menahan gerakan putar dari portable drill yang besar saat mulai
memotong atau menekan.
Pastikan ventilasi udara tidak tersumbat, bebas dari
debu dan kotoran. Jagalah agar tool
tidak basah dan lebih berhati-hatilah dalam situasi lembab (misalnya, jangan
membiarkan lead terkena air, gunakan rubber soled shoes dan rubber glove). Bukalah extensionlead sepenuhnya dari gulungan
sebelum menggunakannya.
Jika
digunakan dalam kondisi masih tergulung, panas dapat timbul dan dapat merusak
pembungkus kabel serta dapat menyebabkan kebakaran. Gunakan extensionlead dengan
benar. Pastikan bahwa tool pada
posisi “OFF” dan hubungkan ke extensionlead. Hubungkan extensionlead ke outlet listrik dan hidupkan power
pada posisi “ON”. Operasikan tool dengan benar.
Pertimbangkan keselamatan orang lain ketika
menggunakan tool ini. Berhati-hatilah
untuk tidak membuat orang lain tersandung oleh lead. Periksa bagian belakang sebelum melakukan pengeboran.
Pastikan orang lain tidak akan terkena oleh percikan
api yang beterbangan, logam panas, dsb (gunakan screen pelindung).
Jangan meninggalkan tool dalam
keadaan terpasang dalam sambungan listrik.
Grinding Wheel
Abrasive
wheel yang dipasang pada
gerinda
bangku atau pedestal grinder digunakan untuk pekerjaan penggerindaan di workshop misalnya menajamkan drill, punch dan chisel. Grinder dapat digunakan untuk membersihkan jika dipasang bersama
wire wheel brush.
Grinding wheel dan stone
lainnya digunakan pada mesin valverefacing
dan untuk penggerindaan valveseat. Abrasive stone, atau oilstone, digunakan untuk mengasah,
menajamkan dan memperhalus. Disc dan sheet
yang dilapisi dengan abrasive juga
digunakan, khususnya pada pekerjaan
perbaikan body otomotive dan painting.
|
Gambar 2.31.Bentuk-bentuk Grinding wheel (a) Plain (b) Bevel (c) & (d) Cupped |
Grinding
wheel ini terdiri dari
banyak bentuk dan ukuran (Gambar 266). Wheel
pada gambar (a) plainwheel merupakan
jenis yang digunakan pada benchgrinderdan pedestal
grinder. Penggerindaan dilakukan pada permukaan depan (atau bagian pinggir)
wheel. Wheel pada gambar (b) dibentuk untuk pekerjaan khusus. Wheel pada gambar (c) dan (d) dibuat
seperti bentuk cangkir untuk menjadikan sisi wheel sebagai permukaan
untuk menggerinda.
Selain ukuran dan bentuk, grinding wheel diidentifikasi berdasarkan kode yang memberikan
informasi mengenai konstruksinya:
1.
Abrasive.
Dua jenis yang digunakan yaitu aluminium oxide yang digunakan untuk penggerindaan umum, dan silicon carbide yang digunakan untuk penggerindaan khusus.
2.
Ukuran grain. Ukuran ini
berkisar antara kasar sampai sangat halus.
3.
Grade.Grade ini dipertimbangkan berdasarkan tingkat kekerasan,
dari lunak ke keras. Kekerasan wheel
bergantung pada jenis pengikatan (bond).
4.
Jenis bond. Partikel (grain)wheel diikat bersama dengan
material pengikat. Jumlah, jenis dan kekuatan material pengikat akan menentukan
tingkat kekerasan grinding wheel.
|
(a) Wheel Lunak (b) Wheel Keras |
Gambar 2.32.Struktur Grinding wheel
Sebuah
gambaran perbesaran pada grinding wheel
ditunjukkan pada Gambar 267. Struktur soft
grade wheel terlihat pada gambar (a), dimana butir-butir abrasive (daerah abu-abu) disatukan oleh
perekat tipis (daerah hitam). Daerah putih menunjukkan poros-poros kecil yang
dibutuhkan untuk clearence
pemotongan.
Struktur
wheel yang lebih keras, yang memiliki ukuran partikel (grain) yang sama tetapi memiliki ikatan
yang lebih berat dan lebih kuat diperlihatkan pada gambar (b).
Soft grade wheelakan lebih cepat aus daripada yang keras, tetapi
tidak akan menyumbat dengan mudah. Meskipun struktur
wheel yang lebih keras tidak akan aus dengan cepat, tetapi
cenderung menyumbat saat digunakan pada logam yang lebih lunak.
Mengganti grinding wheel
Ketika grinding
wheel baru akan dipasang pada gerinda, yang digunakan adalah wheel
yang nomornya sesuai dengan nomor wheel
lama. Sebelum melakukan pemasangan, wheel harus diperiksa apakah ada yang
retak. Grinding wheel harus berbunyi
‘berdering’ apabila dipegang dan dipukul sedikit.
Mountingspindle dan flange
harus dibersihkan agar wheel dapat
masuk dengan mudah. Jangan dimasukkan dengan paksa. Gunakan blotterdisc bersih pada masing-masing
sisi wheel terhadap flange. Kencangkan nut secukupnya untuk menahan wheel
dengan kuat, kemudian pasanglah kembali guard
dan atur benda yang akan dikerjakan sehingga dekat dengan wheel. Hidupkan grinding
wheel, biarkan berputar sampai mencapai kecepatan penuh dan biarkan selama
satu atau dua menit. Hentikan grinding
wheel dan periksa kembali wheel
sebelum menggunakannya.
Meratakan grinding wheel
|
Gambar 2.33.
Dressing tool untuk Grinding wheel |
Untuk mengasah grinding
wheel, gunakan wheel
dressing tool (Gambar 268). Tool ini terdiri dari handle dengan perangkat washer yang dipasang pada sebuah pin pada satu ujung. Beberapa washer berbentuk bundar dan yang lainnya
memiliki ujung yang runcing.
Wheel dibiarkan dalam keadaan berputar dengan dressingtool yang bertumpu pada toolrest. Washer kemudian didekatkan secara perlahan pada wheel dan tool digerakkan secara perlahan di seluruh permukaan wheel untuk melakukan perataan. Operasi
ini dilanjutkan sampai permukaan wheel
rata.
Setelah diratakan, toolrest harus diatur sedekat mungkin dengan bagian sisi wheel untuk mencegah agar bidang yang
diratakan tidak macet di antara wheel
dan rest.
Sangat berbahaya jika meggunakan grinder
tanpa mengatur tool rest dengan
benar. Benda kerja yang macet di dalam celah antara wheeldan rest dapat menyebabkan wheel rusak dan mengakibatkan cidera.
Menggerinda Tool
Untuk menggerinda toolkecil,
seperti punch, chisel, bagian tajam tool harus ditempatkan berlawanan dengan arah putar wheel. Tool harus ditopang pada toolrest, dipandu dengan tangan kiri. Bagian ujung harus mengarah
ke atas pada bagian pinggir wheel,
sementara digerinda, tool harus
digerakkan secara perlahan di seluruh wheel
sehingga keseluruhan permukaan grinding
wheel digunakan.
|
Gambar 2.34.Menggerinda
Tool |
|
Metode memegang tool
yang benar pada grinding wheel saat
melakukan pengasahan.
|
Gambar 2.35.Metode
Memegang Tool pada Grinding Wheel |
Metode yang tidak benar, tool dapat terjepit di antara rest
dan grinding wheel.
Ketika menggerinda punch, punch harus
diputar agar dapat digerinda secara merata di sekeliling punch. Benda-benda yang rata ditopang pada permukaan toolrest.
Memperlihatkan
metode penempatan tool yang salah
saat pengasahan.
Saat
mengerinda, jangan memberikan terlalu banyak penekanan, tool jangan terlalu
lama ditahan pada wheel sebelum
dicelupkan di air. Penggerindaan dapat
menyebabkan toolmenjadi panas dan panas yang
berlebihan akan cepat berpengaruh pada bagian yang dikeraskan pada tool. Kelebihan panas akan terlihat dengan adanya perubahan warna pada logam.
Keselamatan
Penggerindaan
|
Gambar 2.36.Bench
Grinder |
Patuhilah peraturan keselamatan berikut ketika
menggunakan gerinda:
1.
Gunakan
goggle atau face shield.
2.
Sesuaikan safety shield pada mesin.
3.
Pastikan
bahwa rest telah diatur dengan benar.
4.
Pastikan
bahwa grinding wheel terpasang dengan
aman.
5.
Perhatikan
apakah ada kerusakan pada grinding wheel.
6.
Biarkan
grinding wheel mencapai kecepatan
penuh sebelum digunakan.
7.
Berdirilah
di samping grinding wheel apabila
memungkinkan.
8.
Jangan
memberi beban berlebihan pada grinding
wheel dengan menekan benda kerja terlalu kuat.
9.
Pakailah plier untuk memegang object yang kecil, jangan dengan tangan.
10. Untuk penggerindaan yang berat, gunakan sarung
tangan dari kulit.
Menggunakan Bench Grinder
Hal-hal
yang Perlu Diperhatikan:
§ Benchgrinder memutar abrasive
wheel atau wirebrush wheel pada
kecepatan tinggi. Wheel
ini digunakan untuk membersihkan logam dari benda kerja, menajamkan tool dan membersihkan part.
§ Jenis wheelyang
digunakan akan bergantung pada jenis dan tingkat kekerasan material.
§ Baik menggerinda atau mengkilapkan, gunakan wheelyang benar untuk material yang digerinda atau
digosok.
§ Tanyakan kepada supervisor,
untuk memperagakan perbedaan antara grinding
wheel untuk material lunak atau keras dan wirebrush wheel.
§ Saat abrasive
wheel menjadi aus, celah di antara wheeldan
tool rest akan membesar.
§ Pastikan tool
rest berada pada posisi sedekat mungkin dengan grinding wheel, tetapi tidak menyentuhnya. Lebar celah kira-kira
1/16 inchi (1,5 mm).
§ Bagian muka abrasive
wheel harus dalam keadaan rata. Hal ini dilakukan dengan dressingtool, yang membersihkan sejumlah
abrasive compound.
§ Apabila abrasive
wheel tidak rata, mintalah supervisor
untuk memperagakan cara menggunakan dressingtool.
§ Saat menggerinda tool,
tool tidak boleh mengalami panas
berlebihan. Panas yang berlebihan akan mempengaruhi tingkat kekerasannya.
Apabila tool menjadi terlalu panas
dan dibiarkan mendingin secara perlahan, maka tool akan menjadi lunak. Apabila didinginkan dengan cepat maka akan
rapuh.
§ Saat membentuk logam, dinginkan logam tersebut ke
wadah air yang dipasang di bagian bawah gerinda. Hal ini dimaksudkan untuk
mencegah agar logam tidak terlalu panas.
§ Beberapa benchgrinder
tidak disediakan dengan wadah air. Apabila terjadi hal yang demikian, wadah air
harus disediakan di dekat gerinda sehingga dapat mendinginkan bagian yang
digerinda.
Melakukan
persiapan
|
Gambar 2.37.Persiapan
Menggunakan Bench Grinder |
Sebelum mulai menggunakan benchgrinder, sangat penting untuk mempersiapkannya dengan benar.
Ketika beroperasi, abrasive wheel
berputar pada kecepatan tinggi menghasilkan partikel dan percikan api yang
panas serta berbahaya. Pastikan gerinda dimatikan dan dilepaskan dari powersupply sebelum mengaturnya.
Tindakan
Pencegahan untuk Keselamatan
|
Gambar 2.38.Tindakan
Pencegahan untuk Keselamatan |
|
Gambar 2.39.Safety
Regulations |
Perlengkapan keselamatan HARUS terpasang sebelum
mengoperasikan gerinda. Perlengkapan ini adalah wheelguard, safety shield
yang transparan, toolrest, wadah air
dan tool pelindung wajah yang
lengkap.
Gunakan
grinding wheel yang benar
|
Gambar 2.40.Grinding
Wheel |
Gerinda mungkin memiliki abrasive grinding wheel untuk membersihkan logam, wirewheel untuk membersihkan part, atau keduanya. Pastikan grinding wheel yang digunakan sesuai
dengan material yang dikerjakan.
Atur
tool rest
|
Gambar 2.41.Tool Rest |
Dengan grinding
wheel yang terpasang pada gerinda, aturlah toolrest. Posisikan tool rest
dengan jarak 1/16 inchi (1,5 mm) di antara wheel dan tool rest serta
tingginya sama dengan titik pusat grinding
wheel. Untuk mengatur toolrest,
kendorkan bolt pengatur dan
longgarkan tool rest dengan boxwrench. Atur tool rest dengan ketinggian dan jarak yang benar dari grinding wheel kemudian kencangkan bolt pengatur. Jika tidak yakin,
tanyakan kepada supervisor.
Hubungkan
ke power supply
|
Gambar 2.42.Menghubungkan
Gerinda pada Power Supply
|
Hubungkan gerinda pada powersupply. Pakailah face
shield, berdirilah di sisi grinding
wheel dan hidupkan gerinda.
Setelah gerinda berputar sesuai dengan kecepatan, berpindahlah ke depan gerinda, tahan bagian yang digerinda dengan kuat pada toolrest, dan gerakkan dengan perlahan
ke depan sampai bagian yang digerinda tersebut bersentuhan dengan grinding wheel.
Grinding
wheel mengikis logam yang
bersentuhan. Sekali-sekali celupkan logam yang digerinda ke dalam air untuk
mendinginkannya.
Mematikan
|
Gambar 2.43.Tombol On
Off pada Gerinda |
Setelah selesai, matikan power dari gerinda.
Abrasive Cut Off Saw
|
Gambar 2.44.Abrasive Cut Off Saw |
Abrasive
cut off saw memotong material
dengan cara memutar abrasive wheel
yang tipis (Gambar 279). Kebanyakan material, kaca, keramik dan bahan logam
lain (tetapi bukan aluminium, zinc atau logam lunak lainnya) dapat
dipotong sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Hardened steel tidak perlu
dilunakkan lagi sebelum dipotong.
Pemotongan abrasive
dibagi menjadi dua bagian, kering dan basah. Pemotongan abrasive basah, meskipun tidak secepat
pemotongan kering, menghasilkan permukaan yang lebih halus dan memungkinkan
pemotongan dilakukan sesuai dengan toleransi yang diizinkan. Dalam pemotongan
kering, semakin banyak panas dihasilkan maka semakin cepat pemotongan
diselesaikan. Jangan terlalu banyak mengurangi kecepatan karena usia pakai wheel akan berkurang. Pemilihan jenis abrasive wheel ditentukan oleh material
yang akan dipotong.
Cold Circular Saw
|
Gambar 2.45.Cold
Circular Saw |
Cut Off Machine
Power Hacksaw
Reciprocating Power Hacksaw
|
Gambar 2.46.Reciprocatingpowerhacksaw |
Reciprocatingpowerhacksaw digerakkan oleh engkol dan memiliki berbagai tipe
dari mesin berkapasitas sedang dengan pengoperasian otomatis hingga mesin
berkapasitas besar yang dioperasikan secara hydrolik(Gambar 284). Hacksaw ini merupakan mesin yang paling
umum digunakan karena rancangan yang sederhana dan biaya operasi yang kecil. Gergaji
jenis ini biasanya diletakkan di lantai bersama tanki air pendingindengan sebuah pump
di dasarnya. Gerakan maju
mundur blade bersama rangka gergaji digunakan sebagai
gerakan pemotongan dan terangkat saat gerakan mundurnya, untuk mengurangi
gesekan mata gergaji.
Blade
Blade
untuk pemotongan umumnya berukuran 2,5 mm
hingga 1,8 mm, 10 hingga 14 TPI, tetapi apabila diperlukan pemotongan material
tertentu dalam jumlah besar, maka blade yang sesuai harus dipilih dengan cermat.
Ketegangan blade adalah penting. Kencangkan bladeholder dengan kekencangan tangan
dan berikan tegangan secukupnya pada blade
untuk meletakkannya pada posisi yang benar pada pin dalam blade holder.
Kemudian kencangkan clamp dengan kuat
dan gunakan tegangan akhir yang cukup untuk mencegah agar blade tidak melengkung saat
pemotongan.
Beberapa mesin memotong pada saat gerakan maju dan
yang lainnya pada saat gerakan mundur (push
cut, draw cut).
|
Gambar 2.47.Blade |
Selalu topang benda yang sedang dipotong apabila
benda tersebut memanjang ke samping mesin.
Parts Washer
|
Gambar 2.48.Solvent tank
|
Solvent tank menggunakan larutan sebagai
cairan pembersih. Ada banyak jenis solvent
tank. Solvent tank dengan
efisiensi rendah terdiri dari drum yang berisi larutan dan brush. Solvent tank dengan efisiensi tinggi
menggunakan sink tank yang menutupi atas tank pencucinya dimana
bentuknya seperti cylinder. Solvent berada di dalam
tank dan sebuah pump digunakan untuk mengangkat solvent
dari drum tank ke sink tank. Part dibersihkan di
dalam sink tank.
Sebuah kontrol untuk lampu dan pump berada di bagian
belakang cover. Lampu dihubungkan pada bagian belakang cover
sehingga saat cover diangkat, lampu akan berada dalam posisi yang benar.
Terdapat drain untuk solvent
pada bagian bawah sink tank.
Solvent tank digunakan untuk membersihkan part
berukuran kecil. Untuk menggunakan solvent
tank berefisiensi tinggi, sambungan listrik harus dihubungkan pada powersupply.
Part dimasukkan ke dalam cleaningsink tank dan pump dihidupkan. Solvent mengalir melalui
saluran flexible line yang
posisinya diatur oleh operator. Operator menggerakkan part
atau flexible line untuk membersihkan part.
Sering kali brush atau potongan kain digunakan untuk
membersihkan larutan dari part. Sebuah plat logam yang berlubang-lubang
di dalamnya (saringan) diletakkan di atas saluran drain untuk memastikan
partikel kotoran berukuran besar agar tidak
masuk ke dalam drum tank. Jika partikel-partikel besar masuk ke
dalam drum tank, partikel tersebut dapat masuk ke
dalam pump dan menyebabkan pump rusak.
Gunakanlah
selalu safety glass saat menggunakan solvent tank. Pastikan memegang part dengan kokoh saat dibersihkan dalam
solvent. Jaga agar flexible line tidak menyemprotkan solvent ke luar dari tank pembersih.
Jangan
biarkan partikel besar atau pun kotoran menyumbat lubang pada saringan. Hal ini
akan menghambat aliran solvent ke
dalam drum. Jangan menggerakkan drum tank atau penutupnya jika lampu
masih menyala dan solvent masih
mengalir dari flexible line.
Penggunaan rubber glove memang
direkomendasikan tetapi tidak menjadi keharusan dalam memegang part di dalam solvent.
Perawatan
Pastikan agar solvent tank bebas dari kotoran dan larutan. Bersihkan saringan setelah
setiap kali digunakan. Periksalah kabel listrik apakah aus atau rusak dan
pasanglah kabel listrik baru apabila diperlukan. Periksa
cleaning sink tank dan drum tank dari kebocoran. Periksa kondisi pump yang berada di dalam drum
tank pada interval waktu tertentu atau tergantung penggunaan.
Drill Press Atau Bench Drill
|
Gambar
2.49.Bench
Drill
|
Benchdrilladalah machine berukuran kecil
yang sangat bermanfaat, terdiri dari berbagai model dan kecepatan, dilengkapi
dengan drillchuckatau morsetaperNo 1 atau 2 untuk pemasangan drill atau cuttingtool (Gambar 287). Kapasitas maksimum dari benchdrill adalah diameter 13 mm.
Dilengkapi dengan meja yang memungkinkan benda kerja dapat dijepit, dengan memutar meja dan swivel pada shank
memungkinkan benda kerja digeser di bawah mata drill tanpa melepaskan cekaman. Mesin dengan meja persegi biasanya
dipusatkan pada tiang swivel, yang
memungkinkan gerakan miringpada sudut tertentu untuk
membuat permukaan menjadi vertikal. Beberapa dari mesin ini dapat memiliki shank yang lebih tinggi yang ditanamkan
pada lantai dan umumnya disebut pedestal
drilling machine.
Tujuan pengeboran adalah untuk membuang logam
sebanyak mungkin dalam waktu tertentu tanpa harus menajamkan drill terlalu sering.
Hal
ini membutuhkan:
§ Dimensi mata
bor yang benar sesuai dengan logam yang sedang dibor.
§ Kombinasi kecepatan, pemakanan dan cairan potong
yang benar.
Untuk
mengembangkan aturan umum dalam pemilihan kombinasi yang sesuai, perhatikan
hal-hal berikut:
1.
Kecepatan
spindledapat divariasikan ketika menggunakan benchdrilling machine, mesin bubut, dsb.
2.
Cara
kerja drill mirip dengan cara kerja
mesin bubut. Rumus yang digunakan untuk menghitung
kecepatan pemotongan pada mesin bubut dapat juga digunakan pada drill.
Kecepatan Drill
|
Gambar
2.50.Cutting Lip |
Sudut luar adalah bagian cuttinglipyang
paling berat bebannya pada saat pemotongan. Misalnya, dalam satu putaran sudut
luar memotong dua kali lebih banyak logam daripada bagian tengah cuttinglip(Gambar
288).
Jenis material yang berbeda memiliki kecepatan
potong yang berbeda dan kecepatan potong ini harus diaplikasikan pada rumus
yang digunakan untuk mengetahui rpm saat pengeboran.
Kecepatan potong untuk suatu material dinyatakan
dalam feet per menit atau
dalam meter per menit. Tabel di bawah
adalah petunjuk mengenai nilai yang berlaku bagi sejumlah logam dari jenis yang
disebutkan.
Kecepatan
Pemotongan untuk High Speed Steel Drill
|
Mild
steel
Cast iron
Brass
Aluminium
|
80-100 ft/menit
60-100 ft/menit
125-200 ft/menit
200-300 ft/menit
|
25-30 m/menit
20-30 m/menit
40-60 m/menit
60-90 m/menit
|
Kecepatan yang dianjurkan untuk drill adalah kecepatan potong ideal untuk sudut luar sisi
potongnya. Pilihlah berapa kecepatan (rpm) mesin yang
harus digunakan sehingga memberikan kecepatan potong yang sesuai pada drill.
Kecepatan pemotongan dalam meter per menit = keliling
drill dalam mm x putaran / menit
1000
= π x mm x putaran / menit
1000
\Dibalik menjadi putaran / menit = kecepatan pemotongan
dalam m/men x 1000
Ï€ x
diameter drill dalam mm
Putaran / menit
= kecepatan pemotongan dalam m/men x 1000
3,14 x
diameter drill dalam mm
Contoh
Hitunglah kecepatan pengeboran dalam rpm dari
sebuah dril Æ
6 mm, dengan material baja lunak.
Kecepatan pemotongan dalam meter per menit = keliling
drill dalam mm x putaran / men 1000
= π x mm x putaran / menit
1000
\Dibalik menjadi
puataran / menit
= kecepatan pemotongan dalam m/men x 1000
Ï€ x
diameter drill dalam mm
= 30 x 1000
3,14 x 6
= 30000
18,84
Kecepatan drill dalam rpm = 1590 rpm
|
Gambar
2.51.Dampak
kecepatan yang berlebihan
|
Tanda-tanda kecepatan yang berlebihan adalah:
§ Panas yang berlebihan pada drill.
§ Aus yang berlebihan pada sudut-sudut luar.
§ Aus yang berlebihan pada land(Gambar 289).
Kecepatan yang terlalu rendah dapat mengakibatkan drill patah akibat torque yang berlebihan, saat drill
macet atau membentur bagian yang keras.
Feed pada drill
Feedmengacu
pada kecepatan drill yang memotong
benda kerja. Feeddinyatakan dalam satuan inchi atau milimeter per
putaran.
Untuk logam tertentu feedyang diizinkan
dibatasi oleh diameter drill. Drill HSS yang berputar pada kecepatan
pemotongan yang benar dapat memiliki tingkat kecepatan feed0,02
mm/putaran per 1 mm diameter drill.
Tingkat kecepatan feeddikendalikan oleh:
a.
Feedcontrol
yang dioperasikan tangan.
b.
Tekanan
langsung dari portable drill.
c.
Tingkat
kecepatan feedyang dihitung dan dikendalikan oleh feedotomatis
pada drilling machine.
|
Gambar
2.52.sudut
clearance |
Karena sudut clearance harus dikurangi saat drill
digunakan untuk memotong logam keras, feed untuk setiap diameter yang
diberikan harus dikurangi jika mengebor logam keras(Gambar 290).
|
Gambar
2.53.Efek
dari feed yang berlebihan |
Tanda-tanda feedyang berlebihan adalah:
§ Sisi potong yang pecah
§ Bagian pinggir chiselyang aus
§ Panas yang berlebihan pada drill
Dengan feed yang terlalu rendah maka drill
hanya mengikis, bukan memotong dan hal ini membuat drill bergetar
sehingga membuat cuttinglip menjadi tumpul (Gambar 291).
Cutting Fluid dan Pelumas
Bagian dari energi
yang disalurkanke drill diubah
menjadi panas, yang tercipta saat terpisahnya chip dari bidang yang dikerjakan dan saat terjadi gesekan drill dengan bidang yang dikerjakan.
Pelumasan diperlukan untuk mengurangi timbulnya gesekan panas. Pendinginan
diperlukan untuk mencegah agar suhu tidak berlebihan dalam drill dan bidang yang dikerjakan.
Cuttingfluiddiberikan untuk tujuan-tujuan berikut:
§ Untuk melumasi sehingga chip mudah keluar.
§ Untuk mendinginkan lip, chip dan material
yang sedang dibor
§ Untuk membersihkan chip dari lip, sehingga
mengurangi kemungkinan terjadinya penyumbatan pada flute
§ Memperhalus
lubang hasil pengeboran.
Prosedur
Pilot Hole
Pilot
hole sangat penting
saat mengebor lubang berukuran besar karena bagian chisel pada ujung web
lebih lebar yang menyebabkan drill
menyimpang dari lubang center.
Pilot
hole dapat dibuat
dengan menggunakan drill dengan
diameter kecil.
Ketika mengebor lubang besar, cara yang benar adalah
memberi tanda lubang seukuran diameter lubang yang diperlukan, dilanjutkan
dengan membuat lubang pada beberapa titik di sekeliling lingkaran lubang yang
akan dibor.
Apabila drill
tidak dapat mengebor dengan akurat, hal ini dapat dilihat sebelum pengeboran
berlanjut terlalu jauh dan dapat diperbaiki.
Mengebor Sesuai dengan Layout yang Akurat
1.
Cekam
material yang akan dibor di atas meja drill,
posisikan material tersebut dengan mendekatkan ujung drill berdiameter kecil (centre
drill) ke lubang yang sudah ditandai di tengah.
2.
Lubangilah
meterial dengan drill berdiameter
kecil (centredrill) sedikit masuk ke
benda kerja.
3.
Pasang
drill dengan ukuran yang benar pada chuck.
4.
Jalankan
drill machine, buat lubang hingga
kedalaman sekitar 1/2 atau 2/3 dari diameter drill.
5.
Hentikan
pengeboran, periksa posisi lubang yang harus berada tepat di tengah lingkaran
dan berukuran tidak lebih besar dari bagian dalam lingkaran pemandu (inner proof circle).
6.
Apabila
sudah benar, lanjutkan pengeboran.
7.
Apabila
belum benar, buatlah alur dengan round
nose atau diamond point chisel ke
arah dimana drill harus digerakkan.
8.
Hidupkan
kembali mesin, pengeboran harus
dilakukan dengan gerakan ditarik ke arah alur yang dangkal.
9.
Ulangi
langkah 7 dan 8 sampai lubang berada di tengah-tengah, lalu lakukan pengeboran
sesuai dengan kedalaman yang diinginkan.
Drawing Over Off Center Hole
|
Gambar 2.54. Drawing
Over Off Center Hole |
a. Saat
menandai lubang untuk pengeboran, lingkaran pemandu (proof circle) harus dibuat di tengah-tengah tanda lingkaran, untuk
pengecekan apakah pengeboran telah dilakukan dengan benar atau tidak.
Kehati-hatian saat mempersiapkan dan menggunakan drill yang telah ditajamkan dengan benar
akan mengurangi kecenderungan drill
menyimpang. Akan tetapi, bagian yang memiliki permukaan keras dan tidak
beraturan kadang-kadang menyebabkan lubang menyimpang dari bagian tengah.
b.
Lakukanlah
pengeboran hingga lubang tepat mencapai bagian dalam dari lingkaran pemandu.
Hentikan pengeboran dan bersihkan serpihan-serpihan. Apabila lubang tidak
berada di tengah-tengah (un concentric), berarti
pengeboran harus ditarik kembali ke bagian tengah. Periksalah terlebih dahulu
bahwa drill telah diasah dengan benar
dan disetel satu sumbu dengan titik yang akan dilubang.
c.
Gunakan
round nosechisel atau yang berbentuk diamond untuk membuat alur-alur (grooves) pada sisi lubang
yang akan menjadi panduan. Semakin ke tengah lubang maka semakin banyak
alur-alur yang diperlukan. Buatlah alur-alur ke tengah bagian yang rendah.
d.
Hidupkan
drill. Masukkan drill ke dalam lubang secara perlahan. Periksalah apakah alur-alur
sudah terpotong. Bila perlu, buat lebih banyak alur lagi dan ulangilah prosedur
ini.
e.
Periksalah
kembali saat mendekati lingkaran pemandu luar. Sebuah
alur cukup untuk menggeser lubang dalam jarak yang dekat.
f.
Periksalah
kembali sebelum drill memotong dengan
diameter penuh.
Memasang Material pada Mesin Vice
Material yang rata dapat dipasang pada mesin vice. Agar menghasilkan pekerjaan yang
akurat, pasanglah vice dengan bolt pada meja drill.
|
Gambar 2.55. Memasang
Vice pada Meja Drill |
§ Bersihkan bagian atas meja drill dan di sisi bawah vice
dengan brush.
§ Posisikan slot
penjepit vice sejajar dengan slot T pada meja.
§ Pasanglah T
bolt dengan washer dan nut. Gerakkan vice sehingga jaw berada
pada posisi yang benar. Kencangkan nut
dengan tangan.
§ Bukalah jaw
pada vice sesuai dengan lebar
material yang akan dibor. Posisikan kedua jaw
sejajar dengan ketinggian yang sama di antara kedua jaw pada vice.
§ Pastikan bahwa material yang akan dibor dalam
keadaan bersih dan tidak memiliki burr.
Tempatkan material yang akan dibor sejajar dan kencangkan jaw secara perlahan-lahan.
|
Gambar 2.56. Memasang Vice pada Meja Drill |
§ Dekatkan ujung drill
pada permukaan benda kerja. Gerakkan vice dan benda
kerja sampai berada di tengah. Gunakan wrench untuk mengencangkan nut pada T bolt.
§ Pastikan bahwa jaw
aman dari drill ketika dalam proses
pengeboran. Apabila benda kerja yang dibor kemungkinan akan melenting, pastikan kedua jaw tidak terlalu lebar.
§ Pukullah material dengan soft tiphammer untuk menempatkannya pada posisi yang benar di
antara jaw (Gambar 294).
§ Jepitkan vicejaw
pada material yang akan dibor dengan mendorong handle removablevice dan sedikit dipukul menggunakan telapak tangan
saja.
§ Pastikan bahwa benda kerja masih berada di tengah.
Pastikan bahwa paralel blok tidak
bisa bergerak.
2.1
Rangkuman
Ada
beberapa jenis Power Tool yang digunakan di industri:
a. Drill machine 10. portable pneumatic drill
b. Grinding machine
c. Kunci Pneumatic
d. Bor portable (double insulated)
e. Pneumatic
Hammer
f.
Portable angle
grinder
g. Cutting off grinder
h. Gergaji jig listrik
Mesin Bor (Drilling)
Alat yang digunakan untuk mengebor/membuat lubang pada benda
kerja seperti plat aluminium, besi dll. Untuk mengebor biasanya digunakan alat
bantu tangan untuk member tekanan bor. Pada
saat mengebor siswa
diwajibkan menggunakan kacamata pelindung.
Bor listrik portable atau
disebut juga bor tangan memiliki spesifikasi berdasarkan ukuran chuck, ukuran motor (hp), dan kecepatan (rpm). Portable drillumumnya
berbentuk pistol besar, dengan drillcover terbuat dari plastik atau logam.
Alat
Bor Pneumatic Portable (portable pneumatic drill). Dioperasikan dengan
menggunakan compressed air. Tipe bor ini digunakan untuk pengerjaan
pesawat udara, automotive dan industri fabrikasi lembaran logam.
Fungsi dari drill
bit ini adalah untuk membuat lubang bulat dalam
material, yang kerasnya bisa sama dengan mata
bor. Penggunaan mata bor khusus
untuk membuat lubang. Mata bor tidak
boleh digunakan sebagai chisel,
tapperatau prier.
Mata bor yang terbuat dari
baja karbon digunakan untuk kayu dan logam lunak. Mata bor HSS digunakan pada logam lunak dan baja lunak. Mata bor dengan ujung carbide atau tungstencarbide digunakan untuk memotong beton dan logam-logam
keras.
Portable powergrindertersedia
dalam berbagai bentuk dan ukuran. Ada lightweightgrinder,
conewheelgrinder, horizontal grinder dan surface grinder.
Portable impactwrenchdigunakan untuk memengendorkan baut/mur dengan sangat
cepat, sedangkan yang berukuran besar digunakan juga untuk mengendorkan
baut/mur yang sangat kencang.
Penanganan
dan Pemeliharaan
Portable
Power Tools
1) Jangan mengoperasikan di atas beban maksimal
(overload)
2)
Bersihkan dan
periksa peralatan secara berkala
3)
Periksa penyumbatan
lobang ventilasi
4)
Ganti atau perbaiki
tempat alat (casing) yang sudah rusak atau pecah.
5)
Jangan menggunakan
power tool dengan kabel power suplai yang rusak.
6)
Beri tanda/label
pada peralatan yang rusak
7)
Beri pelumasan pada
power tool
BAB III WORKSHOP EQUIPMENT
Mengidentifikasi Jenis-Jenis Car
Lift
Dalam
perbaikan kendaraan baik kerusakan ringan maupun kerusakan berat, sering
diperlukan peralatan hidrolik untuk memperbaiki kerusakan tersebut. Peralatan
hidrolik yang sering digunakan salah satunya adalah alat pengangkat mobil (car
lift).
Car
lift merupakan
alat pengangkat kendaraan secara keseluruhan, sedangkan dongkrak hanya
mengangkat bagian tertentu saja. Dengan car lift memberikan keleluasaan yang
lebih besar kepada mekanik bengkel untuk bergerak secara leluasa di bawah
kendaraan dalam memperbaiki hampir seluruh komponen yang ada di bawah
kendaraan, karena mekanik dapat berdiri dan berjalan di bawah kendaraan
sehingga perbaikkan lebih mudah dilakukan .Car lift pada
umumnya hanya digunakan oleh bengkel-bengkel besar, karena di samping
harganya cukup mahal juga membutuhkan tempat yang cukup luas. Jika ditinjau dari
media penggeraknya car lift dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu;
a) penggerak mekanik (poros berulir),
b) penggerak hidrolik
c) dan penggerak pneumatic
,Sedangkan jika
tinjau dari bentuknya car lift terdiri dari beberapa jenis, yaitu ;
a) single post car lift
b) Two post
car lift
c) four post car lift.
i.
Tipe
Single Post Car Lift
|
Gambar 3.1. Single Post Car Lift |
Single
post artinya hanya menggunakan satu tiang (kaki). Pada car lift tipe single
post terdapat empat lengan penyangga yang terletak di ujung carlift dan
dapat diatur sedemikian rupa, panjang-pendeknya serta arah lengannya, untuk
menyesuaikan bidang tumpuan pada mobil sehingga mobil dapat terangkat dengan
aman.
Jenis
ini banyak digunakan untuk pencucian
kendaraan, karena dapat menjangkau beberapa bagian mesin dengan leluasa. Namun
untuk perbaikan engine ataupun chasis tidak digunakan karena hanya menggunakan
satu penyangga sehingga ketahanan terhadap goncangan akibat aktifitas perbaikan
kurang baik. Apabila bekerja di bawah car lift jenis ini, perlu
hati-hati ketika dibawah kendaraan jangan membuat mobil tergoncang.
Penempatan
kendaraan pada penyagga harus benar-benar ditengah dan seimbang, dan dilakukan
oleh orang yang sudah terlatih, karena hanya menggunakan satu tiang maka
ketidakseimbangan dapat mengakibatkan terjatuhnya kendaraan dari car lift.
ii.
Tipe
Two Post Car Lift
|
Gambar 3.2. Two Post Car Lift |
Two
post artinya bahwa carlift tersebut memiliki dua tiang (kaki). Car lift jenis two
post juga memiliki landasan
penyangga kendaraan yang dapat diatur untuk menyesuaikan dengan bodi/ rangka
kendaraan. Car lift tipe ini cocok untuk perbaikan (servis) engine maupun
chasis seperti rem, suspense, ball joint, tune up dan lain-lain.
Sama
halnya dengan jenis single post maka jenis ini penyangganya dapat diatur
panjang pendeknya untuk mempermudah menjangkau dudukan pada mobil, akan tetapi
hal ini dapat menyebabkan tidak seimbang. Saat penempatan mobil usahakan pada
posisi tengah dan panjang penyangga yang seimbang.
iii.
Tipe
Four Post Car Lift
|
Gambar 3.3. Four Post Car Lift |
Four
post berarti memiliki empat tiang (kaki). Tipe four post car lift, memiliki
tingkat keamanan yang paling baik karena mobil benar-benar berada di atas car
lift dengan keempat rodanya menapak secara baik. Akan tetapi tidak cocok untuk
perbaikan engine maupun chasis seperti rem, suspense, ball joint dan lain-lain. Jenis ini paling banyak untuk
pekerjaan spooring, walaupun dapat juga digunakan untuk perbaikan engine yang
tidak perlu melepas roda.
|
Gambar 3.4. Scissor car lift |
Jenis car lift yang
fungsinya sama dengan four post adalah jenis scissor car lift dan double
scissor car lift. Jenis ini walaupun konstruksinya berbeda namun jumlah tumpuan
tiangnya (kaki) adalah sama dengan four post, sehingga dalam pengelompokannya
tergolong jenis four post.
|
Gambar 3.5. Double scissor car lift |
Keamanan Pengoperasian Car Lift
Ketika
mengoperasikan car lift dilarang ada penumpang atau ada orang di dalam
kendaraan. Pintu kendaraanpun juga harus tertutup rapat atau lebih aman
terkunci.
Pastikan
car lift memiliki pengunci dan berfungsi dengan baik. Pengunci perfungsi
untuk mengamankan agar car lift tidak turun secara tiba-tiba apabila terjadi
kebocoran hidraulik atau kegagalan lain. Apabila dilengkapi dengan pengaman
tambahan maka gunakan sebagai pengaman ketika sedang dioperasikan. Apabila
peralatan tidak bisa berfungsi dengan sempurna, maka alat tersebut jangan
digunakan. Lakukan terlebih dahulu perbaikan, termasuk jika alat sudah tidak
bisa bekerja cepat seperti biasanya, mungkin minyak pelumas perlu dicek, atau
terdapat kebocoran pada sistem.
Cara Menggunakan Car Lift
Bentuk
konstruksi car lift yang digerakkan secara mekanik maupun hidrolik,
hampir tidak dapat dibedakan, termasuk cara menggunakannya pun hampir sama.
Dengan demikian, jika sudah bisa menggunakan car lift penggerak mekanik
maka otomatis akan dapat menggunakan penggerak hidrolik. Cara menggunakannya
adalah sebagai berikut :
Pindahkan
kendaraan ke area car lift, dan
atur posisi lengan penyangga pada tempat yang aman untuk diangkat, hinga kendaran dapat diangkat dengan
aman. Faktor keamanan yang harus diperhatikan adalah :
1)
Daya
angkat car lift atau SWL
(safe working load) harus diatas berat kendaraan
2)
Posisi
kendaraan pada car lift harus
seimbang dan tepat pada dudukan yang aman, untuk menghindari kendaran
terguling.
3)
Disekitar
car lift harus bebas dari
barang-barang yang mungkin mengganggu pada saat kendaraan diangkat.
4)
Tekan
tombol motor listrik hingga kendaraan terangkat setinggi yang diinginkan. Untuk
car lift yang menggunakan lengan pengangkat, sebelum mobil terangkat,
periksa dahulu lengan pengangkat apakah sudah tepat pada dudukan yang diharapkan
dan terhindar dari komponen-komponen yang mungkin rusak.
5)
Jika
car lift dilengkapi dengan alat
pengaman (umumnya penggerak hidrolik) maka pasanglah alat pengaman tersebut
untuk mencegah kerusakan pada sistem hidrolik car lift dan sekaligus
mencegah car lift turun secara
tiba-tiba.
Perawatan
Car Lift
1)
Lumasilah
secara rutin bagian-bagian mekanik yang bergesekan yaitu tiang penyangga untuk
penggerak hidrolik dan poros berulir pengerak mekanik.
2)
Tambahkan
oli hidrolik pada car lift, jika oli berkurang pada tabung oli
3)
Periksa
secara rutin kebocoran oli pada seluruh komponen system hidrolik.
Dongkrak (Jack)
Tujuan
mendongkrak mobil umumnya adalah untuk mengganti ban, namun tujuan lain seperti
melakukan inspeksi atau perbaikan sistem pengereman juga merupakan salah satu
aktivitas yang membutuhkan dongkrak sebagai sarana pendukung.
Walaupun
mengoprasikan sebuah dongkrak terkesan sederhana, tetapi ada beberapa prosedur
yang perlu diketahui agar pekerjaan yang dilakukan dengan menggunakan alat
tersebut tidak berujung pada bencana. Berikut ini adalah prosedur menggunakan
dongkrak mobil dengan aman dan efektif :
1)
Pastikan bahwa Safe Working Load (SWL) dongkrak lebih besar
dari beban
2)
Parkirlah mobil diatas
permukaan yang rata agar titik tumpu mobil pada dongkrak tidak bergeser.
3)
Pastikan agar mobil tidak
dapat bergerak maju atau mundur, oleh karena itu lakukan dengan mengganjal ban.
4)
Gunakan dongkrak hanya untuk
mengangkat mobil, bukan sebagai penopang untuk mempertahankan agar mobil tetap
berada dalam kondisi terangkat, selama proses perbaikan, kecuali hanya ganti
ban.
5)
Lihat buku manual untuk
posisi titik tumpu dongkrak terbaik pada mobil. Langkah ini penting agar
terhindar dari slip ketika mendongkrak.
Umumnya, titik terbaik untuk mendongkrak terdapat di antara batang gardan dekat
suspensi, atau pada bagian bawah bodi yang menjadi rangka utama.
6)
Gunkan Jack Stand jika harus
melakukan pekerjaan dikolong mobil. Mengandalakan dongkrak sebagai penopang
sangat berbahaya dan dapat merenggut nyawa, karena dongkrak dirancang dengan
tujuan utama untuk mengangkat beban, bukan untuk menopangnya dalam jangka waktu
yang lama.
7)
Jangan pernah menggunakan
Jack Stand tanpa mengganjal roda terlebih dahulu, karena mobil dapat
menggelinding dan terlepas dari Jack Stand yang menopangnya. Gunakan potongan
balok untuk mengganjal bagian ujung roda yang tidak ditopang Jack Stand.
8)
Setelah pekerjaan selesai,
turunkan kembali posisi dongkrak secara perlahan. Jika menggunakan Jack Stand,
maka tambahkan ketinggian posisi mobil dengan dongkrak untuk dapat mengeluarkan
Jack Stand dari kolong mobil, baru kemudian turunkan posisi dongkrak secara
perlahan.
9)
Sebelum dan sesudah
melakukan kegiatan yang berkaitan dengan dongkrak, pastikan selalu bahwa
dongkrak berada dalam kondisi semestinya dan dapat berfungsi dengan baik
|
Gambar 3.6. Dongkrak (Jack) |
Macam-macam dongkrak
:
|
Gambar 3.7. Dongkrak
Buaya (Crocodile jack) |
|
1.
Crocodile jack
/ dongkrak buaya paling banyak digunakan di
bengkel-bengkel ataupun digarasi kendaraan sekarang ada yang ukuran kecil
sehingga dapat di bawa di mobil. Keuntungan pemakaian crocodile jack
dibandingkan yang lainnya adalah lebih mudah digunakan karena gampang
menggesernya ke arah posisi yang diinginkan, di samping itu, waktu yang
dibutuhkan untuk mengangkat kendaraan lebih cepat dan aman.
|
Di dalam rumah yang dibuat dari baja tuang dapat berjalan
dan berputar di atas empat roda, terdapat sebuah pompa minyak yang toraknya digerakkan
oleh tuas panjang. Tuas tersebut dapat juga dipakai untuk mendorong atau
menarik dongkrak.Perbandingan lengan-lengan batang pengangkat kira-kira
20:1Disekeliling rumah dan diatas pompa diisi dengan minyak encer (SAE-10).
|
Gambar 3.8.Dongkrak Botol (Bottle jack) |
|
2.
Bottle jack
/ dongkrak botol, dongkrak ini disebut bottle jack
karena bentuknya seperti botol. Fungsi bottle jack sama seperti
crocodile jack, yaitu untuk mengangkat kendaraan pada ketinggian tertentu
untuk dapat melakukan perbaikan pada bagian bawah kendaraan. Perbedaannya
adalah penggunaan bottle jack dapat dimasukkan ke dalam kendaraan
sebagai perlengkapan utama kendaraan yang mutlak dibutuhkan untuk mengganti
roda (ban) sewaktu ban kempis/ bocor.Untuk mendongkrak sebuah kendaraan,
dongkrak harus diletakkan tegak lurus pada torak pengangkatnya supaya tidak
menjadi bengkok.
|
Jangan
sekali-kali bekerja di bawah kendaraan yang hanya ditopang dengan
dongkrak saja. Topanglah kendaraan tersebut dengan stand (penopang)
Sebelum mengoperasikan dongkrak Anda
harus mengecek hal-hal sebagai berikut:
·
Periksalah sistem hidrolik,
pastikan tidak ada kebocoran cairan.
·
Apakah dongkrak tersebut
mampu mengangkat beban yang diinginkan.
·
Sadelnya berputar dengan
bebas, dan bertahan pada posisinya pada waktu mendongkrak
Apabila
dalam pemeriksaan tersebut ada masalah/ kerusakan, segera lakukan servis/
perbaikan sesuai SOP (Standard Operational Prosedurs)
Pemeliharaan :
Jagalah
kebersihan dongkrak, periksalah bila terdapat kebocoran cairan, berikan cairan
hidrolik sampai batas atas bila diperlukan. Teteskan sedikit oli pada roda
troli.
Dalam
penggunaan dongkrak, jangan menahan beban terlalu lama. Gunakanlah jack
stand sebagai pengganti dongkrak
Simpanlah
dongkrak pada lokasi yang aman di lantai bengkel
Pelajarilah
buku manual servis, sebelum menggunakan
Penopang (Jackstand)
|
Gambar 3.10. Jack Stand |
Jack
stand adalah penopang vertikal yang kuat, yang dapat disetel sesuai dengan
ketinggian yang berbeda-beda. Ada dua komponen utama dari jack stand. Komponen pertama adalah assembly bagian bawah (base).
Base digunakan sebagai penopang yang kuat yang ditempatkan di tanah atau lantai
workshop. Komponen kedua adalah
penopang vertikal lurus
(tube).
Tube ditahan secara vertikal dan pada ketinggian khusus oleh base. Pada bagian
atas
tube dapat ditambahkan sebuah
fixture (sadel) untuk memberikan kontak yang lebih baik di antara tube dan
kendaraan.
Kapasitas maksimum akan berkisar hingga 18 ton. Kapasitas
maksimum untuk jack stand tertentu
dapat ditemukan pada jack stand base. Setiap
dongkrak hidraulik memiliki kapasitas maksimum yang telah ditentukan. Jangan
menggunakan dongkrak hidraulik untuk mengangkat beban melebihi kapasitas
maksimum dongkrak tersebut.
Jangan pernah bekerja di bawah beban yang ditahan oleh
dongkrak hidraulik. Gunakan jack stand atau
penahan balok kayu untuk menahan beban saat sedang bekerja. Alat ini digunakan
sebagai penopang untuk beban berat. Aplikasi yang lazim digunakan adalah untuk
menahan kendaraan setelah dongkrak digunakan untuk mengangkatnya. Sebuah kendaraan
yang ditahan pada jack stand memiliki
komponen-komponen kerangka penopang, ban dan banyak komponen lainnya yang siap
dilepaskan dan dipasang. Dalam aplikasi normal, dongkrak digunakan untuk
mengangkat kendaraan. Jack stand kemudian
ditempatkan pada posisinya di bawah badan kendaraan.
Petugas
service akan
mengangkat
jack stand tube pada
posisi sedekat mungkin dengan bagian bawah badan kendaraan.
Lock pin assembly kemudian menahan
tube pada posisi tersebut pada
jack stand base. Dongkrak kemudian
diturunkan sampai kendaraan ditahan oleh
jack
stand. Kendaraan sekarang siap untuk dikerjakan.
Stand, Collar dan Silinder Hidraulik dapat digunakan untuk
mengangkat maupun menahan kendaraan.
|
Gambar 3.11. Cara Kerja Jack Stand |
Jangan sekali-sekali bekerja di bawah beban yang hanya ditahan
oleh dongkrak. Tempatkan jack stand di
bawah beban dan turunkan beban sampai semua bobotnya tertahan oleh jack stand. Pastikan bahwa beban ditahan
dengan kuat pada jack stand tube atau
saddle. Semua fitur pengunci (lock ficture) harus berada dalam
posisinya pada jack stand sebelum
beban diletakkan di atasnya.
Perawatan
Pastikan jack stand selalu dalam keadaan bersih.
Bersihkan kotoran dan oli. Periksa semua komponen jack stand secara teratur untuk memastikan bahwa komponen-komponen
tersebut berada dalam kondisi baik. Jangan menggunakan jack stand yang sudah retak atau komponen-komponen yang sudah
rusak.
Jack stand dan lift stand dirancang untuk menggabungkan fungsi sebuah
dongkrak (alat pengangkat) dan stand (alat
penopang).
Saat ini Caterpillar menggunakan istilah Lift Stand untuk menggambarkan kisaran jack stand yang ada sekarang, bukan dengan istilah yang digunakan
sebelumnya yaitu “Jack Stand.”
Pengangkatan dilakukan dengan memberikan tekanan pada spring return hydraulic cylinder yang
berfungsi sendiri.
Sebuah perangkat pengunci yang terdiri dari ring berulir pada tabung silinder
berulir (threaded cylindrical tube) di
dalam case pada Caterpillar Lift Stand yang digunakan saat ini atau pin tunggal atau ganda melalui tube atau column extension pada Jack
Stand digunakan untuk menopang beban (misalnya mesin) setelah dinaikkan
pada posisi yang diingnkan.
Hydraulic Press
|
Gambar 3.12. Hydraulic Press |
Hydraulicpress
terdiri dari channelbeam baja. Dua channelbeam vertikal dihubungkan di
bagian atas dengan dua channelbeam
horizontal. Channelbeam bagian atas
menahan press bar yang ditahan secara
hydraulic. Dua channelbeam horizontal lagi digunakan sebagai support di bawah hydraulicpressbar.
Bagian ujung support
ini ditahan oleh dua channelbeam
vertikal dengan lockpin. Support horizontal bagian bawah dapat
digerakkan ke atas dan ke bawah dan ditahan pada posisi yang berbeda dengan lockpin. Sebuah lever pada sisi hydraulicpress
digunakan untuk menggerakkan support
horizontal ke atas dan ke bawah.
Ada juga shank
baja tempaan untuk digunakan sebagai support
material, pada saat material tersebut dikerjakan pada hydraulicpress. Hydraulicpress
bar adalah cylinder hydraulic. Cylinder hydraulic ini dapat digerakkan
secara horizontal ke posisi mana pun di antara dua channelbeam vertikal.
Tool ini digunakan
untuk mendorong suatu part ke dalam
atau keluar dari part kedua yang
telah terpasang dengan kuat. Hydraulicpress
digunakan dengan jenis aplikasi yang sama dengan arbour press. Perbedaan utamanya adalah bahwa lebih banyak tenaga
dapat digunakan pada hydraulicpress.
Gerakan oli ke cylinder
hydraulic disebabkan oleh sebuah pump.
Pump digerakkan oleh tangan, electric motor, atau udara bertekanan.
Perlengkapan khusus dapat dipasang pada press
bar untuk membantu dalam pekerjaan khusus. Gerakan horizontal cylinder hydraulic memungkinkan operator melakukan pelurusan (alignment) akhir dengan mudah pada press bar dan material yang akan
dikerjakan.
Keselamatan
Jaga tangan agar tetap jauh dari press bar selama hydraulic
press itu dioperasikan. Jaga semua peralatan peringatan safety pada posisinya. Hati-hati, jangan
biarkan part terlepas dan mengenai operator saat tertekan keluar oleh hydraulicpress. Pastikan operator mempunyai pelindung jika bahan
yang dikerjakan pada hydraulicpress
dapat patah. Material harus ditahan dengan kuat pada penyangga datar sebelumpress
bar diturunkan.
Periksa lockpin
dan lubang-lubang apakah ada yang rusak dan aus sebelum hydraulicpress digunakan. Jangan membiarkan part terjatuh ke lantai ketika komponen didorong oleh hydraulicpress. Ikutilah prosedur
keselamatan untuk sistem hydraulic.
Perawatan
Jagalah kebersihan hydraulicpress dari kotoran dan oli. Ikutilah petunjuk perawatan
untuk hydraulicpress yang digunakan.
Penyetel Lampu Kepala
(Headlamps Adjustment)
Alat
ini digunakan untuk menyetel dan memeriksa lampu kepala. Pemeriksaan meliputi
titik jatuh cahaya dan tingkat pencahayaan. Lampu Kepala (headlamp) sangat penting sekali untuk
keamanan dan kenyamanan berkendara. Terkadang ketinggian sinar dari head lamp
tidak tepat. Settingan headlamp yang terlalu tinggi dapat mengganggu dan bahkan
membahayakan pengendara lain. Sedangkan bila settingan headlamp terlalu rendah
malah justru mengganggu penglihatan sopir.
Engine Stand
|
Gambar
3.20. Small Engine Stand |
enginestand
hanya mempunyai satu vertical support
dan digunakan untuk engine empat atau
enam cylinder. Pada satu ujung adapter tube terdapat handle untuk memutar adapter tube. Selain itu terdapat sebuah
lockpin untuk menahan adapter tube pada posisinya.
Ujung
lainnya dari adapter tube memiliki
plat rata yang merupakan tempat engine
ditahan dengan bolt. Plat adapter harus digunakan di antara engine dan enginestand. Support
vertikal ditahan dengan dua boxsectionbeam
horisontal. Beam ini dilengkapi
dengan tiga roda. Satu roda dapat ditarik untuk memastikan agar enginestand tidak bergerak saat
digunakan.
Tool
ini digunakan sebagai support untuk engine dengan empat atau enam cylinder saat engine dalam proses rebuild.
Engine dapat dibersihkan, dibongkar
dan dipasang sambil ditahan oleh enginestand.
Plat adapter harus dikencangkan
dengan bolt pada engine. Plat adapter kemudian
dikencangkan dengan bolt pada enginestand. Saat berada di atas enginestand, engine dapat diputar dan ditahan dalam delapan posisi.
Keselamatan
Pastikan
bahwa plat adapter terpasang kuat
pada engine dengan empat buah bolt. Jangan menggunakan bolt yang sudah rusak. Adapter
tube harus dipasang sedekat
mungkin dengan titik berat engine
untuk meminimalkan pemindahan berat keseimbangan saat engine diputar.
Perawatan
Jagalah
kebersihan enginestand dari kotoran
dan oli. Periksalah adaptortube dan adapter
plate, gantilah apabila sudah retak atau aus.
Grease Gun
|
Gambar 3.21. Grease Gun |
Grease gunterdiri dari tabung berukuran panjang 300 mm dan
diameter 62 mm dengan flexible nozzleserta handle berukuran 300 mm yang menggerakkan pump assembly. Flexible nozzleterdiri dari
selang karet berukuran 200 mm dengan fitting
pada bagian ujung dan dihubungkan ke pipa baja berdiameter kecil 100 mm yang
memanjang dari bagian head gun. Grease cartridgeberdiameter 57 mm dengan panjang 9
inchi dan dimasukkan ke dalam tabung.Grease gun
digunakan untuk perawatan pada semua
model mesin dan workshoptool.
Pompa Pengisi Grease (Grease Gun Filler pump)
Alat ini digunakan untuk mengisikan grease ke
ball joint, tie rod dan komponen lain yang menggunakan pelumas grease dan
dilengkapi nipel.
|
Gambar 3.22. Pompa Pengisi Grease (Grease Gun Filler pump) |
|
Gambar 3.23. Penampung Oli (Oil-Collecting) |
BAB IV SPECIAL
SERVICE TOOLS (ALAT-ALAT KHUSUS)
Materi Pembelajaran
Special Service
Tools dan Penerapannya
I Pendahuluan
Pemilihan
alat dalam servis kendaraan sebaiknya disesuaikan dengan tingkat kesulitan
kerja. Seorang mekanik akan
menggunakan alat-alat tangan (basic hand
tools) pada pekerjaan yang relatif mudah dikerjakan, sedangkan menghadapi
pekerjaan yang sukar, mekanik dapat menggunakan alat-alat khusus yang disebut special service tool (SST). Dengan
menggunakan SST, pekerjaan servis kendaraan di bengkel dapat diselesaikan
dengan cepat, tepat, dan efisieen tanpa merusak bagian-bagian yang dikerjakan.
Pemilihan SST dalam kerja servis kendaraan di bengkel sagat ditentukan oleh
jenis kendaraan dan model serta spesifikasi kendaraannya. Jenis pekerjaan yang
dimaksudkan adalah pekerjaan pembongkaran, pekerjaan perakitan, penyetelan, dan
sebagainya.
Alat pembongkar (remover) adalah alat khusus (SST) yang
dipakai untuk melepas atau membongkar komponen seperti bearing, sil oli (oil
seal), bushing, dan sebagainya. Contoh SST pembongkar adalah bearing remover,
puller, bearing separator, dan sebagainya. Sedangkan replacer adalah alat yang
dipakai untuk memasang atau mengganti. Kedua kategori alat tersebut dalam
penggunaannya harus disesuaikan dengan ukuran bagian yang akan dikerjakan.
A. Deskripsi
Pada Bab IV ini dipelajari tentang peralatan-peralatan
khusus atau special service tools. Alat-alat
khusus dimaksud adalah untuk pembongkaran maupun pemasangan komponen-komponen
otomotif yang tidak dapat dilakukan dengan kunci-kunci biasa.
B. Prasyarat
Untuk dapat
mempelajari bab ini siswa harus sudah menyelesaikan bab-bab sebelumnya dalam
buku ini.
C. PetunjukPenggunaan
Untuk memperoleh
hasil belajar secara maksimal, dalam menggunakan modul ini maka langkah-langkah
yang perlu dilaksanakan antara lain :
a.
Bacalah
dan pahami dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada masing-masing
kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, peserta diklat dapat
bertanya pada guru.
b.
Untuk
kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal
berikut ini :
1)
Perhatikan
petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang berlaku.
2)
Pahami
setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan baik.
3)
Sebelum
melaksanakan praktikum, identifikasi (tentukan) peralatan dan bahan yang
diperlukan dengan cermat.
4)
Gunakan
alat sesuai prosedur pemakaian yang benar.
5)
Untuk
melakukan kegiatan praktikum yang belum jelas, harus meminta ijin guru.
6)
Setelah
selesai, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
7)
Jika
belum menguasai level materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar
sebelumnya atau bertanyalah kepada guru.
D. Tujuan Akhir
1. Siswa memahami pengertian special service tool
yang digunakan di bengkel otomotif
2. Siswa memahami perbedaan special service tools
dengan peralatan biasa
3. Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis special
service tool beserta fungsinya
4. Siswa dapat mendemonstrasikan penggunaan
special service tools sesuai jenisnya
5. Siswa mampu
menerapkan K3 dalam menggunakan sepecial service tools
.
E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
3.4 Mengidentifikasi
jenis-jenis special service tools sesuai fungsinya
4.4 Menggunakan special service tools sesuai
prosedur
F. Cek Kemampuan Awal
Guru meminta
penjelasan siswa tentang pengertian SST.
Guru menunjukkan
beberapa gambar-gambar SST yang digunakan di bengkel otomotif, siswa menyebutkan
nama peralatan dan fungsinya.
Pembelajaran : Special Service Tools dan Penerapannya
A. Deskripsi
Pada Bab IV ini dipelajari tentang peralatan-peralatan
khusus atau special service tools. Alat-alat
khusus dimaksud adalah untuk pembongkaran maupun pemasangan komponen-komponen
otomotif yang tidak dapat dilakukan dengan kunci-kunci biasa. Jenis pekerjaan yang dapat dilakukan dengan special
service tools adalah pekerjaan pembongkaran, pekerjaan perakitan, penyetelan,
dan sebagainya.
B. Kegiatan Belajar
a. Tujuan Pembelajaran
1) Siswa memahami pengertian special service tool
yang digunakan di bengkel otomotif
2) Siswa memahami perbedaan special service tools
dengan peralatan biasa
3) Siswa dapat menjelaskan jenis-jenis special
service tool beserta fungsinya
4) Siswa dapat mendemonstrasikan penggunaan
special service tools sesuai jenisnya
5) Siswa mampu
menerapkan K3 dalam menggunakan sepecial service tools
C. Uraian Materi
Alat-alat
khusus
Pemilihan alat dalam servis kendaraan
sebaiknya disesuaikan dengan tingkat kesulitan kerja. Seorang mekanik akan menggunakan alat-alat tangan (basic hand tools) pada pekerjaan
yang relatif mudah dikerjakan, sedangkan menghadapi pekerjaan yang sukar,
mekanik dapat menggunakan alat-alat khusus yang disebut special service tool (SST). Dengan menggunakan SST, pekerjaan
servis kendaraan di bengkel dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, dan
efisieen tanpa merusak bagian-bagian yang dikerjakan. Pemilihan SST dalam kerja
servis kendaraan di bengkel sagat ditentukan oleh jenis kendaraan dan model
serta spesifikasi kendaraannya. Jenis pekerjaan yang dimaksudkan adalah pekerjaan
pembongkaran, pekerjaan perakitan, penyetelan, dan sebagainya.
Alat
Pembongkar
Alat pembongkar
(remover) adalah alat khusus (SST) yang dipakai untuk melepas atau membongkar
komponen seperti bearing, sil oli (oil seal), bushing, dan sebagainya. Contoh
SST pembongkar adalah bearing remover, puller, bearing separator, dan
sebagainya. Sedangkan replacer adalah alat yang dipakai untuk memasang atau
mengganti. Kedua kategori alat tersebut dalam penggunaannya harus disesuaikan
dengan ukuran bagian yang akan dikerjakan.
Bearing pullerattachment
Bearing Splitter adalah
puller khusus yang didesain untuk melepas bantalan yang berada pada posisi
tidak dapat dijangkau oleh kaki puler biasa. Bantalan ini dapat dilepas dengan
cara bearing spliter dipasang sedemikian rupa hingga memisahkan bantalan ini.
Keraskan baut pengikat bearing spliter hingga mendesak bantalan lepas dari
tempatnya.
Bearing
pullerattachment terdiri dari dua bagian, yang dihubungkan oleh dua bolt. Kedua bagian ini memiliki
bentuk setengah lingkaran dengan bagian tengahnya dibuat lebih tipis. Bagian
pinggir yang tipis ini dipasang di bawah bearing
dan diatur peletakannya oleh dua bolt.
Setiap bagian memiliki lubang yang digunakan untuk memasang pushpuller.
Attachment juga memiliki groove
di dalamnya sehingga puller
dengan dua jawdapat dihubungkan. Bearing pullerattachment memiliki banyak ukuran sesuai dengan diameter bearing terbesar, yang dapat dilepaskan dengan aman.
Bearing pullerattachment digunakan untuk melepaskan bearing, yang telah ditekan masuk di dalam shaft. Attachment ini harus digunakan dengan sejumlah puller lainnya, baik puller dengan dua atau tiga jawatau dengan pushpuller.
Bearing pullerattachment ditempatkan
pada posisinya di bawah bearing dan diatur agar dapat terpasang dengan
pas. Puller dengan dua atau tiga jawkemudian dihubungkan untuk
menarik bearing dari shaft.
Apabila pushpuller digunakan, pasanglah armdari pushpuller
pada bearing pullerattachment sebelum dihubungkan ke cross blockpada
pushpuller. Untuk semua
aplikasi puller, selalu
gunakan safety glass. Pastikan untuk
menggunakan bearing pullerattachment dengan diameter yang cukup untuk bearing.
Bentangan
(spread)puller
harus disetel sehingga armberada pada posisi tegak lurus
dengan part yang akan ditarik.
Pastikan bahwa bagian ujung armdipasang dengan aman pada bearing
pullerattachment. Untuk pushpuller, diameter puller shaftminimal
setengah dari diameter shaftyang akan ditarik. Pastikan bahwa bolt yang digunakan untuk pengaturan
telah mengencangkan attachment pada bearing sebelum menariknya.
Perawatan
Jagalah
kebersihan attachment dari
kotoran dan oli. Periksa apakah ada bagian pinggir permukaan dalam yang aus.
Setelah selesai melakukan pemeriksaan pada tool, simpanlah di tempat
penyimpanan yang aman.
|
Gambar 4.1. Bearing puller attachment |
Puler
Perapat Oli (Oil Seal Puller)
Puller jenis ini berfungsi melepas perapat oli pada
transmisi, poros belakang (pada kendaraan roda empat) dsb. Kaki (jaw) puller
jenis ini dibuat dengan bentuk khusus untuk dapat menegeluarkan perapat oli (oil seal)yang dipasangkan.Puller dimasukkan pada tempat pemasangan perapat oli,
atau kaki (jaw) puller pada posisi
yang benar, kemudian lepas perapat oli.
|
Gambar 4.2. Puler Perapat
Oli (Oil Seal Puller)
|
Puller Bantalan Pilot (Bearing Cup Puller)
Bearing cuppulleratau disebut juga
pilot bearing puller digunakan untuk menaribearing dari bagian tengah
bearing atau bearing yang terpasang pada lubang/silinder.
Bearing cuppuller mirip
dengan puller dua jaw namun jaw pada bearing cuppuller ditahan
oleh adjusting screw. Jaw menahan di dua tempat. Jaw dari bearing cuppuller dapat
bergerak ke luar dan ke dalam sepanjang rod.
Jaw dihubungkan melalui celah pada brace ke bawah ujung jaw. Brace
/ cross block, adalah sebuah
balok logam dengan dua celah untuk tempat jaw.
Forcing scew menembus bagian tengah cross block.
Lubang
pengatur untuk boltjaw memberikan
tiga posisi pengaturan yang berbeda. Jangkauan puller dapat diubah apabila menggunakan ukuran jaw yang berbeda. Bearing
cuppuller digunakan untuk melepaskan part
dari lubang dan di tempat dengan ruang terbatas dimana puller lain tidak dapat digunakan. Bearing cuppuller melepaskan part,
yang telah ditekan dalam posisinya.
Puller
dipasang setelah jawdiatur sesuai dengan part. Adjusting screw diputar untuk menahan jawdi tempatnya dan step
plateatau centring platedigunakan sebagai permukaan kontak untuk forcingscrew. Putarlah forcingscrewsampai
permukaan jawyang dicengkeram terpasang kuat pada part. Pasang wrenchpada driveunitdan putarlah clockwise. Saat forcingscrewdiputar,
bearing cuppuller akan menarik bearing atau part.
Untuk
semua aplikasi puller, gunakan
selalu safety glass. Pastikan untuk
menggunakan puller dengan jangkauan dan bentangan yang benar. Bentangan
yang terlalu kecil dapat menyebabkan jawterlepas dari komponen dan
menyebabkan kerusakan pada tool atau
komponen atau bahkan menimbulkan kemungkinan terjadinya cidera terhadap operator. Bentangan harus sama atau
lebih besar dibandingkan dengan ukuran part
yang akan ditarik. Jangkauan harus diatur sehingga jawdapat mencengkeram
dengan pas. Pastikan bahwa jawberada dalam posisi yang baik untuk
penarikan secara lurus.
Perawatan
Bersihkan
puller dari kotoran dan oli. Periksa apakah terdapat keausan yang
berlebihan pada bagian ujung jawdan pada driveunitdari forcingscrew. Gantilah jawapabila sudah
terlalu aus demi penggunaan yang aman. Periksalah nut dan bolt apakah aus.
Setelah selesai memeriksa puller,
simpan di tempat penyimpanan.
|
Gambar 4.3. Puller
Bantalan Pilot (Bearing Cup
Puller) |
- Universal Puller
Puller dengan
tiga jaw memiliki jarak yang sama.
Masing-masing arm dipasang pada suatu
bagian logam, yang digunakan untuk menghubungkan arm dengan bagian tengah. Bagian tengah dikenal sebagai ”ear.” Engsel pada kedua ujung ear dihubungkan ke arm dan bagian tengah. Screw(forcing
screw) menekan bagian tengah ini.
Sebuah
head segi empat di ujung luar forcing screw dapat diputar dengan
menggunakan wrench. Ujung lainnya
dari forcingscrew biasanya memiliki
ujung kecil. Bagian ujung kecil ini menahan forcingscrew
tetap berada di tengah shaft selama
digunakan. Jaw pada puller melengkung di bagian ujung agar
dapat mencengkeram komponen dengan lebih baik. Kedua ujung pada beberapa jaw melengkung agar jaw memiliki bidang aplikasi yang lebih luas.
Puller diklasifikasikan
berdasarkan jangkauan dan bentangan. Jangkauan (reach) adalah jarak forcingscrew
dapat dipanjangkan dari atas ke bawah. Bentangan (spread) adalah jarak jaw
dapat melebar dan masih dapat menahan komponen. Puller dengan dua atau tiga jaw
dapat digunakan untuk menarik komponen dari suatu shaft atau menarik komponen dari suatu counterbore apabila sudah ditekan di tempatnya. Jaw pada puller dapat diputar sehingga dapat digunakan untuk aplikasi puller di bagian dalam atau luar. Pada
penggunaan puller untuk menarik komponen
dari shaft,
letakkan jaw di bawah sisi komponen yang akan ditarik.
Spacer biasanya
diletakkan di antara ujung forcingscrew
dan shaft. Spacer mencegah agar shaft
tidak rusak oleh forcing screw.
Putarlah forcingscrew sampai
permukaan jaw berada pada posisi yang
kencang dengan komponen yang akan ditarik. Pasang wrench di squaredrive
pada forcing screw dan putarlah
searah dengan jarum jam. Saat forcingscrew
diputar, puller akan menarik gear dari shaft.
Pada
semua aplikasi puller, pastikan untuk
menggunakan safety glass. Pastikan
untuk menggunakan puller dengan
jangkauan dan bentangan yang cukup. Bentangan yang terlalu kecil dapat
menyebabkan jaw terlepas dari
komponen dan menyebabkan kerusakan pada tool
atau komponen yang sedang ditarik atau bahkan bisa menimbulkan cidera kepada
pengguna. Jangkauan harus sama atau lebih besar dibandingkan ukuran bidang yang
dikerjakan. Bentangan harus sama atau lebih besar dibandingkan lebar komponen
yang ditarik.
Untuk
puller dengan forcingscrew, diameter forcingscrew
harus lebih besar dibandingkan dengan setengah diameter shaft benda kerja. Pastikan agar jaw berada dalam posisi yang benar untuk melakukan penarikan lurus.
Perawatan
Jagalah
kebersihan puller dari kotoran dan
oli. Jagalah kebersihan ulir pada forcingscrew
agar bebas dari kotoran, lindungilah bagian ujung jaw dan squaredrivescrew
(forcingscrew). Gantilah jaw apabila sudah aus. Periksalah semua nut dan bolt yang menghubungkan jaw
dengan ear. Apabila tool tidak digunakan, simpanlah di
tempat penyimpanan.
|
Gambar 4.4. Universal Puller |
Clutch Aligning Tool
Clutch
Aligning Tool digunakan untuk meluruskan atau memposisikan kanpas kopling
(clutch disc) agar benar-benar ditengah sebelum baut plat penekan (pressure
plate) dikencangkan. Hal ini dilakukan agar pemasangan transmisi atau input
shaft transmisi mudah masuk ke dalam clutch disc.
Gambar 4.5. Clutch Aligning Tool
Sliding Hammer
Slide hammerpuller adalah shank
logam dengan sebuah handle di salah
satu ujungnya dan sebuah attachment untuk
memegang part di ujung lainnya. Attachment dapat dilepas sehingga dapat
diganti dengan attachment lain. Di
antara handle dan pemegang attachment, terdapat hammer berat yang dapat sliding sepanjang shaft. Ujung slidehammer
berbentuk kerucut, yang akan mengontrol pengaturan attachment, dan sebuah bola yang berada di dekat handle di dekat ujung shaft. Kerucut dipasangkan pada shaft dan dapat diputar untuk membuka
dan menutup jawattachment.
Slide hammerpuller tersedia
dalam banyak ukuran. Pengelompokan ukuran sesuai dengan bobot hammer dan panjang shaft. Panjang puller standar
750 mm dan bobot hammer 1,125 hingga
2,25 kg. Slide hammerpuller digunakan
untuk membuka part yang telah ditekan
ke dalam lubang. Slide hammer
dibutuhkan jika tidak ada permukaan yang bisa digunakan untuk penekanan balik
bagi forcingscrew. Hammer memberikan gaya yang dibutuhkan
untuk menarik part keluar dari
lubang.
Jaw
yang dapat diputar, digunakan untuk menarik bagian part keluar dari shaft
meskipun ada permukaan yang dapat didorong. Pullingattachment
diletakkan dalam posisinya dan kemudian hammer
dipukulkan dengan cepat pada ballstop.
Ballstop mengirim gaya dari hammer ke pemegang attachment dan part akan
terlepas.
Perawatan
Besihkan
kotoran dan oli dari puller. Periksa
apakah terdapat keausan pada perlengkapan penarik dan gantilah apabila sudah
terlalu aus. Oleskan oli pada shaft
untuk meningkatkan gerakan hammer dan
untuk menjaga agar shaft berada dalam
kondisi yang baik. Setelah selesai menggunakan tool, simpanlah di tempat penyimpanan.
|
Gambar 4.6. Sliding Hammer |
Ring
compressor
Piston ring compressor adalah alat yang dipakai
untuk menekan ring piston pada waktu pemasangan ring piston dan pisto ke dalam
silinder. Piston ring compressor dibuat dalam berbagai ukuran, menyerupai
silinder linear yang telah dilengkapi dengan penyetel. Penyetel berfungsi
menyesuaikan diameter piston ring compressor (membesar dan mengecil) ketika
digunakan.
|
Gambar 4.7. Ring compressor
|
Tang
Ring Torak (Piston Ring Plier)
Tang ring torak
adalah alat untuk membantu melepas dan memasang ring torak. Alat ini
digunakan untuk memudahkan pemasangan ring torak, menghindari kerusakan atau
cacat pada torak ataupun ring torak.
|
Gambar 4.8. Tang Ring Torak (Piston Ring Plier) |
Gambar berikut menunjukkan cara penggunaan tang ring
torak.
|
Gambar 4.9. Penggunaan Tang Ring Torak |
a. Pengukur Tekanan kompresi Compression Tester)
Untuk mengukur tekanan kompresi
silinder digunakan Compression tester.
Alat ini dibedakan menjadi pengukur tekanan kompresi untuk motor bensin dan
pengukur tekanan kompresi motor diesel. Manometer pada alat ini berfungsi untuk
menunjukkan besar tekanan kompresi silinder ketika dilakukan pengukuran.
|
Gambar 4.10. Compression Tester |
Di dalam manometer terdapat
jarum penunjuk dan skala tekanan kompresi dalam beberapa satuan ukuran. Gambar
model alat pengukur tekanan kompresi ddan cara penggunaan dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.
|
Gambar 4.11. Pengukuran tekanan kompresi |
Prosedur pengukuran tekanan
kompresi adalah sebagai berikut :
-
Lepaskan busi dari rumahnya, masukkan ujung slang compression tester pada rumah busi
-
Starter mesin beberapa saat sampai mesin berputar
200 rpm, lalu baca besar tekanan kompresi pada manometer
-
Tekanan kompresi yang rendah menunjukkan ring piston
yang aus, kebocoran pada packing, dan penyetelan celah katup yang terlalu
renggang.
Diesel
Injector tester
Alat ini berfungsi untuk mengetahui tekanan penyemprotan nozzle, kebocoran
nozzle dan
bentuk penyemprotan
(pattern).
|
Gambar 4.12. Diesel Injector tester |
Valve
Spring Copressor
Valve spring compressor digunakan untuk melepas dan
memasang pengunci katup pada tapper. Tanpa alat ini sangat sulit melepas atupun
memasang katup pada kepala silinder.
|
Gambar 4.13. Valve Spring Copressor |
Kunci Filter Oli (
Filter Strap
Wrench)
Filter
strap wrench terdiri dari base, yang dibuat melengkung untuk disesuaikan dengan bentuk filter,rotating retaining pin yang
terletak di dalam base dan sabuk
nilon berukuran 600 mm x 50 mm. Retaining
pin memiliki sebuah slot dimana
ujung sabuk bisa dimasukkan dan mempunyai dua lubang penggerak berukuran ½
inchi untuk ratchet.
Wrench
digunakan untuk melepaskan dan memasang fuelfilter
dan oil filter jenis spin on.Wrench ini mampu mengaplikasikan
torque tinggi pada filter berukuran besar tanpa menyebabkan
rusak pada tabung filter.
Bersihkanlah grease dan oli yang berlebihan dari filter untuk mencegah agar wrench
tidak tergelincir. Jauhkan tangan dari posisi yang dapat mengakibatkan cidera
apabila wrench tiba-tiba slip.
Perawatan
Jagalah kebersihan filter strapwrench, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan
pemeriksaan secara berkala terhadap strap
untuk mengetahui apakah ada yang sobek atau terdapat bagian-bagian yang lemah
dan gantilah filter strapwrench
apabila ditemukan kondisi-kondisi seperti ini.
|
Gambar 4.14. Kunci Filter Oli (Filter Strap Wrench) |
Pelindung Sil Oli ( Oil Seal Protector Sleeve)
Saat
memasang sil oli, terkadang bias cacat karena gesekan atau terkena bagian yang
tajam dari komponen. Oil seal protector sleeve adalah alat
yang digunakan untuk menghindari cacat saat pemasangan sil oli dan juga
mempermudah proses pemasangan.
Gambar 4.15. Pelindung Sil Oli
( Oil Seal Protector Sleeve)
Penekan Piston Rem Cakram (Disc Brake Piston Compressor)
Kanvas
rem yang sudah tipis tentunya harus diganti dengan yang baru dan masih tebal.
Kondisi ini berarti piston rem terdorong ke depan sehingga kanvas rem yang
tebal tidak bisa dipasangkan. Untuk dapat memasang caliper maka butuh mendorong
piston ke dalam. Disc Brake Piston Compressor adalah alat penekan atau
pendorong piston ke dalam, atau dapat juga digunakan untuk memasang piston disc
brake saat mengganti seal piston.
|
Gambar 4.16. Penekan Piston Rem
Cakram (Disc Brake Piston Compressor)
|
Penekan Pegas Coil (Coil Spring Compressor)
Sesuai
namanya alat ini digunakan untuk menekan pegas coil sock absorber. Penekanan ini akan
memperpendek pegas dan menghilangkan gaya tekan terhadap sock absorber sehingga
dapat dilakukan pembongkaran dan pemasangan sock absorber.
Gambar 4.17. Penekan Pegas Coil
(Coil Spring Compressor)
Traker Ball Joint (Ball Joint Seperator)
Traker
ball joint memiliki beberapa bentuk yaitu ball
joint splitter puller, splitter scissor, dan drafter ball joint splitter
(fork). Ketiga macam tracker tersebut fungsinya adalah sama yaitu untuk
memisahkan ball joint dari dudukanya.
Alat
ini diperlukan karena pertautan antara ball joint dan dudukanya berbentuk
tirus, sehingga saat dikencangkan oleh mur penguncinya, bagian batang tirus
menjadi sangat erat terhadap dudukanya. Jika tidak menggunakan treker ball
joint maka dibutuhkan getaran dengan jalan memukul-mukul dudukan ball joint
agar ball joint lepas. Hal ini akan dapat merusak atau merubah bentuk ball
joint.
|
Gambar 4.18. Macam-macam Traker Ball Joint |
|
Gambar 4.19. Penggunaan Traker Ball Joint (Ball Joint Seperator) |
Hidrometer
Hydrometer adalah alat yang digunakan untuk
mengukur berat jenis elektrolit dalam aki. Ketika aki digunakan untuk starter,
lampu, dan sebagainya, terjadi reaksi pengosongan atau baterai mengeluarkan
arus listrik yang menyebabkan asam sulfat (H2So4) sedikit demi sedikit berubah
menjadi H2O. Akibatnya berat jenis turun karena konsentrasi elektrolitnya
berkurang. Bentuk sebuah hidrometer lengkap dengan pengukur aero dapat dilihat
pada gambar di bawah ini.
|
Gambar 4.20. Hidrometer |
Untuk mengukur berat jenis
baterai, masukkan hidrometer ke dalam sel baterai, lalu hisaplah elektrolit ke
dalam tabung gelas hidrometer sampai pelampung tidak menyentuh tabung gelas.
Bacalah hasil berat jenis elektorlit setinggi mata
Berat jenis elektrolit yang
diijinkan untuk aki antara 1,220 – 1,229. bila aki dalam keadaan isi penuh,
berat jenisnya harus 1,26 sampai 1,28 pada suhu 20°C. Jika ditemukan berat
jenis elektrolit dari hasil pengukuran kurang dari 1,220, maka hal yang perlu
dilakukan adalah aki perlu diisi atau di-charge
sampai penuh. Namun bila berat jenis aki melebihi batas maksimum atau di
atas 1,290 maka tambahkan air suling untuk menurunkan berat jenis aki sampai
kondisi normal.
Kondisi Accu,
dapat diukur dengan suatu alat yang men-simulasikan besar beban yang masih
mampu diterima oleh accu, atau dengan cara sederhana dengan menggunakan Battery
Hydrometer. Cara penggunaan Hydrometer adalah dengan mencelupkan ujung
alat ini pada air Accu, kemudian menyedotnya.
Jika permukaan air accu
berada pada bidang HIJAU ,
berarti kondisi air accu sangat baik.
Jika permukaan air accu
berada pada bidang Putih, berarti kondisi air accu masih relatip
baik.
Jika permukaan air accu
berada pada bidang MERAH , berarti
proses recharge kurang baik atau ada kerusakan pada alternator.
Magnetic Pick-up Tool Telescopic
Tool ini terdiri atas
magnet silindris berdiameter 12 mm dengan panjang 90 mm yang dihubungkan dengan
handletelescopik. Panjang handle dapat diatur dari 400 mm
hingga 650 mm. Magnet terpasang pada handle dengan screw berfungsi sebagai pivot
point
|
Gambar 4.21.
Magnet pic-up Telescopic
|
Magnet assembly ini
umumnya digunakan untuk mengangkat benda-benda kecil seperti screw, nut, dan bolt yang jatuh ke tempat yang sulit dijangkau. Magnet assembly ini juga digunakan untuk
mencegah kehilangan fastener kecil
ketika bekerja di area sempit dengan menempatkan didekatnya sehingga ketika
jatuh akan tertarik ke arahnya.
Adjustable C Spanner / Fixed C
Spanner
|
Gambar 4.22.
Adjustable C Spanner / Fixed C Spanner
|
Fixed
C spanner menyerupai box endwrench yang terpotong. Pada ujung grippingjaw terdapat sebuah drivepin
yang dimasukkan ke dalam drivehole
pada spannernut.
Adjustable
Cspanner serupa dengan fixedCspanner, kecuali tool
ini memiliki dua bagian yaitu handle
dan jaw. Jaw memiliki serangkaian lubang, yang memungkinkan spanner untuk diatur. Sebuah nut dan bolt berfungsi sebagai pivot
point di antara handle dan jaw yang dapat dilepas dan dipasang
dalam lubang jaw yang berbeda untuk
mengubah ukuran spanner.
C
spanner digunakan untuk melepas dan memasang spannernut, cylinder rodhead pada hydraulic
cylinder, sprocket retainingnut
pada beberapa mesin, dsb. Pastikan bahwa drivepin
terpasang dengan kuat pada lubang drivepin
di nut yang mau dibuka, dan spanner
ini tidak miring (tegak lurus terhadap benda). Periksa lubang drivepin pada nut dari keausan dan kerusakan, dan tetap berhati-hati jangan
sampai spanner ini slip karena hal
ini dapat terjadi kapan saja.
JANGAN
memukul wrench
dengan hammer, gunakanlah extension. Penyalahgunaan tool ini dapat menyebabkan kerusakan
pada tool atau kemungkinan terjadinya
kecelakaan apabila spanner ini terlepas dari fastener.
Perawatan
Jagalah kebersihan Cspanner, bersihkan dari kotoran dan oli. Lakukan pemeriksaan
secara berkala pada drivepin untuk
mengetahui apakah terdapat keausan yang berlebihan dan gantilah jaw atau wrench apabila ditemukan kondisi seperti ini.
Clamp G
|
Gambar 4.23.Clamp |
G clamp memiliki ukuran yang berbeda-beda dari 25 mm hingga
lebih dari 300 mm. Gclampdiberi nama karena bentuk badannya seperti
huruf G dan terbuat dari baja tuang atau tempa. Screw pengencang
terdapat pada bagian ujung clamp
bodydan dapat diputar untuk
melonggarkan atau mengencangkan benda-benda yang dijepit antara screw
dan bidang rata di ujung clamp
bodylainnya.
Bagian kecil dan rata pada ujung screw pengencang mencegah agar
benda yang dijepit tidak rusak. Penggunaan utama G clamp adalah untuk menahan
benda secara bersama-sama ketika diikat atau dibentuk, mengamankan benda pada
meja saat dikerjakan dengan mesin, dan memberikan pegangan yang
dapat dicengkram untuk meningkatkan safety.
Screw Extractor
Beberapa teknisi sering dipusingkan bila mendapat
kasus baut patah, karena pekerjaan yang mungkin cukup sederhana bisa menjadi
lama karena hal yang satu ini.
Ada beberapa
cara untuk membuka baut yang patah, salah satunya menggunakan screw extractor.
Screw extractor adalah suatu alat bantu untuk mengeluarkan baut yang patah,
terutama patah di dalam lubang.
|
Gambar
4.24. Berikut
cara penggunaan screw extractor yang benar.
|
Cara
penggunaan :
Digunakan untuk mengeluarkan
baut ulir kanan (mengencangkan kearah jarum jam) yang patah.Bor baut yang patah,
sebaiknya lubang bor tepat di tengah diameter baut.Ukuran diameter bor maximum
0.5x ukuran diameter baut yg patah (contoh : diameter baut patah 10mm, max
diameter bor 5mm)Pilih screw extractor yang
sesuai dengan lubang bor tadi.Setelah itu masukkan pahat
screw extractor ke lubang, dan pukul perlahan dengan palu, sehingga ulir
screw extractor mencengkram lubang baut yang patah.Sebaiknya dibantu dengan
semprotan cairan anti karat, agar karat pada ulir baut yang patah dapat
sedikit lunak/terkikis.Pastikan cengkraman pahat
screw extractor sudah terpasang dengan kuat, putar perlahan pahat screw
extractor dengan tap handle, ke arah berlawanan jarum jam.Lakukan tahapan di atas
dengan penuh perasaan, terutama tahapan No.5 ketika memukul pahat screw
extractor dengan palu, bila terlalu keras, diameter baut akan semakin
membesar sehingga lebih sulit baut patah untuk keluar.
Kunci momen (Tension Wrench)
Kunci momen (torgue wrench) digunakan
untuk mengukur gaya punter pada baut dan mur agar mencapai momen kekencangan
tertentu. Jenis kunci momen yang ada terdiri atas model deflecting beam (batang jarum), model dial indicator,
dan model setting micrometer. Kunci momen model deflecting beam, menunjukkan
besar ukuran momen kekencangan oleh sebuah batang penunjuk. Batang oenunjuk akan bergerak
dan menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momen pengencangan
yang dilakukan. Pada model lain, momen kekencangan yang diinginkan dapat diatur
dengan cara menyetel ukuran kekencangan (setting
micrometer) pada tangkai kunci momen. Kunci shock dengan ukuran tertentu
mengencangkan baut atau mur.
Agar kunci momen dapat digunakan sesuai fungsinya, pada tahap awal
pengerasan sebuah baut atau mur gunakanlah kunci biasa seperti kunci ring, pas
atau shock. Kunci momen hanya dipakai pada pengerasan akhir serta mengetahui
besarnya momen kekencangan yang diharapkan sesuai spesifikasi kekencangan baut
atau mur. Contoh penggunaan kunci momen misalnya pada penyetelan baut kepala
silinder dan baut-baut pada unit differensial (pada mobil). Penyetelan momen kekencangan baut/mur yang baik
dilakukan secara bertahap sampai diperoleh momen kekencangan yang sesuai.
Cara menggunakan kunci momen adalah kepala kunci momen ditahan agar kunci
shock tetap pada posisi yang benar sambil menarik gagang kunci momen searah
jarum jam.
Setiap kunci momemn memiliki momen maksimum (maximum torque), yang merupakan batas tertinggi kekencangan yang
dapat diukur oleh kunci momen. Agar penggunaannya sesuai dengan fungsinya dan
supaya alat ini tetap awet, gunakan kunci momen dengan ukuran kekencangan di
bawah batas maksimum momen kekencangannya. Untuk ukuran kekencangan baut atau
mur yang lebih besar, mekanik dapat menggunakan kunci momen lain dengan momen
maksimum lebih besar.
Pada ujung kunci momen (dekat dengan handle kunci momen)
terdapat angka-angka yang menunjukkan nilai kekencangan dari mur atau baut yang
ingin dikencangkan.
|
Gambar
4.26. Macam-macam skala kunci momen
|
Jenis kunci momen
·
model deflecting beam (batang jarum),
|
Gambar
4.27. Macam
deflecting beam (batang jarum) |
Kunci momen model deflecting beam, menunjukkan besar
ukuran momen kekencangan oleh sebuah batang penunjuk. Batang penunjuk akan
bergerak dan menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momen
pengencangan yang dilakukan.
·
model dial indicator,
|
Gambar
4.28. model
dial indicator |
Kunci momen model dial
indicator, menunjukkan besar ukuran momen kekencangan oleh sebuah indicator.
Jarum penunjuk akan bergerak dan
menunjuk pada skala tertentu seiring dengan besarnya momen pengencangan yang
dilakukan
·
Model Click
Torque
Wrench
Kunci momen model ”Click” merupakan yang paling banyak
digunakan karena sangat praktis. Cara menggunakanya cukup dengan menyetel
sesuai ukuran kekencangan yang diinginkan, kemudian maka kunci momen akan
member tanda bunyi clik saat kekencangan baut mencapai ukuran kekencangan
sesuai penyetelan.
|
Gambar
4.29. Model Click Torque Wrench
|
Catatan: Tidak untuk melepas baut/mur
|
|
|
Gambar 4.30 Penyetelan kunci momen |